Tugas.

221 33 29
                                    

Keysa dan Albi berjalan keluar dari mobil. Keduanya melangkah beriringan menyusuri koridor sekolah.

"Albi ...."

Keduanya berhenti.

Cwen. Gadis itu berdiri di depan mereka dengan senyum manisnya. "Pagi, Key."

Keysa hanya mengangguk pelan.

"Nih ...."

Keysa menaikkan sebelah alisnya menatap Cwen.

"Tadi aku buatin sandwich buat kamu. Dimakan ya."

Keysa diam sebentar menatap kotak makan itu.

"Keysa," tegur Albi lirih.

Keysa akhirnya mengambil kotak makan itu. "Duluan." Ia langsung melangkah meninggalkan Albi dan Cwen.

"Key ...."

Keysa berhenti di atas anak tangga dan berbalik. Matanya mengerjap melihat sosok yang berdiri di depannya. "Gaara."

Gaara tersenyum. "Hai."

Keysa melangkahkan kakinya, tapi Gaara menahan.

"Lepasin!!"

Gaara melangkah naik di atas anak tangga, menatap Keysa dengan wajah sendu. "Key—"

"Kita gak ada urusan lagi!!"

"Gue mau jelasin Key, kasih gue kesempatan."

Keysa menepis tangan itu dengan kasar. "Gak ada kesempatan buat cowok kayak lo!!"

Keysa kembali melangkah tapi lagi-lagi Gaara menahannya.

Keysa mengeram kesal. Ia memutar tangannya membuat Gaara ikut berputar. Membalikkan keadaan, ia mencengkram leher belakang Gaara dengan erat. Ia sangat bersyukur Kayvi pernah mengajarinya bela diri walau hanya dasarnya saja.

Decakan kagum mulai terdengar di sekitar.

Keysa mendengus kesal, mendorong Gaara menjauh dan segera pergi. Masuk ke dalam kelas dengan wajah kesalnya. Memperbaiki penampilannya yang dibubuhi kacamata bening yang melingkarkan di sekitar matanya. Sekelas tampak sibuk menulis, tapi Keysa tak peduli berjalan menuju mejanya.

"Keysa!!"

Keysa berdecak kesal mendengar teriakan. Di depannya, Irene berteriak dengan tak sopan. "Apasih lo teriak-teriak?"

"Lo pasti belum ngerjain tugas 'kan?" Irene buru-buru memindahkan kursi dan bukunya menghadap meja Keysa.

Keysa duduk dengan wajah bingungnya. "Emang ada tugas?"

Plak.

Keysa mengaduh sakit. Menatap tajam teman semejanya itu.

Kayvi.

"Cepet kerjain!"

"Hari ini bukannya free class ya? Guru lagi rapat kan?"

Plak.

Kayvi lagi-lagi memukulnya.

Keysa berdecak kesal, memeriksa tasnya mencari buku. "Hari ini pelajaran apa aja?" Ia melirik Kayvi dengan wajah polosnya.

"Kimia, bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Seni Budaya, sama Matematika."

"Sekarang kita belajar apa?"

"Kimia. Kenapa emang?"

Keysa kembali memeriksa tasnya.
"Gue gak bawa buku."

Kayvi segera menarik tas Keysa.

Fam(ily)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang