Brak!
Kun mendorong pintu kamar mandi di lantai satu itu dengan kencang hingga membuat si gadis tersentak kaget.
Lalu mata mereka saling bertemu pandang. Kun membulatkan matanya dan tak lama dia berteriak.
"INI CEWEKNYA!" Kun menunjuk gadis itu dengan jari telunjuknya, lalu dia melangkah mundur dengan cepat hingga tak sengaja sebelah kaki nya menendang kaki satu nya yang kemudian membuatnya terjatuh ke lantai sampai mengaduh kesakitan.
Yangyang bergegas menghampiri Kun, begitupun dengan Winwin yang masih fokus menatap layar handphone nya.
Ketika Yangyang dan Winwin mengintip ke dalam kamar mandi, mereka berdua hanya melihat Louis yang sedang berdiri disana dengan keempat kaki nya.
"Tuhkan! Louis berubah jadi cewek!" Yangyang ikut berteriak sambil berusaha meyakinkan kakak-kakaknya lagi.
Kini Kun mengangguk-angguk setuju sedangkan Winwin malah menatap aneh ke arah mereka.
"Tunggu aja, gege juga pasti bakal lihat." Ucap Yangyang dengan nada yang seperti mengancam.
Kemudian Ten turun dari lantai dua dan ikut bergabung dengan mereka bertiga.
"Ada apaan sih? Daritadi berisik mulu." Tanya nya sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk kecil.
"Ge! Louis itu ternyata cewek!" Jawab Yangyang dengan nada meyakinkan untuk yang kesekian kalinya.
Ten justru menaikkan sebelah alisnya lalu mengangkat satu sudut bibirnya. "Ah masa?" Tanya nya lagi.
"Kun ge juga lihat!" Kata Yangyang sambil menunjuk Kun yang masih berada di lantai.
"Beneran Ten, awalnya di kamar mandi itu ada cewek yang tadi pagi tidur di kamar Hendery. Tapi tiba-tiba cewek itu hilang dan cuman ada Louis disana." Jelas Kun yang masih tegang.
Ten mengalihkan pandangannya ke arah Louis yang kini naik ke atas toilet duduk. Ten masuk ke dalam kamar mandi itu lalu menggendong Louis dan membawa nya keluar dari kamar mandi.
"Jangan mainin air toilet ya Louis." Ucap Ten dengan nada manja nya.
Winwin hanya menggelengkan kepala lalu berjalan pergi ke lantai dua, sedangkan Yangyang dan Kun masih diam di tempat.
"Tangan Lo kenapa?" Kali ini Kun yang bertanya. Dia melihat bekas luka di tangan Ten yang sangat terlihat itu.
"Gegara ngobatin Louis, galak banget dia." Namun Ten tetap mengelus-elus kepala Louis.
"Kucing selucu ini kalian fitnah, dasar psikopat." Runtuk Ten sambil berjalan ke arah tangga dengan Louis yang berada di gendongan tangannya.
Kun dan Yangyang hanya bisa menghela nafas lalu mereka sepakat untuk diam saja dan menunggu anggota yang lain ikut mengetahui hal itu.
Mereka masih yakin bahwa kucing yang baru saja diadopsi itu adalah jelmaan dari gadis yang tidur di kamar Hendery.
Winwin kini berada sendirian di dalam kamarnya, dia melempar handphone ke sembarang arah lalu mengusap kasar wajahnya dengan kedua tangan.
Setelah itu Winwin menatap langit-langit kamar sambil menyenderkan punggungnya ke dinding.
Raut wajahnya tampak seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu yang amat sangat berharga.
Tak lama matanya mulai membasah dan mengeluarkan air mata, berkali-kali dia mengusap kedua matanya lalu memukul-mukul pelan dinding di kamar.
Di tengah-tengah emosi tangisannya itu, tiba-tiba terdengar bunyi notifikasi pesan masuk. Kemudian layar handphone Winwin menyala dan menampilkan satu buah pesan.
