Tunangan.

255 43 2
                                    

Pagi-pagi sekali, Keysa sudah berada di sekolah yang masih sepi, dan hanya ada ia sendiri di dalam kelas. Ia mendudukkan diri di kursinya dan mengeluarkan ponsel. Matanya tak sengaja menangkap cincin yang melingkar di jari manisnya. 

Keysa memejamkan matanya saat kilas balik Galava yang melamarnya memenuhi pikirannya. Ia menggeleng, membuka ponsel dan mencari kontak Kay💚. Dengan cepat ia melakukan panggilan, tetapi tidak kunjung ada jawaban dari seberang. Jari Keysa segera bergerak di atas layar untuk mengirimkan balasan.

Kay💚

|Kak Galak lamar gue.

Untuk beberapa saat tidak ada jawaban. Keysa mengerang kesal, kakinya bergerak gelisah menunggu jawaban.

Brak!

Keysa terlonjak kaget mendengar suara gebrakan itu. Ia menatap pintu dan seketika berdecak kesal.

"Oh, Key, lo udah datang?"

Memilih mengabaikan pertanyaan itu, Keysa kembali mengetik pada ponselnya.

|Kay, jawab!

"Wah parah, udah ada tunangan lo jadi sombong."

"Diam Rene, lo brisik!" ketus Keysa.

Irene mendelik, melemparnya tasnya ke kursi dan duduk menghadap Keysa. "Widih, cincin lo Key, silau amat," godanya menaik turunkan alis.

Keysa memilih mengabaikan sahabatnya itu dan fokus pada ponselnya dengan wajah kesal.

"Kenapa lo? Kak Galak belum ucapin selamat pagi ya."

Keysa berdecak kesal memukul tangan Irene yang mencolek lengannya. "Diem, gak usah bawa-bawa Kak Galak. Gue lagi enek denger nama itu."

Irene mendelik. Sedetik kemudian ia berpindah ke samping Keysa menatap gadis itu. "Key, gue beneran gak nyangka lo akhirnya sama Kak Galak. Gue kira lo sukanya sama si Kayvi."

Keysa langsung menatap tajam. "Gue udah bilang jangan sebut nama Galava!"

Irene langsung mengatupkan mulutnya dengan mata yang mengerjap cepat.

Keysa menghela napasnya, mengusap wajah dengan kasar.

"Lo kenapa sih? Segitu kesalnya karena Kak Galak-ups, sorry." Irene nyengir kuda dengan dua jari terangkat meminta perdamaian. "Maksud gue, kenapa lo harus sampai sekesal ini cuma karena gak diucapin selamat pagi dari tunangan lo?"

"Gue gak kesal karena itu, Rene," ucap Keysa menatap ponselnya lagi. "Gue kesel karena Kak Galak ... lamar gue."

Irene praktis mengerutkan keningnya. "Lo kesel karena apa?!"

"Kak Galak lamar gue."

"Key—"

"Kak Galak yang selama ini gue pikir sayang sama gue karena anggap gue sebagai adik, ternyata suka sama gue, Rene."

"Key, lo gak suka sama Kak Galak? Lo gak mau—"

Keysa menggeleng kecil. "Engga, Rene. Gue gak mau. Gue maunya Kayvi, bukan Kak Galak. Buat gue, Kak Galak itu kayak Kak Albi, gak lebih dari itu."

"Terus semalam kenapa lo gak ngomong apa-apa?"

"Gue juga gak tau semalam Kak Galak bakal lamar gue. Pantes aja, Kak Albi sama Mommy kekeuh ada acara."

Fam(ily)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang