#22 Warm Hug

530 124 10
                                    

Jungkook mencebikan bibirnya sambil mengekori Tzuyu. Ia melirik cokelat yanga da di tangannya lalu menyusul Tzuyu dengan cepat. "Kenapa tidak mau menerimanya?"

"Apa aku harus menerimanya?"

Jungkook kembali mencebikan bibirnya saat pertanyaannya justru ditimpali pertanyaan oleh Tzuyu. "Tapi aku sudah berusaha, Tzuyu."

"Untuk mengajakku berkencan? Untuk apa?"

Jungkook berdiri di hadapan Tzuyu. "Karena aku mencintaimu. Bahkan saat malam di mana aku dan kau ber--"

Dengan segera Tzuyu menutup mulut Jungkook. Ia juga mengedarkan padangannya dengan panik, berharap tak ada yang memperhatikan mereka berdua.

"Bisa kau lupakan soal itu? Kau sangat sepertinya sangat suka membahas soal itu," kesal Tzuyu, membuat Jungkook akhirnya terkekeh.

"Baiklah, maaf. Aku tidak akan membicarakannya lagi."

Dari kejauhan, keakraban tersebut tak luput dari perhatian Yieun. Pria vampire itu memasukan kedua tangannya ke dalam saku sambil memasang wajah dinginnya.

"Jika seperti ini, aku akan lebih sulit untuk mendekati Tzuyu. Aku akan mencoba memisahkan mereka." Yieun berjalan masuk menuju kelasnya, mencoba untuk memikirkan cara terbaik untuk memisahkan Jungkook dan Tzuyu. Ia harus melakukannya agar ia bisa dengan mudah mendapatkan darah milik Tzuyu.





Youra menghembuskan napasnya berat setelah mendapatkan penglihatan perihal masa depan, di mana penobatan king terkuat di dunia immortal akan segera dilakukan. Satu hal membuatnya khawatir adalah perihal keberhasilan penobatan king tersebut yang akan berjalan dengan baik. Itu artinya, Areum akan mengalami kegagalan dalam misi pembalasan dendamnya itu. 

"Kau seperti sedang memikirkan sesuatu. Apa akan ada sesuatu yang terjadi?" Yunhee duduk sambil menumpangkan kakinya. Ia lantas meraih buku yang tergeletak di atas nakas yang ada di sebelahnya.

"Aku rasa Areum akan gagal. Penobtana itu akan berjalan dengan lancar. Aku hanya takut jika Areum akan tiasa dalam Pack itu. Sama seperti nasib Ibunya."

Areum memang selalu membuat Youra sebal dengan tatapan dinginnya. Tapi Youra juga sangat menyayangi Areum sebagai Adiknya. Meskipun usianya dengan Areum sangatlah jauh.

"Aku harap dia berhasil."

*
*
*

Jungkook nampak serius memperhatikan penjelasan dari dosennya. Ia hanya ingin terlihat pintar agar Tzuyu mau bersamanya. Menurutnya, Tzuyu pasti menginginkan pria yang cerdas untuk menjadi kekasihnya.

Tapi siapa sangka? Hal ini justru membuat Jungkook merasa sangat mengantuk. Apalagi saat ia menganggap jika penjelasan dari dosennya justru sangat membosankan untuknya.

Tzuyu terkekeh melihat bagaimana Jungkook berusaha keras menahan kantuknya. Menurutnya, apapun yang Jungkook lakukan justru terlihat sangat menggemaskan untuknya.

Jungkook kembali memperhatikan dosennya dan mencatat beberapa hal yang menurutnya hal penting.

"Baiklah, untuk minggu depan, Jungkook yang akan melakukan presentasi."

"Eh?"

Seisi kelas tertawa saat Jungkook seolah tak menyangka jika namanya disebut.

"Pak, kenapa harus aku?"

"Siapkan saja materinya, lalu bicara di depan kelas, Jungkook."

Jungkook mencebikan bibirnya. Ia sungguh tak tahu apa itu presentasi. Ia juga tak akan mungkin menanyakannya pada Tzuyu karena itu pasti akan sangat memalukan.

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang