"Lama banget sih?! Kamu darimana aja?!"
Kayvi hanya menatap datar gadis di depannya itu. Ia baru saja sampai di rumah sang kekasih untuk menjemput ke sekolah. Dengan wajah tak ikhlas, Kayvi memberikan helmnya.
"Pakein."
Mengalah, Kayvi memakaikan helm itu. Membantu sang kekasih naik ke atas motor.
"Fanny kangen."
Kayvi menghela napasnya pelan, mengelus lembut punggung tangan yang melingkar di pinggangnya.
"Maaf, gue ada urusan tadi."Well, walau nyatanya Kayvi sama sekali tak suka dan sering kali kesal dengan Fanny, tetap saja laki-laki itu tak tega mencueki. Belum lagi, Kayvi tau bagaimana besarnya harapan gadis itu membuatnya untuk jatuh cinta.
Keduanya mulai melaju menuju Sekolah Dermawa. Tidak ada yang memulai pembicaraan, Fanny sibuk memeluk Kayvi yang hanya fokus pada jalan.
Sampai, Kayvi memarkirkan motornya di depan sekolah. Fanny segera turun dan berdiri di samping motor. Kayvi lagi-lagi pasrah saat tau apa yang diinginkan gadis itu. Tangannya tergerak membuka helm membuat gadis itu tersenyum lebar.
"Kayvi semalam darimana?"
"Rumah temen."
"Temen yang mana?"
"Harus tau?"
Fanny mengerucutkan bibirnya.
"Fannykan pacar Kayvi.""Masih pacar belum istri."
"Yaudah nikahin Fanny kalau gitu."
Kayvi menatap Fanny dengan datar.
"Dengar-dengar Keysa kabur dari rumahnya."
Kayvi hanya diam saja.
"Kok diam aja? Kamu gak khawatir? Oh, jangan bilang Keysa ada sama kamu?! Atau jangan-jangan kamu—"
"Gue gak mau pacar gue cemburu gak jelas karena gue khawatir sama cewek lain. Jadi, jangan nuduh gue yang aneh-aneh. Gue cuma jaga perasaan lo sebagai pacar gue."
Fanny seketika diam.
Kayvi menghela napasnya, berusaha tersenyum. "Sana masuk."
Fanny tersenyum lalu mengangguk. Kayvi segera melaju meninggalkan sekolah itu. Bayang-bayang Keysa dan Fanny malah berputar di kepalanya. Dua gadis yang sedang menunggunya.
Sampai di sekolah, Kayvi segera memarkirkan motornya. Dan entah kenapa, seketika perhatian tertuju padanya. Ia berusaha untuk tidak peduli. Berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya.
"Kayvi."
Kayvi segera berbalik. Emosinya seketika memuncak melihat laki-laki yang berlari menghampirinya. Ia memasukkan tangannya ke dalam saku, berusaha untuk menyembunyikan emosinya. "Kak Albi."
Yang disapa tersenyum. "Gue mau nanya sesuatu sama lo."
Kayvi menaikkan alisnya, berpura-pura penasaran walau ia sudah tau arah pembicaraan ini.
"Lo ada liat Keysa?"
Kan.
"Huh? Keysa ... nggak. Kenapa emang?"
Albi menghela napasnya bersandar pada dinding. "Keysa hilang. Mulai dari pagi kemarin Keysa gak ada di rumah, sampai sekarang gak pulang-pulang."
"Udah dicari?"
Albi mengangguk lesu. "Gue udah cari ke mana-mana. Gue juga udah tanyain mommy," ucapnya menatap lekat.
Kayvi berdehem pelan, berusaha untuk setenang mungkin.
![](https://img.wattpad.com/cover/226355334-288-k925654.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam(ily)
Teen FictionIni Kisah Keysa. Yang tidak pernah merasakan masa 'jomblo'. Karena setiap putus dari pacarnya, Keysa masih punya tiga cadangan. -Galava. -Kayvi. -Albivaran(?) *Ini bukan short story yang masalahnya selesai satu chapter aja. *Walau setiap chapter p...