Galava sedari tadi resah sendiri menunggu di bandara dengan seorang laki-laki yang memegang tulisan Galava's fiancé—Keysa Jennifer— and Mommy Diana. Kepalanya celingak-celinguk memperhatikan setiap orang yang keluar. Saat matanya menangkap dua sosok wanita yang ia tunggu, segera ia berlari dengan senyum lebar.
Keysa balas tersenyum melambaikan tangannya. Ia berlari menghampiri dan memeluk Tunangannya dengan erat. "Kangen Kak Galak!"
Galava balas memeluk tak kalah erat. "Kangen Keysa juga," ucapnya memberikan ciuman pada puncak kepala Keysa.
"Eh, mommy kapan dipeluk nih?"
Keysa segera menyingkir dengan cengiran lebar. Galava gemas sendiri mengacak rambut tunangannya itu. Ia beralih menyalim Ny. Diana dan memberikan pelukan juga.
"Kangen Kak Galak," ucap Ny. Diana meniru suara Keysa dengan suara tertahan.
Galava hanya tertawa melihat wajah malu tunangannya. Ia berdiri di tengah, menggenggam tangan Ny. Diana dan merangkul Tunangannya—melangkah keluar dari bandara, diikuti pria yang bertugas membawa dua koper. Sesekali ia mengusap kepala belakang Keysa yang tidak bisa menyembunyikan senyum lebarnya.
"Mau ke apartemen dulu atau cari makan?" tanya Galava.
"Makan!" / "Makan!"
Galava sedikit terkejut mendengar seruan semangat dari dua wanita itu. "Mommy sama Keysa kelaparan atau gimana?" tanyanya terkekeh geli.
"Pokoknya kamu harus bawa Mommy sama Keysa ke restoran dengan menu terenak dan pastikan ada susu coklat untuk calon menantu mommy."
Keysa mengacungkan jempolnya dengan senyum lebar. Galava mengangguk mengerti. Ia membuka pintu mobil, mempersilahkan kedua wanita itu duduk bersama di belakang, sementara ia duduk di samping kemudi.
***
Keysa mengerjapkan matanya saat memasuki sebuah apartemen yang begitu rapi dan mewah.
"Mommy mau langsung ke kamar, capek," keluh Ny. Diana menyeret langkah memasuki sebuah kamar.
Galava menarik Keysa agar memasuki lebih dalam. Ia hanya tersenyum melihat Tunangannya itu menyusuri setiap sudut hingga berhenti pada dinding yang dihiasi foto. "Keysa suka sama apartemennya?"
Keysa mengangguk kecil, masih terpaku pada fotonya dan juga Galava saat SMA. Bukan hanya itu, ada juga fotonya berdua dengan Kayvi, dan juga dengan Albivaran.
"Keysa mau langsung istirahat juga?"
Segera Keysa menggelengkan kepalanya. Ia menghampiri Galava, memeluk laki-laki itu dengan erat. "Masih kangen, masih mau peluk juga," ucapnya berbisik.
Galava tersenyum hangat. Ia balas memeluk tak kalah erat. Mengusap bahu dan kepala Keysa bergantian.
"Tapi Keysa capek juga, mau tidur."
Mendengar permintaan itu, Galava tak pikir panjang untuk mengangkat Keysa memasuki sebuah kamar. Ia membiarkan pintu terbuka, melangkah menuju kasur dan membaringkan tubuh mungil itu. Melepaskan tangan yang melingkar di lehernya, tetapi ia segera mendapat wajah cemberut.
"Mau sambil peluk juga, masih kangen," rengek Keysa.
Galava tersenyum, mencium kening tunangannya cukup lama. "Istirahat dulu, nanti peluk lagi. Kakak temenin di sini," ucapnya berlutut.
Keysa bergeser, menarik tangan Galava yang malah menggeleng. "Kak—"
"Kakak temenin di sini."
"Tidur di sini aja bareng Keysa."
"Nanti ya, kalau kita udah nikah baru bisa tidur bareng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam(ily)
Teen FictionIni Kisah Keysa. Yang tidak pernah merasakan masa 'jomblo'. Karena setiap putus dari pacarnya, Keysa masih punya tiga cadangan. -Galava. -Kayvi. -Albivaran(?) *Ini bukan short story yang masalahnya selesai satu chapter aja. *Walau setiap chapter p...