Kak Albi.

271 39 35
                                    

Untuk pertama kalinya Keysa bangun diapit oleh dua laki-laki yang ia sayang.

Kayvi dan Albi.

Keysa merapat memeluk leher Albi, kakaknya itu masih tertidur lelap di sampingnya. Semalam, Albi pulang sedikit larut dan Keysa bersyukur kakaknya itu tidak melakukan hal yang aneh.

Albi pulang dalam keadaan sadar.

Keysa menarik napasnya dalam, berusaha mencium aroma tubuh Albi yang sangat ia rindukan. Semakin merapat, ia mencium pelan leher jenjang itu.

"Engh ...."

Lenguhan itu tak mampu membuat Keysa untuk bergerak memberikan mereka jarak. Ia malah semakin merapat pada Albi.

"Key, kakak gak bisa napas."

Keysa tak peduli.

"Key, lepasin dulu. Kakak bisa mati ini."

Keysa perlahan menurunkan tangannya, semakin merapat dan merengkuh tubuhnya sendiri bersembunyi di dada lebar kakaknya. Albi tersenyum, merubah posisinya menyamping. Ia melingkarkan tangannya di pinggang, merengkuh tubuh mungil adiknya itu.

Merasakan pelukan itu, Keysa mulai terisak. "Kak Albi ...."

"Keysa kok nangis hm?" tanya Albi mengusap kepala belakang sang adik.

"Kak Albi ke mana aja?" tanya Keysa mulai sesegukan.

"Kakak di sini, gak ke mana-mana."

"Kak Albi tinggalin Keysa sendiri."

"Siapa yang ninggalin Keysa, Sayang? Kakak cuma ada urusan sebentar semalam."

"Urusan apa yang lebih penting dari Keysa?!"

Albi tertawa kecil, mengelus lembut rambut Keysa. "Perutnya masih sakit?"

Keysa menggeleng.

"Tamunya belum pulang?"

Keysa kembali menggeleng.

"Padahal kakak mau ngajak Keysa makan es krim."

Keysa langsung mendongak dan tersenyum. "Keysa mau es krim," serunya dengan mata berbinar.

Albi tertawa gemas mencubit pipi chubby itu. "Keysa 'kan masih kedatangan tamu."

"Gapapa, Keysa cuma makan dikit."

Albi menggeleng. "Nanti aja ya, kalau tamunya udah pulang."

Keysa mengerucutkan bibirnya, kembali menyembunyikan tubuhnya di dada sang kakak. "Kak Albi capek kah?"

Albi tersenyum lagi. "Sekarang capek kakak hilang lihat adek kesayangan kakak manja lagi kayak gini."

Mendengar itu, Keysa mengulum senyumnya. "Kali ini Keysa yang jadi kakak, Kak Albi yang jadi adek. Keysa akan manjain Kak Albi."

"Jadi sekarang Kak Albi berubah jadi adek Albi gitu?" tanya Albi dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya.

Keysa mendongak dan mengangguk kecil. "Adek Albi nanti diurusin sama Kakak Keysa," ucapnya mengacak rambut sang kakak.

Keduanya saling tersenyum.

Kayvi sendiri sedari tadi sudah terbangun menyaksikan drama kakak adik itu. "Udah selesai mewek-meweknya?"

Plak.

Kayvi meringis sakit pada pipinya. Keysa selalu saja KDRT terhadapnya. Ia hanya bertanya, Keysa sudah menamparnya dengan tangan mungil itu.

"Nasib gue," keluh Kayvi menggelengkan kepalanya miris.

Albi tertawa. "Sabar, Kay."

"Gue selalu sabar, Kak. Adek lo tuh, yang gak sabaran."

Fam(ily)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang