#17 Membolos

486 113 0
                                    

Minji terkejut saat seseorang tiba-tiba saja menahan tangannya. Ia kemudian menoleh dan melihat Jungkook dengan ekspresi dinginnya. Pria Yoon itu dengan segera mengulurkan tangannya ke arah Tzuyu, membantunya untuk kembali berdiri.

"Sekali lagi kau melakukan hal ini aku sungguh-sungguh tak akan tinggal diam."

Minji memutar jengah kedua bola matanya. Setelah sebelumnya Hana yang melawan dirinya, kini Jungkook juga ikut campur. "Ck, anak baru itu mendukung Tzuyu juga?"

"Aku rasa iya. Ah, kenapa Tzuyu benar-benar dilindungi banyak orang?"

"Aku pastikan ini yang terakhir kali Tzuyu bisa selamat," gumam Minji sambil meremat secarik kertas yang ada di tangannya kemudian melemparnya dengan kesal.




"Kenapa kau hanya diam saja saat dia menyakitimu?" tanya Jungkook yang kini sudah menenggerkan jaket miliknya pada bahu Tzuyu. "Dia pasti akan berhenti jika kau melawan."

"Aku tak punya pilihan lain. Lagipula hanya tinggal 3 tahun lagi aku merasakan ini." Tzuyu menghembuskan napasnya kemudian tersenyum seakan yang ia rasakan tak berefek apapun meski rambutnya sudah basah kuyup. "Aku pasti akan secepatnya lulus dari sini."

"Tapi dengan seperti ini kau hanya akan membuatnya senang. Lain kali kau harus melawan."

"Terima kasih karena sudah mempedulikanku. Tapi aku sungguh tak masalah soal perlakuan Minji," jelas Tzuyu diiringi senyumnya.

"Tatapannya jelas mengatakan jika dia sudah jengah. Kau harus membantunya," ujar Caspian dari dalam sana, membuat Jungkook menghembuskan napas kesal. Tanpa perintah pun ia pasti akan membantu Tzuyu keluar dari masalahnya.

"Terlepas dari kau menikmatinya atau tidak, kau harus tetap melawan atau aku yang akan mengurus Minji," ujar Jungkook. "Lebih baik sekarang kita pulang saja. Kau akan sakit dengan keadaan basah kuyup seperti ini."

Tzuyu benar-benar tak mengerti kenapa Jungkook begitu memperhatikan dirinya. Bahkan nama Yieun yang awalnya menduduki singgah sana hatinya kini mulai tergantikan.

Awalnya Tzuyu memang tak suka pada Jungkook yang dengan seenaknya mengambil first kiss miliknya lalu pergi begitu saja. Tapi saat ini ia justru merasa sangat nyaman jika Jungkook berada di sekitarnya.

Apa aku memang jatuh cinta padamu?

Jungkook tersenyum. Tanpa sepengetahuan Tzuyu, Jungkook bisa dengan mudah membaca pikirannya. Tapi Jungkook memilih untuk diam, memberikan Tzuyu waktu sampai akhirnya Tzuyu benar-benar mau membuka hati untuknya. Dengan begitu, ia yakin jika ia akan dengan mudah menandai Tzuyu sebagai mate-nya.





"Apa ini akan berhasil?" Areum terlihat sangat khawatir. Dengan komdisi tubuhnya yang saat ini berbaring dan Yieun yang duduk di sampingnya dengan suntikan di tangannya. "Kau yakin?"

Yieun meraih tangan kanan Areum. "Percayalah padaku."

"Itu artinya aku akan menjadi bagian dari mereka? Kau akan membuatku--"

"Areum, tenanglah. Kau ingin membalaskan dendam Ibumu, bukan? Hanya ini satu-satunya cara agar kau bisa dengan mudah membalaskan dendammu," jelas Yieun. Namun sepertinya hal tersebut tak membuat Areum lebih tenang. "Kau hanya perlu berbaur dengan mereka lalu membuat pack mereka terpecah belah. Kau masih seorang vampire. Hanya saja kau bisa menjadi werewolf meskipun transformasimu nanti tak akan sesempurna werewolf pada umumnya."

Tatapan teduh Yieun seolah menghipnotis Areum. Bahkan ia tak sadar jika kini Yieun sudah berhasil memasukan beberapa mili darah werewolf yang ia dapatkan dari perburuannya.

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang