"Aku tidak ingin mencari kayu bakar," ujar Minji yang membuat Ara juga ikut mengangkat bahunya.
"Aku juga tak ingin masuk ke hutan," tambah Ara yang membuat Tzuyu menghembuskan napasnya kasar. Dia yakin, pasti dia yang akan mencari kayu bakar itu untuk kelompoknya.
"Baiklah, aku saja," ujar Tzuyu yang kemudian berjalan gontai meninggalkan anggota kelompoknya yang lain. Dia yakin, dia memang ditakdirkan untuk menjadi orang yang melakukan segala hal karena status sosialnya yang rendah.
"Kau akan mencari kayu bakar sendirian?" tanya Yieun yang kebetulan berpapasan dengannya. Pria itu melihat ke arah belakangnya, seolah mencari seseorang yang bisa menemaninya. "Aku tak bisa membantumu. Apa kau sungguh akan ke sana sendirian?"
"Aku bisa menemaninya, sunbae," ujar salah seorang gadis yang membuat Tzuyu dengan segera tersenyum. Yap, hanya ada satu orang yang terus menemaninya dari awal. Dia Kwon Hana. Tzuyu bahkan tak mengerti kenapa gadis itu mau berteman dengannya meski semua orang menganggapnya sebagai seseorang yang membawa sial.
"Kalian tidak boleh masuk lebih jauh ke hutan, hanya di bagian luarnya saja," ujar Yieun yang membuat Tzuyu dan Hana mengangguk sebelum akhirnya mereka mulai melangkahkan kaki mereka.
Aku yakin bangsa werewolf akan mengincar Tzuyu untuk kepentingan mereka. Batin Yieun yang kembali memastikan jika kemah kali ini berjalan lancar.
Tadinya dia ingin sekali menemani Tzuyu. Hanya saja, dia tak ingin melanggar batas wilayah. Dia tak ingin buang-buang waktu untuk berkelahi dengan bangsa werewolf yang ada di hutan itu. Bahkan dia yakin, mereka sudah mencium aroma tubuhnya saat ini.
"Tzuyu-ya, apa Minji kembali melakukan sesuatu padamu? aku kesal karena Yieun sunbae memisahkan kita berdua," kesal Hana saat mereka berjalan menuju hutan.
Tzuyu hanya tersenyum lalu menggeleng. "Mereka mungkin kelelahan jadi aku putuskan untuk mencari kayu bakar," ujarnya menutupi, membuat Hana menghentikan langkahnya dan membulatkan matanya.
"Lelah katamu? kau yang membuat tenda, kau yang membawa air, lalu saat ini kau juga yang harus mencari kayu bakar? heol, rasanya ingin ku pukul wajah gadis keterlaluan itu," gerutu Hana yang membuat Tzuyu terkekeh. Temannya itu benar-benar selalu menjadikan Minji sebagai musuh utamanya dengan menggerutu di belakang. Tapi sayangnya, Hana tak pernah berani melawan Minji secara langsung karena gadis itu juga takut jika pada akhirnya dikeluarkan dari kampus.
Tzuyu dan Hana mulai berpencar mencari kayu bakar--meskipun mereka tak terlalu berjauhan. Mereka mengumpulkan kayu sebanyak mungkin untuk persediaan kelompok mereka berdua.
Ah bukan, hanya kelompoknya Tzuyu. Sebab, Hana sudah mengumpulkan kayu bakar untuk kelompoknya sedari tadi.
Tzuyu melangkahkan kakinya, tak sadar jika saat ini dia mulai masuk ke dalam hutan. Padahal dia hanya berniat untuk mencari kayu bakar yang ada di bibir hutan.
Suara lolongan itu membuat Tzuyu menjatuhkan beberapa kayu bakar yang sudah dia kumpulkan. Dia mengedarkan pandangannya dengan wajah panik sebab maniknya hanya menangkap pohon-pohon tinggi dan suasana mencekam di sekitarnya. Bahkan hari juga mulai gelap saat ini.
Satu kali lagi lolongan itu terdengar, membuat Tzuyu mulai berlari, tak mempedulikan kayu bakar yang tadi dia jatuhkan. Namun naasnya, dia justru berlari semakin masuk ke dalam hutan, bukan keluar dari hutan.
Bukk!
Tzuyu memegangi kakinya yang tersandung akar pohon tua. Dia sungguh ingin menangis karena saat ini kakinya sungguh sakit hanya untuk kembali berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind
WerewolfTzuyu, gadis yang tak pernah membayangkan sama sekali akan terjebak diantara 2 makhluk mitos yang selama ini hanya bisa dia lihat dari buku-buku fiksi. Hingga pada akhirnya keselamatannya sungguh terancam sebab darahnya bisa memberikan keabadian pad...