41 - Gila

10.7K 2.2K 469
                                    

"Karena kita ciuman, berarti mulai hari ini juga kita pacaran!"

Ten sontak terbangun dari tidurnya dan langsung mengubah posisi menjadi duduk.

Wajahnya tampak kusut dan rambutnya sangat berantakan, hidungnya memerah pertanda bahwa dirinya sedang flu.

Matanya kemudian memandang ke sekeliling ruang kumpul, tidak ada siapa-siapa disana. Tapi di meja makan ada Xiaojun yang sedang menatap bingung ke arah tangga.

"Xiaojun." Panggil Ten, Xiaojun tidak menjawab dan tetap mematung.

"Tadi gua mimpi buruk njir, di mimpinya itu Lala teriak dan ngajak pacaran tapi bukan ke gua." Cerita Ten dengan semangat yang membara secara tiba-tiba.

"Itu bukan mimpi ge." Xiaojun membalasnya tanpa menoleh.

"Hah? Bukan mimpi?" Ten menampilkan wajah bingungnya. "Lo juga denger?"

Xiaojun mengangguk dan membuat Ten menjadi sangat terkejut.

"Berarti beneran dong!" Teriak Ten histeris.

"Emang beneran ge."

Ten segera berlari kearah lantai dua, Xiaojun pun mengikutinya karena penasaran.

Ternyata sudah ada enam orang lainnya di koridor lantai dua. Ten segera menghentikan larinya hingga membuat Xiaojun menabrak punggung Ten karena tidak sempat mengerem.

Kelima anggota WayV berdiri di ambang pintu kamar mereka masing-masing, sedangkan Lala berada dihadapan Kun.

"Apa-apaan nih?!" Teriak Ten panik.

"LALA DICIUM KUN?!" Lucas ikut berteriak panik.

Kun menjadi gelagapan dan berusaha membantah semua dugaan adik-adiknya. Tapi Kun takut Yangyang bercerita kepada mereka jika dirinya memang benar mencium Lala di ruang kumpul.

Untung saja kini Yangyang hanya diam sambil menyenderkan kepalanya ke pintu.

"Enggak kok, gua gak apa-apain Lala." Kun membela dirinya sendiri dengan gelagat panik.

Lala melebarkan matanya. "Kun! Jangan bohong!"

"Tuh ge! Jangan bohong!" Hendery mengompori.

"Sumpah gais, sumpah." Kun membentuk tanda v dengan jarinya.

"Terus waktu di ruang kumpul itu kita ngapain?" Lala bertanya dengan nada pasrah.

"NAHLOH!" Lucas menunjuk Kun dan ikut menjadi kompor.

"Abis dari rumah sakit kan Lala pulang bareng Kun ge." Ucap Winwin yang akhirnya ikut berbicara.

"Iya emang, dan yaudah sampai rumah kita gak ngapa-ngapain." Jelas Kun.

Namun wajah Lala tampak tidak setuju. Dia menoleh kearah Yangyang untuk meminta bantuannya.

"Yangyang liat!" Teriak Lala sambil menunjuk Yangyang.

Semua orang menatap kearah Yangyang. Kun memberi kode dengan kepalanya agar Yangyang tidak memberitahu mereka tentang kejadian itu.

"Bener gak yang?" Tanya Winwin yang sudah sangat penasaran.

Yangyang menatap ragu kearah mereka semua. Tapi saat pandangannya jatuh kearah Lala, dia merasa ketakutan karena tatapan tajam Lala yang begitu mengintimidasi.

"Hem, iyasih bener." Akhirnya Yangyang memberikan jawaban.

Kun otomatis menepuk jidatnya dan merasa hidupnya akan berakhir hari itu juga.

Pretty Cat | WAYV✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang