40 - Pacaran?!

11.7K 2.3K 485
                                    

Lala menatap kecewa kearah Winwin, dia tidak menyangka pemuda yang kemarin dilindunginya justru merasa niat baik Lala itu menghalangi jalannya untuk melunasi hutang kepada pihak agensi.

Dan bahkan Winwin dengan bodohnya berkata bersedia untuk terluka dengan pura-pura mengalami kecelakaan panggung.

"Lala tetep disini, jangan pernah nyusul aku walaupun ngerasa ada hal buruk yang bakal terjadi." Kata Winwin, lalu dia bangkit dari posisi duduknya dan pergi ke lantai dua.

Lala terdiam dan membeku di tempat. Dia bingung antara menuruti perkataan Winwin atau kembali menyelamatkan pemuda itu untuk yang kedua kalinya.

Tapi jika Lala menyelamatkannya, itu berarti nyawa Lala akan tersisa tiga dan indera kepekaannya akan semakin melemah.

Setelah berpikir seperti itu, Xiaojun menghampiri Lala dan duduk dihadapannya.

Dia menatap penasaran karena mendengar bentakan Lala sebelumnya kepada Winwin.

"Win ge mau ngelakuin apa?" Tanya Xiaojun dengan nada berbisik.

Lala tidak menoleh dan masih menatap kosong ke arah bawah, lalu dia hanya menggelengkan kepalanya pelan. Xiaojun menghela nafas dan menyenderkan punggungnya ke kursi.

Selama beberapa menit Xiaojun hanya menatap Lala, tapi Lala tidak membalas tatapannya.

Pemuda itu ingin tau apa yang sedang dipikirkan oleh Lala hingga mengacuhkannya. Tapi dia takut membuat Lala risih dan semakin menjauh darinya.

Yangyang pun keluar dari toilet dan merasa perutnya lebih baik daripada sebelumnya.

Pandangan Yangyang langsung terarah kepada Lala dan Xiaojun yang tampak sedang dalam suasana serius. Dia ragu untuk ikut duduk disana, tapi pada akhirnya Yangyang pun duduk disebelah Lala.

"Ada apa nih?" Tanya Yangyang sambil menatap canggung mereka berdua.

Lala tiba-tiba menarik tangan Yangyang dan membawa pemuda itu ke lantai dua meninggalkan Xiaojun sendirian di meja makan.

Xiaojun tidak berusaha untuk mengejar, dia justru memasang wajah kecewa dan mengetuk-ngetuk meja makan dengan kelima jarinya.

"Yang aku dapetin dari Lala cuman luka." Ocehnya sambil menatap punggung tangan yang diperban itu.








Lala membawa masuk Yangyang ke kamar milik Yangyang itu sendiri. Kemudian dia terjun ke atas kasur dan tidur telentang sambil menatap ke arah langit-langit kamar.

Yangyang melakukan hal sama seperti Lala. Mereka berbaring bersebelahan dan menatap lampu kamar seakan-akan sedang menatap bintang di langit.

"Xiaojun ge ngeganggu Lala lagi ya?" Tebak Yangyang.

Lala menggeleng. "Xiaojun gak ngapa-ngapain."

"Terus tadi kamu kenapa keliatannya serius gitu?" Yangyang masih bertanya.

"Winwin aneh." Jawabnya singkat hingga membuat Yangyang semakin penasaran.

"Masa dia minta Lala buat biarin dirinya terluka?"

Saking terkejutnya, Yangyang sampai terbangun dan melebarkan matanya kearah Lala.

"Kok gitu?!"

"Ada yang suruh Winwin ngelakuin hal itu dan ngasih ancaman ke dia." Jawaban Lala terdengar sangat meyakinkan.

"Siapa? Lala tau?"

Lala mengangguk yakin. "Cowok yang ngelarang Lala ngobatin Xiaojun, dia orangnya."

Pretty Cat | WAYV✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang