"Cie gak jadi pulang." Ten meledek Tern yang baru saja sampai di rumah sehabis keluar bersama Kun dan Lucas.
Tern menghiraukan ledekan kakaknya dan memilih untuk segera menghampiri Hendery yang berada di kamarnya.
Begitu juga dengan Kun dan Lucas yang sudah terlebih dahulu melangkah ke lantai dua.
Mereka melakukan penggerebekan abal-abal dan langsung mengintrogasi pemilik kamar tersebut.
Hendery awalnya sedang berbaring di kasur sambil menatap layar handphonenya, tiba-tiba dia menjadi sangat terkejut karena ada tiga orang yang masuk ke kamarnya tanpa izin.
Lucas langsung naik ke atas kasur dan menduduki badan Hendery yang lebih mungil daripada dirinya. Sedangkan Tern duduk di ujung kasur dan Kun memilih untuk berdiri di samping kasur tersebut.
"Anjer apaan nih woy?!" Bentak Hendery yang panik.
"Lo bohong ya?!" Lucas langsung bertanya tepat pada sasaran.
"Bohong?"
"Lala sebenernya masih hidup kan? tapi Lo sengaja buang dia dan bilang ke kita kalau Lala udah mati. Biar apaan hah?!" Lucas mulai menarik kerah baju Hendery.
Kun memisahkan mereka berdua agar tidak terjadi hal yang lebih mengerikan. Sedangkan Tern hanya duduk sambil memasang wajah santai.
"Tahan cas, kita tanya baik-baik." Ucap Kun yang lalu menoleh ke arah Hendery dan bersiap memberikan pertanyaan.
"Orang pertama yang sampai ke rumah itu lo dan yang paling pertama sadar kalau Lala hilang juga elo. Tapi Renjun bilang kalau tadi siang dia ketemu sama Lala di taman." Kun mengucapkan kalimat pembuka sebelum menanyakan hal intinya.
"Sebelumnya kita juga udah tanya-tanya ke Renjun, dan apa yang dia ceritain detail banget. Makanya kita curiga kalau Lo sengaja bohong tentang kematian Lala karena ada maksud tertentu." Lanjut Kun.
Hendery tampak terdiam dan matanya menatap takut ke arah Kun.
Tiba-tiba Tern bangkit dari posisi duduknya. "Ge! Kita harus mastiin dulu selimutnya Xiaojun ada atau engga, soalnya Renjun bilang kalau Lala dikasih selimut sama Xiaojun!"
Kun dan Lucas menyetujui perkataan Tern. Langsung saja Lucas melompat turun dari kasur Hendery dan berlari ke kamar Xiaojun yang berada di sebelah kirinya.
Saat pintu dibuka, Xiaojun terlihat sedang memainkan gitarnya di kursi yang berada di pojokan kamar. Pandangannya langsung menoleh ke arah pintu karena Lucas membukanya tanpa mengetuk terlebih dahulu.
Tapi tatapan Lucas langsung terfokus ke atas kasur milik Xiaojun, biasanya ada sebuah selimut bermotif Winnie the Pooh disana. Namun malam itu tidak ada satupun selimut yang tampak, hanya ada dua bantal dan satu guling.
Xiaojun mengerutkan keningnya tapi tidak menaruh kecurigaan apapun kepada Lucas. Bahkan ketika Lucas kembali ke kamar Hendery, Xiaojun tampak biasa dan kembali memainkan gitarnya.
"Selimutnya beneran gak ada!" Ucap Lucas kegirangan.
Hendery menjadi gelagapan hingga menelan ludahnya karena merasa sangat gugup.
Sedetik kemudian, ketiga orang tersebut menatap ke arah Hendery dengan tatapan mata yang sangat mengintimidasi.
"Lo sama Xiaojun berkomplot ya?" Tebak Tern dengan nada dingin.
Hendery tidak tau harus berkata apa dan kini dia tidak bisa mengatur ekspresi wajahnya. Tentu saja hal itu semakin membuat Kun, Lucas, dan Tern menaruh curiga kepada Hendery.
"Ngaku aja, kita gak akan kasih tau siapa-siapa lagi." Kun memberi jaminan.
Akhirnya Hendery pun mau mengaku dan membeberkan semuanya dari awal.
![](https://img.wattpad.com/cover/230255463-288-k901422.jpg)