Pra-ulang Tahun.

202 42 12
                                    

Sabtu, 19 Oktober 2019.

Keysa menuangkan bumbu penyedap pada sayur capcay yang tengah dimasak. Ia meraih satu sendok lalu mencoba sedikit kuahnya. Bibi mengambil satu sendok dan ikut mencoba.

Dengan penuh harap, Keysa menatap Bibi yang terlihat mengecap. "Jangan bohong, Bi. Ini capcaynya udah enak banget!!" serunya geram.

Bibi langsung mengacungkan jempol membuat Keysa berteriak senang. Senyumnya begitu lebar, bangga berhasil menyelesaikan masakannya. Sabtu ini Keysa menghabiskan waktu di rumah. Sembari menunggu Ny. Febby pulang dengan memasak bersama bibi.

"Nyonya bakalan makan banyak nih. Menu makan siangnya dimasak sama menantu kesayangan."

Keysa tersenyum malu. Dengan gemas memukul bahu Bibi yang balas memukul.

Teng Nong, Teng Nong.

Bibi segera membuka apron dan berlari membuka pintu hingga terlihat sosok tinggi berdiri membelakangi. "Den Galava?"

Sosok itu berbalik dengan senyum kecil. "Selamat siang, Bi. Lama gak ketemu," sapanya menjulurkan tangan. 

Bibi melap tangannya dan menerima uluran tangan itu. "Duh, Den Galava makin cakep aja. Bikin bibi pangling, untuk ingat suami sama anak."

Galava terkekeh kecil dan melirik ke dalam. "Keysa di sini 'kan, Bi?"

"Ada. Den Galava masuk dulu deh."

"Gapapa, Bi. Saya tunggu di sini dulu, jangan kasih tau saya yang datang ya."

Bibi menaruh telunjuknya di deoan bibir dengan senyum geli. Masuk ke dalam rumah lagi dengan senyum yang tertahan. "Non Keysa, ada yang cari di depan."

"Siapa, Bi?" tanya Keysa mematikan kompor.

"Cogan atuh, Neng. Cakep pisan, bibi aja sampai naksir."

Keysa langsung mengerutkan keningnya. Namun, ia terlihat begitu bersemangat membuka apronnya. "Cari Keysa, Bi?"

Bibi mengangguk tak kalah semangat menyuruh cepat-cepat untuk menemui 'sang tamu'.

Keysa tanpa pikir panjang lagi keluar dari dapur dengan langkah panjang. "Mudah-mudahan Kayvi!" mohonnya di depan pintu.

Tangannya sudah memegang gagang pintu dan menarik untuk terbuka. Matanya membelak begitu lebar melihat sosok laki-laki yang berdiri dengan senyum yang begitu lebar.

"Selamat Siang. Apa benar ini kediaman Princess Keysa Jennifer, Nona Cantik?"

"KAK GALAK!" teriak Keysa menubruk tubuh tinggi itu. Tangannya melingkar dengan begitu erat memeluk. "KAK GALAK PULANG!!"

Galava tertawa gemas. Ia balas memeluk, mengelus rambut Keysa dengan begitu lembut.

"Keysa kangen banget sama Kakak!!" seru Keysa semakin memeluk.

"Kakak juga, Key. Kangen banget sama Princess Keysa."

Keysa menarik diri, melingkarkan tangannya di leher Galava yang segera merendahkan diri. "Boleh cium?"

Dengan senang hati Galava mengangguk. Senyumnya kian lebar saat bibir Keysa tertempel di pipinya dengan begitu lama. Gadis itu kembali memeluknya dan ia membalas dengan cara mengangkat tubuh mungil itu. Tawa Keysa terdengar begitu nyaring memeluk tubuh kekar nan tinggi itu.

Fam(ily)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang