Teng Nong, Teng Nong.
"Sampai di sini pembelajaran kita. Bagi yang mendapatkan tugas tambahan, kumpulkan setelah pulang sekolah. Dan, kamu anak baru lengkapi catatanmu dalam seminggu ini. Selamat siang."
"Selamat siang, Pak ...."
Semua siswa langsung beranjak heboh ingin keluar.
"Keysa, Irene."
Yang dipanggil mendongak menatap Pak Firman yang berdiri di ambang pintu.
"Usahakan kalian mengerjakan tugas itu sendiri. Mengerti?"
"SIAP PAK!!"
Stavy geleng-geleng sendiri melihat semangat Irene. Padahal, tetap saja nanti dia yang disuruh mengerjakan tugasnya.
Keysa segera menyimpan bukunya ke dalam laci.
"Kayvi, boleh pinjam buku lo gak?"
Keysa melirik dari ujung matanya saat mendengar suara itu. Berdecih tak suka melihat gadis genit yang berbicara dengan Kayvi di ujung sama. Entah kenapa pendengarannya jadi begitu sensitif mendengar nama itu.
Kenyataan jika mereka akan mulai masing-masing.
Jarak yang mulai terpisah.
Keysa menghela napasnya berat. Kepalanya mulai kembali berdenyut sakit.
"Makasih, Kayvi. Gue pasti balikin buku lo secepatnya."
Keysa mengeram kesal sendiri.
"Si Andara udah mulai ngambil alih tempat lo tuh."
Plak.
Keysa mendengus kesal menatap Irene yang selalu kompor.
Yup, Andara sekelas dengannya.
Dan yang paling parah, Andara satu meja dengannya. Hanya karena pelajaran Pak Firman tadi, Andara dipindahkan ke depan. Dan Keysa cukup beruntung tidak beradu mulut dengan Andara untuk pelajaran ini.
"Key," panggil Irene.
"Hm!!"
"Dih, ngegas."
"Bacot!!" Keysa berdiri, membawa buku kimianya keluar dari kelas.
"Woy, lo mau ke mana?!"
"Kantin."
"Tugas kimia lo kerjain dulu woy. Gue gak mau ikut dihukum temenin lo."
"Gue mau nyuruh Kak Galak yang ngerjain."
"Lo gak ingat Pak Firman bilang apa tadi?"
Keysa berbalik, menatap Irene dengan malas. "Rene, lo gak usah sok suci deh di depan gue. Nanti juga lo minta dikerjain sama Stavy."
Irene malah tersenyum bangga menepuk dadanya.
Keysa berdecak kesal, keluar dari kelasnya. Melangkah menuruni tangga, berjalan menuju kantin. Kakinya berhenti melihat meja yang biasa ia dan yang lain duduki kini diduduki oleh dua orang.
Tampak seperti pasangan.
Terlalu serasi.
"Sejak kapan tuh cewek di sana?! Berani-beraninya deketin Kak Galak." Keysa berjalan mendekati keduanya dengan wajah kesal.
Brak.
"Ekhem." Keysa mendorong Andara agar menjauh dari tempat duduknya.
Andara melotot marah. "Lo apasih? Datang-datang main dorong aja. Bokong gue sakit."
"Emang gue peduli?!"
Andara semakin melotot marah mencengkram pensil yang ia pegang.
"Key."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam(ily)
Teen FictionIni Kisah Keysa. Yang tidak pernah merasakan masa 'jomblo'. Karena setiap putus dari pacarnya, Keysa masih punya tiga cadangan. -Galava. -Kayvi. -Albivaran(?) *Ini bukan short story yang masalahnya selesai satu chapter aja. *Walau setiap chapter p...