Mencari Keysa.

219 36 9
                                    

Byurrr

Keysa terbangun dari tidurnya saat sebuah air dengan beberapa es batu disiram padanya. Bibirnya seketika bergetar dingin, matanya menatap wanita yang tersenyum padanya.

"Kamu pikir ini hotel?!"

Berdecak kesal, Keysa menyugar rambutnya dengan tatapan tajam pada wanita di depannya itu. "Ini tempat pelacur kayak ma—"

Plak!!

Tamparan itu begitu keras menghantam pipi Keysa. Ia berdiri, menjambak rambut wanita itu. "Gue udah berusaha sabar tapi lo mau gue kesetanan!"

Tangan wanita itu ingin membalas, tetapi Keysa dengan cepat mencengkram dan menjatuhkan wajah wanita itu pada kasur yang basah.

"KEYSA!"

Keysa menatap tajam pria yang berdiri di ambang pintu. Ia menjambak dan menekan kepala sang mama semakin dalam pada kasur.

"LEPASKAN MAMA KAMU!"

"Coba aja lo mendekat, gue matiin istri lo!" ancam Keysa semakin menjambak.

"Lepaskan mama kamu atau kamu tidak pernah lagi bertemu dengan Kayvi dan Albivaran!"

Keysa kian menatap pria itu dengan tajam. "Bukan lo yang ngatur gue bisa ketemu sama pacar dan kakak gue atau enggak!" bentaknya tanpa rasa takut.

Pria itu mengusap wajahnya melihat sang istri meminta tolong. "Oke, lepaskan mama kamu dulu dan kita bicara dengan kepala dingin!"

Mendengar itu, Keysa tertawa hambar. Ia menarik sang mama untuk berlutut dan masih terus menjambak. "Ngomong sekarang!"

"Oke, oke. Katakan kamu ingin apa, papa akan berikan."

Lagi, Keysa tertawa mendengar perkataan itu. "Gue mau, lo sama istri lo tinggalin kota ini. Lo bisa, Pa. Pa!" ucapnya penuh penekanan.

"Lepaskan anak sialan! Kamu ingin melihat usaha mamanya Kayvi hancur?! Saya bisa melakukannya semudah membalikkan telapak tangan."

"Lo gak bisa ancam gue!"

Ny. Mira balas tertawa membawa Keysa semakin marah dan menjambak.

"Kamu tidak tau salah satu karyawan Mamanya Kayvi adalah teman saya. Saya bisa—"

"OKE!" teriak Keysa melepaskan jambakannya dan mundur. "Awas saja kalau lo berdua berani nyentuh mommy dan Kayvi. Gue gak peduli lo berdua orang tua gue atau enggak—"

PLAK!!

Keysa meringis merasakan tamparan kuat pada pipinya. "Ah!" Ia meringis, saat rambutnya di jambak dengan kuat.

"Kamu pikir kamu sudah sangat hebat sampai melawan orang tuamu sendiri?!" bentak Ny. Mira semakin menarik rambut Keysa ke bawah. "Persiapkan dirimu. Kita akan pindah, ke tempat di mana kamu tidak akan kenal siapapun selain saya dan papa kamu!"

Keysa dilempar kuat hingga menabrak meja. Ia meringis, saat perutnya menghantam sisi dengan kuat. Tangganya terkepal menatap Ny. Mira dan Tuan Herry menutup pintu.

Fam(ily)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang