Ada yang nunggu Mint update Ekstra Part 2?
Happy Reading!
🌼🌼🌼
Devano melirik kaca spion. Ia tersenyum melihat Vania yang menempelkan kepala di punggung tegapnya.
Tangan kiri Devano menggenggam kedua tangan Vania yang melingkar di perutnya.
"Sayang, jangan tidur," ucapnya sedikit berteriak supaya istrinya itu bisa mendengarkan apa yang ia katakan.
"Hm," Vania hanya berdehem, masih dengan kedua mata yang tertutup.
"Jangan tidur yaa," ulangnya lagi.
Vania berusaha membuka kedua matanya. "Bulu mata aku kamu kasih lem ya? Lengket gini. Susah banget buat buka mata."
Devano terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Istrinya memang sangat menggemaskan.
"Ya udah. Tidur nggak papa. Tapi nanti kalo kamu jatuh, aku nggak mau tolongin ya," ancamnya. Tentu hanya bercanda.
Vania sontak membuka matanya. Ia memukul perut Devano menggunakan satu tangannya. "Jahat!" gerutunya.
"Aduh!" ringis Devano. "Perut aku sakit sayang."
Vania menyembunyikan senyumnya dibalik punggung Devano. Ia selalu saja malu jika Devano memanggilnya dengan sebutan 'sayang'.
Vania kembali menyenderkan kepalanya pada punggung Devano. "Pano, kita mau ke mana?"
Devano tidak menjawab karena motor sport-nya sudah berhenti. Vania berseru saking senangnya. "Alun-alun!"
Vania segera turun dari motor Devano. Suaminya melepaskan helm terlebih dahulu sebelum turun dari motor. Vania langsung menarik tangan Devano.
Devano tidak bergerak sedikitpun membuat Vania menoleh kesal. "Ihh, ayo!"
Tangan Devano terulur ke bawah dagu Vania. "Helm-nya nggak mau kamu lepas dulu, hm?"
Vania nyengir lebar. "Hehe, aku lupa."
Devano mengacak puncak kepala Vania gemas setelah melepaskan helm yang dipakai istrinya itu. "Ada banyak stan makanan kamu bisa makan sepuasnya di sana."
"Aku boleh makan es krim banyak?"
Devano mengangguk. "Boleh."
"Boleh beli makanan banyak-banyak?"
"Iya, boleh."
"Boleh beli buat dibawa pulang?"
"Iya sayang."
"Kamu yang bayarin?"
"Ya iya lah."
"Yeay, makasih!"
Devano tersenyum. "Iya sa-"
Cup
Kedua mata Devano melebar ketika secepat kilat Vania mencium pipi kirinya.
Vania melangkah dengan riang mendekat ke arah berdirinya stan-stan makanan meninggalkan suaminya yang masih berdiri mematung.
---
Vania dan Devano duduk di salah satu bangku. Mereka sedang makan bakso.
"Aaa," ucap Vania menyuruh Devano untuk membuka mulutnya.
Devano membuka mulutnya dan memakan bakso yang disodorkan Vania. "Enak?" tanya Vania.
Devano mengangkat sebelah alisnya. "Kok lebih enak sih? Punyaku biasa aja tuh."

KAMU SEDANG MEMBACA
Devano✔
Novela JuvenilCOMPLETED Alfian Series 1 Devano Alfian Putra, cowok pintar berwajah tampan. Ia selalu tersenyum hangat sehangat mentari meskipun hatinya sedang berselimut awan mendung. Sampai sebuah kejadian benar-benar membuat senyum di wajahnya menghilang seirin...