Keysa perlahan membalikkan tubuhnya. Menatap wajah tenang Kayvi yang sedang tertidur lelap di sofa. Kagum dan terlalu jatuh. Kayvi benar-benar menjaga dan menghargainya. Ia tidak tau, iman Kayvi sekuat itu dan masih bisa berpikir jernih saat mereka berdua. Di dalam kamar hotel.
Kayvi tidak pernah melakukan hal lebih selain menciumnya. Itupun karena ia yang memaksa, memberikan dorongan dan sedikit menggoda. Keysa melangkah menuju sofa, duduk di lantai menopang dagu menatap wajah itu semakin lekat. Menyentuh wajah itu dengan lembut, mengusapnya perlahan hingga berhenti pada bibir tebal itu lalu tersenyum lagi.
Mata yang awalnya tertutup itu mulai mengerjap pelan. Menatap Keysa sebentar kemudian terpejam lagi.
Hal itu membuat Keysa tersenyum lagi. "Bangun."
Tak ada jawaban.
"Udah jam 06:00 Kay, nanti lo telat."
"Malas sekolah," rengek Kayvi menepis pelan tangan yang masih bertengger di bibirnya.
Keysa menggeleng. "Nggak, lo harus sekolah. Kan mau ujian."
Kayvi mencebikkan bibirnya. "Males ah, gak ada penyemangat."
Keysa merona, tetapi setenang mungkin ia mendelik.
"Makanya lo sekolah lagi."
Keysa seketika menatap datar.
Kayvi kembali mencebikkan bibirnya, kesal sendiri.
"Cepet mandi, gue bikinin sarapan," perintah Keysa tegas.
"Nasi goreng."
Keysa mengangguk berjalan menuju kamar mandi mencuci wajahnya.
Kayvi ikut masuk ke dalam. "Pake nugget, sosis, bakso, dan sama telor."
Keysa mengangguk lagi. "Cepetan mandinya. Nanti lo telat."
"Biarin, biar gak usah jemput si Cewek genit itu."
Keysa yang masih sibuk menggosok giginya langsung mendongak menatap Kayvi. "Udah sadar cewek lo genit?!"
"Lo juga genit."
"Ya!!" decak Keysa kesal melayangkan tendangan pada kaki Kayvi.
"Apa? Gue gak salah." Kayvi membela diri lalu melangkah masuk ke dalam kamar mandi.
Brak.
Keysa menutup pintu itu dengan sekali tarikan akibat terlalu kesal. Mencepol rambutnya menggunakan sumpit dengan asal. Ia nulai mengeluarkan nasi instan yang selalu tersedia untuk digoreng.
15 menit Keysa memasak, makanan sudah tersaji di atas meja sofa dan Kayvi segera muncul dengan seragam sekolah.
"Yey, makan masakan ayang!!" seru Kayvi dengan semangat mengambil duduk. Berdoa sebentar, ia lalu mulai menyuap ke dalam mulutnya dengan anggukan kepala. "Enak."
***
Kayvi tersenyum, mencium kening Keysa sebentar kemudian meraih tasnya. "Gue sekolah dulu ya."
Keysa mengangguk. Mengikuti Kayvi duduk di keluar dari kamar. "Kayvi ...," panggilnya saat laki-laki itu hampir memasuki lift.
Kayvi berbalik, tersenyum melihat Keysa yang sedang tersenyum juga.
"I love you," ucap Keysa membentuk love di atas kepalanya.
Kayvi semakin tersenyum,ikut mengangkat tangan membentuk love di atas kepalanya. "So much."
Keysa tertawa geli. "Many many."

KAMU SEDANG MEMBACA
Fam(ily)
Teen FictionIni Kisah Keysa. Yang tidak pernah merasakan masa 'jomblo'. Karena setiap putus dari pacarnya, Keysa masih punya tiga cadangan. -Galava. -Kayvi. -Albivaran(?) *Ini bukan short story yang masalahnya selesai satu chapter aja. *Walau setiap chapter p...