#50 Wine

581 116 22
                                    

Youra melipat kedua tangannya saat cuplikan dari apa yang terjadi sebelumnya, ia lihat. Di hadapannya, Yieun hanya tersenyum, berharap gadis itu tak bisa membaca soal apa yang sebelumnya terjadi. Namun sayangnya, Youra sudah lebih dulu mengetahuinya.

"Menemui Jungkook dan meminta maaf padanya?" Youra berdiri di hadapan Yieun. Ia masih melipat kedua tangannya sambil menatap dingin pria di hadapannya. "Apa kau tahu itu adalah hal yang salah?"

Yieun menghela napasnya sebelum duduk di tepi ranjang miliknya. "Aku ingin Areum kembali."

"Jadi kau baru sadar soal perasaanmu? Ya Tuhan, kenapa kau sangat lamban?" ujar Yunhee, membuat Youra membolakan mata sebagai bentuk peringatan. Ia sedang sangat serius dan Yunhee tiba-tiba saja bicara. Apalagi Yunhee terkesan mendukung Yieun.

"Kita membutuhkan Tzuyu 'kan?" tanya Youra. "Jangan katakan jika ini siasatmu."

"Tentu saja bukan. Aku melakukannya secara sadar dan aku sungguh-sungguh ingin Areum kembali ke sini." Bagi Yieun, yang terpenting saat ini adalah kembalinya Areum. Ia tak peduli meski ia dicap sebagai vampire lemah karena berani meminta maaf pada werewolf.










"Tolong jangan ganggu aku." Jungkook masih sibuk dengan pekerjaannya. Sebentar lagi akan ada festival full flower moon dan tugas Jungkook semakin menumpuk karena ia merupakan seorang Alpha.

Tzuyu menghentakan kaki sebelum akhirnya memilih mendekat ke arah jendela. Ia kesal karena suaminya justru tak peduli padanya dan memilih mengurus tumpukan kertas itu.

"Bahkan kue itu belum sampai." Tzuyu mencebikan bibirnya lalu menatap Jungkook. "Oppa...kenapa kau seolah tak peduli padaku?"

Tzuyu kembali berjalan menghampiri Jungkook. Ia kemudian mengangkat sebelah tangan Jungkook untuk kemudian duduk di pangkuan Jungkook. Tentu saja dengan sangat terpaksa Jungkook meninggalkan pekerjaannya.

"Hanya sedikit lagi, Tzuyu. Aku perlu menyelesaikan semuanya hari ini." Jungkook menangkup wajah Tzuyu kemudian mengusap halus pipi istrinya dengan ibu jarinya. Setelahnya ia lantas mengecup bibir manis Tzuyu. "Kenapa tidak berlatih saja, hm? Daripada menggangguku, lebih baik kau berlatih 'kan?"

Tzuyu tak menjawab. Ia hanya memeluk Jungkook, membuat pria itu akhirnya hanya bisa menepuk halus punggung sang istri dengan lembut. "Apa seorang suami tega meninggalkan istrinya di hari pertama setelah mereka menikah? Saat aku bangun aku hanya sendirian di kamar."

"Itu karena aku mencari Myung untuk membawakan kue yang ia beli untuk persembahan. Aku lihat semalam kau sangat menyukainya. Lalu soal meninggalkanmu, aku punya tugas sebagai Alpha."

Tzuyu melepas pelukannya, kembali menatap Jungkook dengan meletakan kedua tangannya pada masing-masing bahu Jungkook. "Kau curang."

"Curang?"

"Aku tidak boleh jadi Moon Goddess karena kau tidak mau berbagi. Tapi sekarang aku harus berbagi." Tzuyu kembali memeluk Jungkook, meletakan pipinya di bahu pria itu layaknya seorang bayi.

"Tzuyu, kau bisa membuat Caspian menjadi gila seperti semalam."

"Aku tak peduli." Tzuyu justru semakin mengeratkan pelukannya, membuat Jungkook kembali menepuk halus punggungnya. Ia mengerti jika Tzuyu sangat ingin menghabiskan waktu bersamanya. Namun Jungkook tak akan bisa meninggalkan tugas-tugasnya begitu saja. Terlebih karena ia selalu berada di mansion.

Tak ada pilihan lain. Jungkook harus tetap mengerjakan tugasnya meski Tzuyu berada di pangkuannya. Ia tak akan mungkin meminta Tzuyu untuk turun begitu saja.

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang