Jalan-jalan.

220 35 16
                                    

"Keysa ...."

Keysa dan Kayvi mendongak saat mereka baru saja sampai di parkiran. Seorang laki-laki berlari menghampiri mereka. Keysa tersenyum sementara Kayvi mendengus kesal.

"Niko, ngapain?" tanya Keysa masih dengan senyumnya.

Niko tertawa lalu duduk di salah satu motor. Ia tersenyum melirik Kayvi yang terlihat kesal. "Nanti sore gue ada urusan, sekarang aja kita perginya."

Kayvi tampak protes menatap dengan tajam. "Ke mana?!"

"Tadi Niko ngajakin gue jalan. Katanya sih nanti sore, tapi karena dia ada urusan jadinya sekarang. Gitukan maksud lo?"

Niko mengangguk mengacungkan jempolnya pada Keysa yang hanya tersenyum. Wajah Niko terlihat sangat bersemangat.

"Gak boleh!!" larang Kayvi menarik Keysa masuk ke dalam mobil.

Keysa jelas berontak tak mau. "Kay, lepasin. Gue mau jalan sama Niko."

"Gue bilang gak boleh!! Masuk!!" paksa Kayvi.

Keysa mendorong Kayvi menjauh dan menutup pintu. "Siapa lo larang gue?!"

Mendengar itu, Kayvi berdecih tak suka. "Gue berhak larang orang yang gue sayang!!"

Keysa balas mendengus kesal, menarik Niko berniat pergi tetapi Kayvi lebih dulu menahan gadis itu dan menarik Niko dengan geram.

Bugh.

Keysa membelakkan matanya.
"Kayvi!!" Ia mendorong Kayvi menjauh dan membantu Niko berdiri.

Kayvi semakin geram, ingin memukul Niko tapi Keysa berdiri di depan cowok itu dan menatap Kayvi dengan tajam.

"Lo tuh apaan sih huh?"

"LO YANG APAAN!!" teriak Kayvi tak bisa menahan.

Keysa semakin melotot.

"Gue lindungi lo dari cowok brengsek ini. Ingat Key, dia pernah jadiin lo bahan taruhan yang gak penting—"

"Kayvi!!"

Kayvi langsung diam menatap dengan jengah.

Keysa kembali mendengus kesal menarik Niko pergi. Namun, lagi-lagi Kayvi menahannya.

"Apalagi?!"

Kayvi melepaskan genggamannya dan membuka hoodienya. Memasangkan pada tubuh Keysa. "Lagi panas nanti lo sakit." Sekuat tenaga ia berusaha untuk tetap tenang. Mengeluarkan kartunya dari dompet dan memberikannya pada Keysa.

Keysa menerimanya dengan kerutan di dahinya.

Kayvi berdehem pelan memalingkan wajahnya. "Jangan pulang kesorean. Ingat makan."

Setelah mengatakan itu, Kayvi langsung pergi menuju mobilnya. Melaju keluar dari parkiran, berhenti di depan Keysa dan Niko yang masih berdiri diam di sana. Ia menurunkan kaca, melirik Niko dengan tak suka. "Awas aja kalau lo buat Keysa nangis," ancamnya lalu akhirnya pergi meninggalkan sekolah.

"Pacarnya posesif ye."

Keysa tertawa kecil. "Sorry, Kayvi emang kayak gitu kalo baru kenal. Tapi aslinya baik kok."

Niko tampak mengangguk paham. Keduanya mulai berjalan menuju motor.

"Gue juga sering gitu sih kalau sama Cwen. Tapi aslinya gue baik."

Keysa tertawa lagi. "Pede lo."

Niko ikut tertawa memberikan Keysa helmnya. Keysa memakai helm itu dan naik ke atas motor.

Niko mulai melajukan motornya meninggalkan kawasan sekolah. "Mau ke mana dulu Key?"

"Makan dulu deh."

Fam(ily)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang