Keysa turun terlebih dahulu dari mobil. Dari samping, Kayvi menyusul, di sampingnya lagi, Galava keluar. Dan dari seberang, Albi ikut menyusul sambil membawa tas sang adik.
Keempatnya berjalan menuju kelas.
Masalah dinner semalam.
Jadi.
Setelah Kayvi datang membujuk dengan setangkai bunga mawar.
Setangkai.
Keysa akhirnya mau dinner lagi. Tapi, ia ... masih marah dengan Albi.
"Albi!!"
Keempatnya berhenti.
Keysa menatap datar perempuan yang ada di depan kakaknya itu. Albi bahkan sudah menelan ludahnya melihat mantan kekasihnya itu.
"Ngapain berhenti?!" tanya Keysa segera menarik Albi lagi.
Cwen tentu saja langsung menahan.
Lagi, Albi dilema. Tangan kirinya ditarik Keysa sementara tangan kanannya ditahan Cwen.
"Lepasin," geram Keysa.
"Dek—"
"Diam, Kak."
Albi langsung menutup mulutnya.
"Udah putuskan? Udah gak ada urusan lagi," ucap Keysa dingin melepaskan tangannya dan melipatnya di depan dada.
"Jelas ada dong. Albi. Mutusin. Gue. Tanpa. Alasan." ucap Cwen penuh penekanan.
Keysa tersenyum sinis, berjalan selangkah lebih maju mendekat. "Gue. Gue alasan Kak Albi mutusin lo."
"Lo tuh bener-benar egois!"
"Ya, itu gue!!" Keysa tersenyum tipis mendorong Cwen dengan telunjuknya.
"Keysa!!" tegur Albi geram.
Keysa menaikkan sebelah alisnya. "Apa?!"
Albi menggertakkan giginya menahan amarah.
Melihat itu, Galava berjalan mendekat. "Keysa, ayo Kak Galak antar ke kelas."
Keysa langsung mengeluarkan tatapan tajamnya membuat Galava kembali terdiam.
"Dasar cewek gak punya hati!!" geram Cwen menunjuk Keysa.
"Cwen," tegur Albi masih berusaha sabar.
Keysa tersenyum manis. "Lihat kan kak? Gimana manisnya mulut MANTAN lo ini!"
Cwen semakin geram saja.
"Keysa!!" tegur Albi lagi mencengkram tas sang adik.
Keysa tertawa hambar menggaruk kelopak matanya menahan geram. "Lihat sekarang siapa yang egois!!"
Keysa merampas tasnya dan menarik Kayvi dan Galava pergi meninggalkan Albi yang terdiam. Langkah kakinya sangat cepat, Kayvi dan Galava bahkan sampai merasakan aura panas.
Setelah mengantar Keysa, Galava langsung lari ke kelasnya. Hanya Kayvi yang tinggal.
"Keysa," panggil Kayvi hati-hati.
"Hm!!"
Kayvi menahan napas mendengar jawaban ketus itu. "Galaknya."
Keysa diam saja mengambil airpods nya.
Kayvi mengetuk-ngetuk jarinya di meja. Terus melirik pintu kelas berharap Stavy dan Irene datang sekarang walau sebenarnya tidak membantu. Setidaknya Kayvi tidak sendiri menghadapi kekejaman Keysa.
Yang akan dimulai dalam beberapa detik lagi.
Satu...
Dua...
Tig—
Prang.
Kayvi memejamkan matanya. Kasihan pada nasib ponsel yang dilempar itu. Ia melirik sahabatnya yang sedang bermain ponsel.
Wait—
Keysa bermain ponsel!!
Berarti ponsel yang dilempar itu ....
Kayvi merogoh kantongnya dengan cemas. "HP GUE!!!" Ia berlari menghampiri ponsel yang dilempar tadi. Terjongkok di depan ponsel yang sudah hancur lebur itu.
iPhone Kayvi ....
"R.I.P, Kay."
"Turut berduka cita gue, Kay."
"Kucing lo ngeri juga, Kay."
"Kay, beli hpnya di toko kakak gue ya."
"Ingat, lo laki, Kay, gak boleh nangis. Anggap aja itu remahan kue."
"Kayvi rich people kok."
Kayvi mengangguk miris mendengar wejangan teman sekelasnya.
"KAYVI!!"
Kayvi segera berdiri dan menghampiri Keysa. "Kenapa, Key?" tanyanya berusaha berbicara selembut mungkin walau hatinya memberontak ingin memaki sahabatnya itu.
"Jangan jauh-jauh," rengek Keysa cemberut.
Kayvi mengangguk patuh duduk lagi di samping Keysa.
"Kayvi!!" teriak Keysa lagi.
"Gue di sini, Key," sahut Kayvi dengan senyum yang ia paksakan.
Keysa melirik Kayvi sebentar kemudian kembali bermain ponsel.
Kayvi bernafas lega.
"Kayvi!!"
"Iya Keysaku sayang?" tanya Kayvi semakin memaksakan senyumnya.
Keysa mengerucutkan bibirnya. Tangannya terbuka memeluk Kayvi yang pasrah saja saat ditarik lebih rendah. "Nanti beliin gue hp ya," pintanya.
Kayvi praktis menganga.
Hp gue yang hancur kenapa dia yang minta ganti?! Geram Kayvi dalam hati.
"Kenapa sama hp lo?" tanya Kayvi berusaha sabar.
"Gapapa, pengen dua aja. Beliin ya."
Kayvi mengangguk pasrah. Keysa tersenyum senang melepaskan pelukannya. Gadis itu bermain ponsel lagi dengan wajah gembira.
Kayvi menahan dirinya sendiri agar tak menerkam Keysa.
Anak itu...
Tidak berpikir jika berbicara.
Dia pikir hp itu murah?
Asal dilempar saja!!
Minta baru cuma karena pengen dua!!!
Untung Kayvi rich people.
***
Vote💚

KAMU SEDANG MEMBACA
Fam(ily)
Подростковая литератураIni Kisah Keysa. Yang tidak pernah merasakan masa 'jomblo'. Karena setiap putus dari pacarnya, Keysa masih punya tiga cadangan. -Galava. -Kayvi. -Albivaran(?) *Ini bukan short story yang masalahnya selesai satu chapter aja. *Walau setiap chapter p...