Galava

215 45 12
                                    

Keysa berjalan keluar dari kamar mandi. Hanya menggunakan bathrobe dan juga rambut yang tergulung dengan handuk. Pagi ini ia memulai hari tidak seperti biasanya.

Perasaan kacau dan kamar hotel yang berantakan.

Ceklek.

Keysa mendongak menatap pintu yang terbuka. Menampakkan seorang laki-laki yang sudah siap dengan seragam sekolah.

Kayvi.

"Kenapa gak ngangkat telpon gue?!"

Keysa meliriknya sekilas, kemudian beralih lagi mengambil pakaian asal.

Kayvi berdecak kesal, berjalan menghampiri. "Gue lagi ngomong!!"

Keysa masih tak peduli. Ia hampir membuka tali bathrobenya jika sebuah tangan tidak segera menahan. Ia berdecak, menepis tangan itu dengan kasar. "Apa sih lo?!"

"Kenapa gak ngangkat telpon gue?!" tanya Kayvi lagi.

"Masih ingat sama gue?!"

"Key!!"

"Gimana sama pacar lo itu? Udah sembuh? Atau udah mati?!"

"KEYSA!!"

Keysa tertawa hambar, bersedekap dada, menatap Kayvi dengan senyum tipis. "Gimana ya? Mmm, coba deh dipikir-pikir lagi. Ngapain coba gue punya hp toh juga gak ada yang peduli sama gue."

"Lo sadar apa yang lo bilang?!"

Keysa mengerucutkan bibirnya, memandangi kuku jarinya. "Sadar? Kayaknya nggak deh. Soalnya semalam gue mabuk"

"KEYSA!!"

Keysa tertawa hambar lagi."Hm, gue mabuk. Mabuk cemburu sama cewek yang lebih penting buat lo!!"

"LO PIKIR GUE KAYAK GINI KARENA APA HUH? KARENA LO!!" teriak Kayvi tak bisa menahan amarahnya.

"LO NYALAHIN GUE?!"

"Kalau lo gak nyuruh masing-masing semua ini gak bakal kayak gini!!"

"Lo duluan yang mancing gue pake cewek sialan itu!!!"

"Jaga mulut lo, Keysa!!" bentak Kayvi menunjuk wajah memerah milik gadis di depannya itu.

"Apa, huh? Lo mau nampar gue demi bela cewek itu? Lo yang mulai semua ini!!" teriak Keysa tak terima.

Keysa Memejamkan matanya sebentar, lalu menatap Kayvi dengan tajam. "Lo gak tau gue kecewa sama mommy Kak Galak karena batalin janji sama gue. Lo juga gak tau gimana hancurnya gue saat mommy juga batalin janjinya!!! Dan lo gak tau gimana sakitnya hati gue waktu lihat lo sama Fanny mesra-mesraan di supermarket di depan mata gue, sementara gue masih terluka karena mommy batalin janji dan lo seenaknya hina gue!!"

Kayvi seketika terdiam.

Keysa menghapus air mata dengan kasar. Ini pertama kalinya ia menangis saat sedang bertengkar dengan seseorang. "Gue tau mommy ada kerjaan. Tapi jujur aja, gue kecewa. Gue benci sama diri gue sendiri. Kenapa gue harus egois dan marah sama mommy sementara gue tau mommy sibuk? Itu karena gue gak seberuntung orang lain yang punya keluarga yang harmonis!! Gue gak seberuntung orang lain yang punya mama sama papa buat diajak main. Itu karena gue cuma anak haram—hmmppp"

Keysa mencengkram kuat seragam Kayvi yang semakin memperdalam ciuman dan mendorongnya hingga membentur pintu lemari.

Kayvi melepaskan ciumannya, menangkup wajah menangis itu. Ia menggeleng, mencium lembut bibir bergetar itu. "Sorry."

***

Sebagai pengganti waktu malam kemarin yang seharusnya mereka habiskan di pantai, Kayvi mengajak Keysa lagi ke pantai.

Fam(ily)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang