Setelah sebulan menghilang, siang ini Keysa berdiri di rumah yang sebenarnya begitu ia rindukan. Rumah tempat ia berpulang dan tinggal dengan sang kakak. Singkatnya, sang kakak adalah rumah untuk Keysa berpulang.
Ny. Febby menggenggam tangan Keysa yang kembali saling meremas. Memberikan anggukan menyakinkan. Di belakang, Kayvi hanya bisa menghela napas. Ia mendorong gerbang terbuka untuk dua wanita itu.
"Katakan di mana adikmu sekarang?!"
Teriakan dari dalam membuat Keysa menghentikan langkahnya.
"Keysa adalah adikku. Aku yang merawatnya bukan mama. Jangan pernah berharap mama akan mendapatkan Keysa setelah mama pergi dengan pria sialan ini saat Keysa membutuhkan mama!!"
Teriakan itu membuat jantung Keysa semakin berdebar. Ia berlari, diikuti Kayvi dan Ny. Febby. Dengan kasar, Keysa membuka pintu dengan napas yang memburu. Cairan bening yang sedari tadi ia tahan, runtuh jatuh membasahi pipinya melihat sang kakak benar-benar kacau.
Rambut panjang tak terurus dan tubuh yang kian mengurus.
"Kak Albi," lirih Keysa mendekat. Ia seketika berlari, menubruk tubuh sang kakak dan menangis terisak.
Albi tentu saja terkejut. Ia meringis saat pelukan itu kian mengerat. "Keysa ... Kenapa Keysa ada di sini?"
"Ke sini kamu!!"
Tangan Keysa dengan kasar di tarik, memaksa pelukan itu agar terlepas.
Amarah Albi seketika memuncak, menarik Keysa tetapi tarikan dari seberang lebih kuat dan menyakiti sang adik. "LEPASKAN KEYSA!" teriaknya mendorong wanita yang menyandang status sebagai 'mama' untuknya dan Keysa.
Membawa Keysa ke balik tubuhnya, Albi dengan geram menunjuk wanita itu. "Dengar, Ny. Mira. Anda. Tidak. Berhak. Atas. Adik. Saya!" ucapnya penuh penekanan.
"Kak—"
"Oh, lalu karena kamu sudah melecehkan Keysa, kamu pikir dia jadi milikmu?!"
"Tutup mulutmu," teriak Albi semakin marah.
Ny. Mira tertawa memelas. "Kamu tersinggung?! Mama benarkan? Kamu melecehkan—"
"CUKUP!!" teriak Keysa menutup telinganya. "PERGI DARI RUMAH INI!!"
Albi langsung memeluk Keysa yang segera merapat padanya. Ia mengusap bahu sang adik yang bergetar.
"Suruh dia pergi, Kak. Keysa gak mau ketemu dia lagi!! Dia bukan mama Keysa!!"
Albi semakin memeluk, rahangnya terlihat mengeras setiap kali isakan Keysa semakin keras. "Jangan takut, kakak di sini, Keysa."
Ny. Mira tertawa, menatap pria yang sedari tadi di sampingnya dalam keadaan terdiam sejak Keysa muncul. "Mas Herry?! Kenapa kamu diam saja, pisahkan mereka!" perintahnya dengan geram.
Pria itu tersadar dan segera mengangguk. Ia menarik Keysa membuatnya seketika mendapat pukulan keras.
"Kayvi!!" teriak Ny. Febby melihat putranya melayangkan pukulan.
Kayvi tak menghiraukan teriakan itu. Ia memukul pria itu tanpa ampun. Tak peduli dengan Ny. Mira yang berusaha menghentikannya. Albi juga terlihat tak peduli, masih terus menenangkan sang adik yang masih bergetar terisak.
"Keysa, suruh kekasihmu ini berhenti memukul papa kamu!!"
Ny. Febby yang hampir melangkahkan kakinya, seketika berhenti mendengar perkataan itu.
Kayvi ikut terdiam, tangannya terkepal di udara menatap Ny. Mira yang mendorongnya menjauh. Ia menatap sang mama dengan napas yang memburu lalu menatap pria itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam(ily)
Teen FictionIni Kisah Keysa. Yang tidak pernah merasakan masa 'jomblo'. Karena setiap putus dari pacarnya, Keysa masih punya tiga cadangan. -Galava. -Kayvi. -Albivaran(?) *Ini bukan short story yang masalahnya selesai satu chapter aja. *Walau setiap chapter p...