Kak Galak ...

425 55 27
                                    

Keysa dan Kayvi turun dari motor saat sudah sampai di sekolah. Saling berpegangan tangan, berjalan di koridor sekolah. Menikmati bisik-bisik tetangga yang sama sekali tak menganggu untuk keduanya dan menanggapinya dengan senyum manis.

Tak peduli seberapa banyak orang yang tak suka.

Tak peduli seberapa banyak orang yang suka.

Namun, Keysa dan Kayvi tetap akan seperti ini.

Seperti Berpacaran.

Seperti!

Seorang laki-laki berhenti di depan keduanya. Kayvi segera membawa Keysa berlindung di belakang tubuhnya. Menatap dengan nyalang laki-laki yang dengan beraninya menampakkan wajah di depannya lagi.

Jika tidak ada Keysa, Kayvi pasti sudah olahraga pagi sekarang.

"Hm ... Keysa," panggil Gaara dengan senyum canggung. 

Keysa semakin merapat. "Suruh dia pergi," lirihnya di telinga Kayvi dengan kaki yang berjinjit.

"Pergi!" ucap Kayvi dingin memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

"Gue cuma mau ngomong sebentar," ucap Gaara memelas. 

"Hush hush!" usir Keysa mengibaskan tangannya.

"Sebentar aja, Key," mohon Gaara menatap mantan kekasihnya itu dengan sendu.

"Pergi!" geram Kayvi masih menahan diri.

"Gue gak mau putus, Keysa."

Bruk.

Prang.

Keysa dan Kayvi terkejut melihat Gaara yang terlempar ke belakang menabrak ibu kantin yang sedang membawa piring dan gelas membuat piring dan gelas itu terjatuh dan pecah.

"Maaf Bu, saya didorong," sesal Gaara membantu ibu kantin itu mengumpulkan pecahan itu.

Keysa segera menoleh ke samping. "Kak Galak!"

Galava berjalan maju sambil mengeluarkan beberapa uang merah dari dompetnya dan memberikannya pada ibu kantin. Ibu Kantin itu menggeleng, tetapi Galava tetap Galava. Ia Keras kepala. Ibu kantin akhirnya menerima uang itudan pergi.

Galava menarik Gaara yang ingin lari. Menatap wajah takut itu dengan tajam. "Masih mau ngomong?"

Gaara menggeleng cepat.

"Jangan ganggu Keysa gue lagi!" ucap Galava dingin tanpa eskpresi.

Gaara mengangguk pula tanpa pikir panjang.

Galava menarik dasi Gaara hingga mencekik leher laki-laki itu. "Kalau gue lihat lo longgarin dasi ini, Siap-siap aja lo ke neraka," ancamnya. 

Gaara lagi-lagi mengangguk.

Galava mempersilahkan pergi. Ia berbalik dengan senyum manisnya berjalan menghampiri Keysa. "Princessnya Kak Galak gapapa, 'kan?"

Keyss menggeleng berdiri di samping Kayvi.

Galava tersenyum merogoh sakunya, mengeluarkan kotak putih di sana. "Ini buat Princessnya kak Galak."

Mata Keysa langsung berbinar. Airpods baru. "Ini buat aku?"

Galava mengangguk.

Keysa menatap Galava dengan haru. "Kak Galak ...."

"Maafin Kak Galak ya, kakak salah."

Keysa mengangguk dengan senyum lebar.

"Kak Galak antar ke kelas, yuk."

Keysa mengangguk lagi kian semangat.

"Sini kak Galak yang bawa tasnya." Galava berjalan mengambil tas dari bahu gadis itu.

Keysa sendiri sudah sibuk dengan airpods nya.

"Tasnya Princess Kak Galak kok ringan?" tanya Galava masih dengan senyum manisnya.

"Aku lagi malas belajar."

Galava mengangguk kecil. "Yaudah, nanti Kak Galak yang ajarin di rumah. Tapi Keysa duduk di kelas ya, jangan bolos loh."

Keysa mengangguk. Galava mulai berjalan menuju kelas dengan Keysa yang masih sibuk mencoba airpods.

Sementara Kayvi di belakang hanya menggeleng dengan senyumnya. "Tadi aja ngomongnya gak mau ketemu Kak Galak. Disogok airpods langsung nempel. Dasar bocah."

***

Vote💚

Fam(ily)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang