Niko.

244 38 35
                                    

Hari Pertama Pertandingan Persahabatan.

Pertandingan Basket.

Tuan rumah; Sekolah Galanegara.

Keysa sedang menunggu Kayvi berganti pakaian di depan ruang ganti. Gadis itu tak ada takut-takutnya dimarahi guru karena menunggu seorang laki-laki yang sedang berganti pakaian. 

"Cihuy, setelah sekian lama berputar mencari seorang Keysa, akhirnya ketemu juga."

Keysa mendongak. Di depannya ada seorang laki-laki berdiri dengan wajah tengil bersama gerombolannya.

Niko.

"Calon pacar di sini," goda Niko mencolek dagu Keysa.

Krek.

Keysa tersenyum. Heronya datang. Galava memelintir tangan Niko hingga laki-laki itu merintih kesakitan. Terlihat gerombolan Niko bergerak, tetapi Hero Keysa yang lain segera maju dengan senyum sinis.

Dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana, Albivaran berdiri dengan gagah dan berani melindungi sang adik. Galava menendang perut Niko dan melempar laki-laki itu.

Niko mengaduh sakit memegangi perutnya. Matanya dengan tajam menatap Galava yang hanya menatapnya dengan wajah datar dan Albi dengan senyum sinisnya.

"Key."

Keysa mendongak.

Kayvi datang.

Heronya sudah lengkap.

Kayvi yang awalnya bingung langsung mengerti dan membawa Keysa berlindung di balik tubuhnya. Team basketnya juga keluar, berdiri sejajar dengan Albi dan Galava. Sepertinya, teman Kayvi juga akan menjadi Hero Keysa.

Niko tertawa hambar. "Beraninya keroyokan."

Lah? Jadi gerombolan Niko itu apa?

Galava maju selangkah, menyuruh yang lain mundur membawa Keysa. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku, menatap dengan nyalang. "Beraninya sama cewek."

Niko tersenyum sinis. "Buat apa gue takut sama calon pacar sendiri?"

Bugh.

Niko terjatuh ditopang gerombolannya setelah mendapat tendangan pada perut.

"Lo gak punya kaca di rumah? Muka lo di bawah SNI!!" Galava berbicara dengan datar.

Niko kembali berdiri dengan senyum sinis, mengangkat tangannya tinggi dengan wajah marah.

Bugh.

Niko jelas kalah gesit dari Galava.

"Kalian ngapain di situ?"

Semuanya langsung menoleh. Terlihat seorang guru berjalan menghampiri mereka.

"Ini belum berakhir. Kita lihat siapa yang menang nanti dipertandingan. Kalau gue menang, lo semua jangan halangin gue buat pacaran sama Keysa," ancam Niko menunjuk mereka.

Keysa mengintip dari balik tubuh Kayvi. "Gue gak mau pacaran sama lo!!"

"Tapi gue mau gimana dong?" tanya Niko tertawa sinis.

Galava menggertak giginya menahan amarah. Jika tidak mengingat ada guru yang berjalan menghampiri mereka, ia mungkin tak akan membiarkan Niko pergi dari hadapannya tanpa merasakan pukulan terbaik miliknya.

"Kenapa masih di sini? Kayvi bawa tim kamu ke lapangan sekarang."

Kayvi dan lain mengangguk dan langsung pergi. Ia sedari tadi tak lelahnya menggenggam tangan Keysa. Sampai di lapangan, ia membawa Keysa duduk di tribun penonton. "Key."

Fam(ily)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang