Perpisahan itu nampak menyedihkan. Beberapa penghuni Dark Shadow pack benar-benar tidak rela jika Jungkook serta Tzuyu harus pergi. Mereka berdua sudah seperti pilar penting untuk pack tersebut.
"Aku pasti akan sering berkunjung. Jangan khawatir."
"Bahkan Yang Mulia belum mengadakan festival untuk bayi kalian."
Tzuyu dan Jungkook saling tatap kemudian tersenyum. Memang, menurut kepercayaan mereka, festival itu sangat penting. Namun, Jungkook mengatakan jika itu tak perlu. Lagipula mereka tak akan tinggal di pack itu lagi.
"Kami hanya akan mengadakan pesta pemberian nama di Moondom nanti," ujar Tzuyu saat ia menyadari kehadiran pasukan Moondom ke halaman kastil tersebut. "Pastikan kalian datang, hm?"
"Luna ...." Langkah Tzuyu harus terhenti saat seseorang meraih gaunnya. "Ini untukmu."
Sebuah mahkota bunga yang nampaknya dibuat oleh Sunny. Tzuyu tersenyum lalu menerimanya dengan senang hati. "Gomawo."
"Luna tidak akan melupakan kami 'kan?"
"Tentu saja tidak. Kalian juga temannya Luna. Cha ... Siapa yang mau memelukku?"
Para Scout berlari kemudian memeluk Tzuyu. Selama lebih dari satu tahun, Tzuyu terkadang bermain dengan mereka. Meski saat Tzuyu hamil muda, mereka hanya bisa duduk melingkar saja sambil mendengar cerita Tzuyu. Namun, mereka tetap bertemu dengan Luna kesayangan mereka itu.
"Berjanjilah pada Luna, kalian akan jadi Warrior hebat suatu saat nanti," ujar Tzuyu sambil mengacungkan kelingkingnya. Tentu saja hal ini membuat para Scout tersenyum lalu mengangguk.
Tzuyu beranjak, ia menyusul Jungkook yang sudah lebih dulu naik kereta kencana emas bersama bayi mereka. Ia tersenyum lalu kembali melambaikan tangan pada para penghuni Dark Shadow pack.
Kenangan demi kenangan Tzuyu lihat kembali. Dari mulai pertama kali ia datang ke sana, hingga detik terakhir ia menginjakkan kakinya di pack tersebut. Terlalu banyak kenangan indah yang ia bangun di sana. Bahkan ia merasa sudah tinggal sangat lama di sana.
"Semuanya akan baik-baik saja." Jungkook meraih tangan Tzuyu untuk membantunya naik ke dalam kereta kencana yang terbuat dari emas itu.
"Aku hanya sedih harus meninggalkan mereka semua."
Yieun membawa gulungan kertas yang merupakan surat perdamaian. Ia berlari, menembus hutan untuk kemudian menemui Jungkook. Ia merasa perlu untuk melakukan ini. Apalagi ia sama sekali tak tahu siapa raja Vampire saat ini.
"Sial." Yieun menyesal karena dirinya justru terlambat sampai ke sana. Kereta kencana itu sudah melaju. Bahkan ia yakin jika kereta kencana itu tak akan berhenti meski ia menghalanginya.
"Apa semuanya akan berakhir seperti ini? Aku harap tidak."
*
*
*"Tzuyu ... Aku bahkan lelah hanya dengan melihatmu." Jungkook menghampiri Tzuyu, merebut pena yang Tzuyu gunakan untuk menulis surat. Dari beberapa penghuni dunia immortal, Tzuyu akan mengirimkan undangan untuk mereka. Namun, ia baru menyelesaikan 3 surat saja.
"Ah ... Rasanya benar-benar pegal."
"Biar aku--"
Jungkook memukul tangan Jinseo. "Aku yang akan memijatnya."
"Ye, ye, ye." Jinseo memilih duduk di hadapan Tzuyu. Ia sudah berniat untuk membantu. Namun, Tzuyu yang keras kepala terus saja mengerjakan segalanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind
Kurt AdamTzuyu, gadis yang tak pernah membayangkan sama sekali akan terjebak diantara 2 makhluk mitos yang selama ini hanya bisa dia lihat dari buku-buku fiksi. Hingga pada akhirnya keselamatannya sungguh terancam sebab darahnya bisa memberikan keabadian pad...