18 - Cerita Lala Kepada Tern

15.7K 3.2K 807
                                    

Ten membungkam mulut adiknya itu dari arah belakang, lalu dia mendorong Tern ke dalam kamarnya. Pintu pun ditutup dengan segera oleh Ten.

Lala yang menyaksikan keributan tersebut langsung merubah posisinya menjadi duduk.

Dia menatap bingung ke arah seorang gadis yang berada di dalam kamar itu. Begitupun dengan Tern yang sama-sama menatap bingung ke arah Lala.

"Lo jangan comel ya." Bisik Ten tiba-tiba.

"Gimana gua gak bisa comel kalau ada cewek cantik di kamar Lo?!" Balas Tern ribut.

"Yang gua tau Lo tuh bawa kucing bukan bawa cewek!" Lanjutnya sambil menunjuk ke arah Lala.

"Dia kucingnya!" Ten ikut menunjuk Lala.

"Bego anjir, itu jelas-jelas cewek!"

"Aslinya dia kucing!" Ten masih berusaha meyakinkan Tern.

"Bang, gini ya. Gua sadar otak gua cuman separuh, tapi gak gini juga caranya kalau mau bohongin gua! Jujur aja, dia pacar Abang? Oh atau jangan-jangan Abang nyewa cewek panggilan?!" Tuduh Tern hingga membuat Ten menjambak rambutnya sendiri.

"Gua gak mungkin ngelakuin hal itu! Dia namanya Lala, tapi kalau jadi kucing namanya Louis!"

Tern lagi-lagi menggelengkan kepalanya pertanda tidak mempercayai omongan kakaknya itu.

"Abang! Jujur!"

"GUA GAK BOHONG TERN, ASTAGA!"

Tiba-tiba Lala tampak panik hingga membuat Ten dan Tern mengalihkan pandangannya ke arah gadis itu.

Lalu Lala berlari ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya kencang.

Sedetik kemudian, pintu kamar Ten terbuka. Ternyata ibu nya yang membuka pintu itu karena samar-samar mendengar suara keributan dari dalam kamar anak laki-lakinya.

"Seru banget berantemnya." Ucap ibu mereka berdua.

"Iya nih si Abang ngadi-ngadi mulu kerjaannya." Ledek Tern dengan nada kesal.

"Lo aja gak percaya!"

Ibunya langsung menyuruh mereka untuk diam. "Tern, biarin Abang istirahat dulu. Jangan diganggu."

"KOK IBU MALAH NGEBELA ABANG?!" Tern lagi-lagi protes.

"Kamu udah gede, jangan kaya anak kecil terus. Sini keluar." Ibu menasehati Tern dan makin membuat moodnya menjadi buruk.

Ten menggoyangkan badannya di tempat sebagai tanda kemenangan. Sebelum Tern menutup pintu kamar, Ten memberikan ledekan terakhir untuk adiknya itu.

"Mampus!"

Sedangkan Tern mengepalkan tangannya seolah-olah akan memukul Ten

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan Tern mengepalkan tangannya seolah-olah akan memukul Ten.

Setelah pintu tertutup rapat, Ten menghampiri Lala yang masih berada di dalam kamar mandi. Tapi ternyata wujudnya berubah lagi menjadi seekor kucing.

Pretty Cat | WAYV✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang