BRAK!
Kun segera membuka kedua mata mendengar suara pintu yang dibuka, namun wajah Lala tiba-tiba menghilang dari pandangannya.
"Eh nak Kun disini." Yang membuka pintu tersebut adalah ibunya Lucas.
"Miaw." Kun dan ibu Lucas menoleh ke arah bawah, tepat dihadapan Kun ada Louis yang sedang mendongak dan menatap kearahnya.
Lalu kucing itu berlari keluar dari kamar melewati kaki ibu Lucas.
Louis terus berlari menuju lantai satu dan menghampiri Hendery. Lalu dia mengelus-eluskan kepalanya ke kaki Hendery yang sedang duduk sila di lantai.
Semua mata pun mengarah kepada Louis, kelima pemuda itu membelalakkan matanya dan saling bertatapan panik karena seharusnya Louis sedang bersembunyi dengan Kun.
"Ayah kira kalian cuman adopsi anjing." Kata ayah Lucas kepada para pemuda.
"Sebelum Bella, kita lebih dulu ngeadopsi Louis om." Jawab Hendery yang kini mengangkat tubuh Louis lalu memangkunya di atas kaki yang disila.
"Katanya ngurus kucing itu lebih ribet daripada ngurus anjing, bener gak tuh?" Pertanyaan ayah Lucas membuat Louis merasa tersinggung.
"Enggak kok om, malah Yangyang lebih bersahabat ama kucing daripada anjing." Jawab si adik terkecil.
"Louis cantik banget loh yah." Ucapan Lucas membuat pemuda yang lain menjadi panik kembali.
"Loh? Itu kucing jantan atau betina?" Ayahnya kebingungan.
"Eh ganteng deh yah bukan cantik." Lucas tersenyum lebar hingga menampilkan deretan giginya.
Hampir saja Ten menampar paha adiknya itu.
Tak lama Kun dan ibu Lucas turun dari lantai dua. Lalu mereka semua duduk bersama di ruang kumpul.
"Lain kali kucingnya dimasukin ke kandang aja, kalau anjing gapapa dibebasin juga karena mereka lebih pintar." Saran dari ibu Lucas.
Louis menggeram dan membuat Hendery ketakutan.
"Tenang Bu, Louis itu beda." Jamin Lucas yang sedang menarik Bella untuk duduk di pangkuannya.
"Ya tapi nanti kalau dia buang air sembarangan kan bisa jadi penyakit ke kaliannya." Ibu Lucas terus menakut-nakuti mereka.
Kucing itu melompat dari pangkuan Hendery dan memilih untuk pergi ke lantai dua. Namun ibu Lucas mengejarnya dan menangkap tubuh Louis.
Dia memasukkan Louis ke dalam kandang yang berada di taman belakang. Louis mengeong-ngeong kencang hingga membuat para pemuda khawatir.
"Ge, Lala gak suka dikurung." Bisik Yangyang kepada Ten.
"Bentar doang gapapa, ibu nya Lucas kan rese banget." Balas Ten dengan bisikan juga.
Setelah itu, ibu Lucas mengajak keenam pemuda tersebut untuk makan bersama di sebuah restoran langganannya.
Alhasil Louis dibiarkan dalam kandang selama berjam-jam. Dia terus mengeong seperti meminta pertolongan agar dikeluarkan dari kurungan yang bagaikan penjara baginya.
Tangannya berusaha membuka kait di pintu tapi ternyata kekuatannya tidak cukup untuk mendorong si kait ke arah atas.
Ketika jam menunjukkan pukul sepuluh malam, barulah mereka semua pulang ke rumah.
Ayah dan ibu Lucas memutuskan untuk menginap di hotel, hal itu membuat para pemuda merasa senang karena bisa membebaskan Louis dari kandangnya.
Ketika mereka selesai berpamitan dengan orang tua Lucas, Yangyang langsung berlari menuju taman belakang.