61 - Tubuh Lala Melemah

9.5K 1.9K 362
                                    

"AAAAAAAAAA!" Lala berteriak kencang hingga membuat Yangyang terbangun dari tidurnya lalu melompat karena terkejut.

Kemudian gadis itu berlari ke lantai dua karena melihat Xiaojun datang ke rumah dengan tangan yang di gips dan terdapat beberapa bekas luka di wajahnya yang masih terlihat jelas.

Saat dirinya telah sampai di lantai dua, Ten keluar dari kamar dan menatap bingung ke arah Lala.

"Xiaojun ya?" Ten menebak dengan benar. Lala bergetar ketakutan dan membuat Ten merasa kasihan kepadanya.

"Ten, Lala mau pergi aja." Ocehnya, Ten tentu saja melarang dan menyuruhnya untuk tenang karena Xiaojun tidak akan berani menyakiti Lala dihadapan mereka semua.

Dia merangkul bahu Lala dan mengajaknya kembali ke lantai satu untuk mengobrol dengan Xiaojun.

Namun Lala menahan langkahnya dan tetap tidak mau turun menemui Xiaojun.

"Gak mau!" Tolak Lala sambil berusaha melepaskan rangkulan Ten di bahunya.

Ten pasrah dan berhenti memaksa Lala, dia mengajaknya untuk masuk ke kamar dan tidur disana karena hari sudah sangat malam.

Pemuda itu tidak ikut tidur bersama Lala, dia justru melangkahkan kakinya ke lantai satu dan menghampiri Xiaojun yang sedang duduk di sofa ruang kumpul bersama dengan Winwin dan Yangyang.

Ten ikut duduk di sebelah Winwin dan membuat suasana mendadak menegangkan.

"Malam ge." Sapa Xiaojun.

Ten membalasnya dengan tatapan datar. "Udah sembuh?"

"Belum, tapi mau pulang aja." Jawab Xiaojun dengan suara yang lemah.

"Kenapa pulang? Takut Lala ada di rumah ini lagi?" Ten menyinggung Xiaojun dan membuat kedua orang lainnya merasa akan ada pertengkaran disana.

"Gua gak takut ge, justru gua mau mastiin Lala ada disini." Bantahnya.

Ten mendecih sebagai tanda meremehkan ucapan Xiaojun. "Tau terimakasih juga ya Lo sama Lala."

Xiaojun tersenyum dan mengangguk. Tapi di mata Ten, gelagat Xiaojun masih saja mencurigakan. Dia takut dibelakangnya, Xiaojun berbicara diam-diam kepada Lala dan kembali menyuruh gadis itu pergi.

"Lo jangan deket-deket sama Lala, gua gak suka." Kata Ten dingin hingga membuat Winwin dan Yangyang pun bergidik ngeri.

"Iya ge, gua paham."









Keesokan paginya, Kun, Lucas, dan Hendery sangat terkejut karena melihat Xiaojun berada di rumah dengan kondisi yang masih terlihat mengenaskan.

Mereka bersiap untuk sarapan, tapi kurang satu orang lagi di meja makan tersebut.

"Lala bangunin jangan?" Tanya Kun.

"Kayanya jangan deh ge, dia pasti gak mau gabung sama kita karena ada Xiaojun disini." Jawab Winwin dan membuat Xiaojun merasa tersindir.

"Coba gua ajak dulu." Ten berinisiatif pergi ke kamarnya untuk membangunkan Lala.

Saat pintu dibuka, dia melihat gadis itu masih tertidur lelap. Ten perlahan mendekati kasur lalu duduk di pinggirnya. Tangannya menggoyangkan lengan Lala sambil menyuruhnya bangun.

"La, bangun. Sarapan dulu." Kata Ten lembut.

Lala terbangun dan mengusap kedua matanya, lalu dia menoleh ke arah Ten dengan kelopak mata yang masih setengah menutup.

"Yuk kita ke meja makan." Ajak Ten.

"Ada Xiaojun gak?" Lala bertanya.

Ten tadinya ingin berbohong dengan mengatakan bahwa Xiaojun tidak ikut sarapan, tapi pasti gadis itu akan mengetahui bahwa dirinya sedang berbohong.

Pretty Cat | WAYV✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang