Jatuh Cinta

380 49 32
                                    

"Dek."

Keysa tak memedulikan panggilan itu. Kakinya terus melangkah sambil menarik Galava dan Kayvi.

"Dek, dengerin kakak dulu."

Menghiraukan Albi yang sedari tadi mengejar mereka.

Albi semakin mempercepat langkahnya. Dan, terima kasih untuk kaki jenjangnya yang masih berfungsi dengan baik hingga bisa menahan adiknya.

Keysa berbalik dan segera menepis tangan itu dengan kasar.

"Key ...."

"Apa?! Bukannya udah jelas?! Kakak balikan lagi sama Cwen," kesal Keysa tak peduli seberapa banyak orang yang sudah berkumpul menyaksikan mereka.

"Keysa ... udah, Sayang. Malu diliatin orang-orang," tegur Galava berbicara selembut mungkin.

Keysa lagi-lagi langsung menatap dengan tajam.

"Dek, kakak gak ada balikan sama Cwen."

"Kakak tau aku bisa baca eskpresi orang!" geram Keysa menatap sang kakak. 

"Key, dengerin kakak. Kakak gak ada pacaran lagi sama Cwen. Lihat mata kakak, Keysa bisa lihat kebohongan kakak atau nggak?" bujuk Albi memasang wajah memelasnya.

Keysa menatapnya dengan malas. "Kak Albi pembohong." Ia melangkah kakinya lagi menuju mobil.

Kayvi juga ikut masuk. Hanya Galava yang belum masuk dan terlihat masih berbicara dengan Albi. Keysa mendengus kesal, beralih duduk di bangku kemudi.

"Key, lo ngapain?" tanya Kayvi panik, tidak tahu kenapa kunci ada pada sahabatnya itu.

DANGER!!!!

Keysa tak peduli, tetap memasukkan kunci dan mulai menyalakan mesin.

"Key, jangan nekat!"

Keysa tetap tak peduli dan mulai melaju dengan kecepatan tinggi.

"Key, turunin kecepatannya!!" geram Kayvi mulai takut.

Keysa masih don't care.

"Keysa!!"

Masih sama, Keysa bahkan semakin menaikkan laju mobilnya.

"KEYSA, JANGAN NYELIP!" teriak Kayvi ketakutan.

Tak ada yang berubah, Keysa dengan mahirnya menyelip setiap mobil.

Jalan sedang padat, karena ini jam makan siang. Terlalu banyak mobil untuk seorang Keysa yang masih pemula membawa mobil.

"Key, awas di depan!!" teriak Kayvi menunjuk sebuah mobil.

Keysa langsung mengelak.

Kayvi sudah sangat jantungan sekarang. Beralih duduk di samping Keysa dan berusaha mengambil alih mobil.

Entah kenapa, Keysa jadi sangat kuat sekarang. Kayvi bahkan terjatuh hingga kepalanya terbentur pada kaca pintu hanya karena sekali dorongan.

"Aawww," kesal Kayvi menggosok kepalanya yang mulai panas. "Key, berhenti!!"

Keysa masih saja memekakkan telinganya.

"Keysa, gue belum mau mati!!" Kayvi membelakkan matanya sambil berpegangan pada apapun. Jantungnya bener-bener sudah berdetak kencang.

Keysa baru saja menyelip sebuah truk.

Gadis itu sangat nekat.

"Key, gue bakal beliin apapun yang lo mau kalau lo berhenti. Berhenti Key!!!"

"Apapun?!"

Akhirnya.

Kayvi langsung mengangguk. "Apapun, Key. Apapun!!"

Fam(ily)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang