Hendery terbangun dari tidurnya karena suara teriakan Yangyang di luar kamar. Dia membuka kedua mata nya perlahan dan samar-samar melihat seorang gadis sedang tertidur disampingnya.
Awalnya Hendery mengira itu hanya mimpi namun ketika jari nya mencubit pipi kanan, dia merasakan sakit dan langsung sadar bahwa itu semua bukanlah mimpi.
Dirinya ternyata benar-benar sedang tidur bersama seorang gadis bahkan berada di bawah selimut yang sama.
Hendery langsung melompat dari kasurnya hingga terjatuh ke lantai dan menghasilkan suara dentuman yang sangat kencang.
"SIAPA ITU ANJIR?!" Teriak Hendery hingga membuat Kun dan Yangyang masuk ke dalam kamarnya dan membantu nya berdiri dari posisi jatuh.
Akibat dari suara teriakan Hendery, gadis yang sedang tertidur di kasur itu terbangun dan menatap ke arah mereka bertiga.
Yangyang tampak ketakutan. "Kun-ge, telepon manager." Bisik nya kepada Kun.
Kun segera mengambil handphone yang ada di saku piyama nya lalu mengklik sebuah kontak.
Lalu dia menaruh handphone itu di samping telinganya dan berbicara kepada manager mereka.
"Di kamar Hendery ada cewek, tapi kita gak tau itu siapa." Jelas nya kepada sang manager.
Tubuh Hendery bergetar ketakutan hingga terlihat seperti seseorang yang sedang demam.
"Manager sebentar lagi datang kesini." Ucap Kun sambil berusaha menenangkan Hendery.
Dari luar kamar, terdengar banyak suara langkah kaki. Winwin, Lucas, dan Xiaojun yang ikut terbangun itupun memasuki kamar Hendery dan sama-sama terkejut melihat seorang gadis sedang berbaring di atas kasur.
"DERY! OH MY GOD! LU NGAPAIN BAWA CEWEK KE DORM?!" Teriak Lucas ribut.
"Bukan cewek gua itu!" Balas Hendery tak kalah kencang nya.
Sedangkan Xiaojun masih menatap kaget ke arah si gadis, lalu Winwin memilih untuk pergi dari sana.
Sementara itu si gadis merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Dia tetap merebahkan badannya di kasur dan menggeliat seperti seekor kucing.
Kelima lelaki tersebut semakin menatapnya aneh, bahkan Hendery merasa mual.
Tak lama sang manager pun datang lalu membentak si gadis untuk turun dari kasur Hendery.
Kun merasa tidak tega melihatnya. "Gege, biar Kun yang bujuk." Ucapnya sambil menepuk bahu si manager.
Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah Kun yang berdiri tepat di samping kasur.
"Lebih baik nona bangun dulu, kita bicara di ruang tamu." Bujuk Kun dengan suara lembutnya.
Gadis itu mulai menunjukkan ketertarikan nya, dia merubah posisi menjadi duduk lalu tersenyum ke arah Kun.
"Cepetan!" Manager nya kembali membentak lalu si gadis tampak ketakutan.
"Gege, tenang. Jangan dibentak." Bela Kun.
Si gadis kembali menatap Kun dengan tatapan berbinar-binar lalu dia turun dari kasur Hendery dan berdiri tepat di sebelah Kun.
Tiba-tiba saja tangannya ditarik paksa oleh si manager, gadis itu berontak tanpa mengeluarkan suara. Seperti seseorang yang bisu.
Namun kekuatan manager itu dua kali lipat lebih besar ketimbang diri nya hingga akhirnya dia diseret paksa ke arah ruang tamu yang ada di lantai 1.
Gadis misterius itu memakai gaun putih selutut dengan lengan sebahu, rambutnya hitam, dan kulitnya bersih.
Mata nya bulat dan pupil nya terlihat agak kebiru-biruan namun tidak begitu tampak. Bibir nya pink cerah dan sangat mulus.