Kun terlihat tidak setuju dengan keinginan Ten itu. Dia takut Louis stress selama di perjalanan menuju Thailand dan lebih buruknya Louis bisa saja sakit lagi.
"Gua udah cek syarat-syarat dan keperluannya di internet." Ten membujuk Kun untuk mengijinkannya membawa Louis.
"Kalau gua sih gak masalah Lo mau bawa dia atau enggak, tapi dia nya mau gak ikut sama Lo naik pesawat?" Dia yang dimaksud oleh Kun adalah Louis.
"Eh gimana kalau Louis suruh berubah jadi Lala dulu aja?" Saran Lucas langsung mendapat penolakan dari Ten.
"Dia gak punya paspor."
Tiba-tiba Louis berontak dan ingin melepaskan diri dari gendongan tangan Ten.
Lalu kucing itu berlari lagi menuju kamar mandi. Saat keluar, wujudnya berubah menjadi seorang gadis.
"Lala mau ikut!" Teriaknya girang dari depan pintu kamar mandi.
Kun menatap khawatir ke arah Lala. "Kamu gak apa-apa lama di dalam kandang?"
Lala menghampiri Kun dan duduk bersimpuh disebelahnya. "Tenang Kun, Lala pernah dikurung selama satu tahun di toko hewan." Jawabnya untuk menenangkan Kun.
"Hah? Jadi waktu di adopsi itu kamu baru keluar lagi dari kandang?" Lucas menatapnya bingung.
"Iya Lucas, makanya Lala bahagia ketemu kalian." Dia tersenyum lebar hingga membuat Ten ikut tersenyum.
"Kalau gitu aku siapin syarat-syaratnya dulu ya biar Lala bisa ikut naik pesawat." Ucap Ten dengan nada yang sangat lembut.
Lala mengangguk semangat. "Yey! Lala jalan-jalan!"
Pagi harinya Ten dengan ditemani sang manager langsung pergi ke suatu tempat untuk mengurus berbagai macam hal sebagai syarat agar bisa membawa hewan peliharaannya keluar negeri dengan menggunakan pesawat.
Keempat pemuda lainnya baru mengetahui niat Ten itu ketika sedang sarapan di ruang makan.
"GAK! JANGAN BAWA LALA!" Protes Yangyang dengan berteriak kencang.
"Cieee Yangyang takut kangen sama Lala ya?" Gadis itu menggoda Yangyang dan memberinya tatapan jahil.
Sedangkan Yangyang tidak menjawab dan memajukan bibirnya agar tampak seperti orang yang sedang murung.
"Gaya banget kucing dibawa, Ten ge aja gak pernah ngajak gua ke Thailand." Hendery iri.
"Lala bisa minta ke Ten buat ngajak Hendery!" Ucapnya girang.
"Gak ah, ngapain liburan sama kucing." Tolak Hendery yang sebenarnya ingin ikut juga ke Thailand.
"Kalau Yangyang boleh ikut gak?" Kali ini Yangyang bertanya.
"Gak boleh, Yangyang urus Bella aja."
Mereka tertawa mendengar penolakan Lala tersebut.
"Winwin mau ikut gak? Soalnya kemarin Winwin manis banget, jadi Lala pengen ajak Winwin juga ke Thailand."
Tapi ajakan Lala itu mendapat gelengan kepala dari Winwin. "Engga La, aku juga mau pulang kampung."
"Wih tumben banget ge." Kata Xiaojun.
"Iya, kangen keponakan."
Kun langsung menoleh ke arah Winwin yang sekarang sedang menatap mangkuk nasi nya.
"Bukannya baru tiga minggu yang lalu gege pergi ke makamnya?" Tanya Lucas. Memang bulan Januari adalah bulan kematian dari keponakannya Winwin itu.