Ujian

202 35 35
                                    

"Niko?!"

Keysa mendongak menatap Kayvi dengan tajam. Cowok itu dengan tak sopannya merampas ponselnya.

Ujian mereka telah selesai, kelas diberikan kebebasan selama tidak menimbulkan kebisingan dan kerusuhan. Pak Firman sedang mengoreksi jawaban mereka.

Irene bersama teman cowok sekelasnya berada di sudut bermain game. Stavy bergabung dengan komplotan gosip kelas.

Keysa awalnya diam bermain ponsel sambil mendengarkan musik, tetapi kegiatannya terganggu karena teman semejanya itu.

Kayvi.

Laki-laki itu melototi Keysa.

Keysa balik melotot dengan mata tajamnya.

Kayvi mendengus kesal. "Lo kasih nomor lo sama Niko?!"

Keysa memutar bola matanya malas. "Hm"

"Keysa, gue udah pernah bilang jangan berhubungan sama Niko!!"

Keysa menopang dagunya menatap Kayla. "Trus?"

Kayvi mengeram kesal mencengkram ponsel Keysa. "Lo gak dengerin gue?!"

"Denger."

"Trus kenapa lo masih—"

"Kenapa emang? Gue cuma mau berteman tanpa pandang bulu."

"Lo boleh berteman sama siapa aja kecuali Niko," geram Kayvi menahan suaranya.

"Kenapa?!"

"Karena Niko itu berandalan."

"Berandalan juga manusia."

Kayvi semakin mengeram kesal, jarinya mulai menari di atas layar ponsel Keysa dengan cepat.

Keysa tersenyum sinis memperhatikan kuku jari tangannya. "Coba aja kalau lo berani blokir Niko."

Kayvi menatap Keysa dengan wajah tak mengerti.

Keysa terlihat sangat santai. "Niko itu sepupunya Cwen."

Kayvi mengerjap bingung. "Tau dari mana lo?"

Keysa menghela napasnya memperbaiki letak kacamatanya.
"Waktu Kak Albi kecelakaan karena main bola trus dibawa ke UKS sekolah Niko, Cwen datang."

"Cwen sama Kak Albi ...."

Keysa mengangguk pelan. "Hm, mereka pacaran lagi. Atau mungkin mereka emang gak pernah putus."

"Kenapa lo pake kacamata ke sekolah?"

Keysa hanya tersenyum. "Balikin hp gue."

"Lo belum jawab pertanyaan gue!!"

"Lo tau jawabannya, balikin hp gue sekarang."

Kayvi mengacungkan tangannya dan berdiri, membuat Keysa kesal.

Jelas Keysa kalah tinggi dari laki-laki di depannya itu.

"Kayvi, balikin!!"

"Walaupun Niko itu sepupunya Cwen, tetap aja lo gak bisa berhubungan sama Niko."

Keysa berdecak kesal, masih berusaha untuk meraih ponselnya. "Kayvi!! Balikin."

Kayvi menggeleng.

"Kayvi!!"

"Gue larang lo karena gue sayang dan peduli sama lo, Key. Dengerin gue kenapa sih huh?!" kesal Kayvi.

"Gue gak bakal pacaran sama Niko!!"

"Tapi kalo lo chat-an sama dia sama aja lo kasih dia harapan!!"

"Kayvi, balikin!!"

Fam(ily)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang