#63 Satu Tetes

509 103 15
                                    

"Hanya sedikit saja. Satu tetes." Tzuyu memperagakannya dengan jari. Namun, pada akhirnya ia mengerucutkan bibir saat Jungkook memilih tak peduli. Pria Yoon itu bahkan memilih untuk fokus pada kertas yang ada di tangannya.

Jungkook hanya mengusap pucuk kepala Tzuyu tanpa menatapnya. "Sebentar, aku sedang sangat sibuk."

"Ish, ini tidak ada urusannya denganmu."

Jungkook melirik Tzuyu lalu menurunkan kertas yang sejak tadi ia baca. Ia memicingkan mata setelah mendengar pernyataan salah dari Tzuyu. "Maksudmu? Tidak ada urusannya denganku?"

Melihat mata Jungkook mulai berubah dan perlahan cakar pada tangannya mulai meruncing, Tzuyu segera memundurkan langkah. Ia tahu jika Caspian sudah marah, ia tak akan pernah lolos. Meski saat ini Tzuyu tengah hamil.

Beberapa hari lalu saja, Caspian hampir membuat dinding kamar mereka berlubang karena bogem mentahnya. Sungguh, akhir-akhir ini Caspian lebih sering menguasai tubuh Jungkook. Mungkin karena akhir-akhir ini Jungkook kelelahan karena menjaga Tzuyu. Bahkan hampir 24 jam penuh Jungkook terjaga hanya untuk memastikan jika Tzuyu baik-baik saja.

Mereka memang sudah pindah ke kastil keluarga Areum. Namun, Jungkook tetap khawatir para Witcher akan mencium keberadaan mereka.

"Tentu saja tidak ada urusannya denganmu. Soal darah."

"Tidak berarti tidak, Tzuyu. Apa Areum yang bilang padamu? Dia?"

"Apa harus mempermasalahkannya? Hanya satu tetes saja tidak akan membuatku tiada, Oppa."

"Saat ini kau sangat lemah, Tzuyu. Kau tahu? Kau akan membahayakan bayi juga."

Tzuyu hanya menahan ringisan saat Jungkook mulai mencengkram bahunya. Hingga ia tak sadar jika ia membuat bibirnya berdarah dengan menggigitnya.

Perlahan Jungkook mengganti posisi Caspian. Ia lantas memeluk Tzuyu yang terlihat ketakutan setelah melihat Caspian. "Maaf. Aku kesulitan untuk mengendalikan Caspian tadi."

Tak menjawab. Tzuyu memilih berlalu dari kamar tersebut, meninggalkan Jungkook dengan ribuan rasa bersalah.

Lain kali jangan cari-cari kesempatan! Aku bukan melarang Tzuyu. Aku hanya sedang mencari jalan keluar lain agar Tzuyu tak perlu memberikan darahnya. Jungkook berjalan dengan kesal. Bagaimana tidak? Caspian baru saja membuat Tzuyu ketakutan dengan mencengkram bahunya dengan keras. Padahal ia yakin, Caspian tahu sebanyak apa tenaga yang ia miliki.

Sementara, Tzuyu hanya menyeka air matanya sambil melewati lorong demi lorong menuju taman. Bahkan perlahan Draco juga mulai muncul untuk memberikan perlindungan pada Tzuyu.

"Tzu--" Areum mengurungkan niat untuk menghentikan Tzuyu. Memang satu minggu pertama, sudah Tzuyu lewati dengan sangat baik. Namun, tetap saja Tzuyu harus berhati-hati setidaknya sampai bayi itu lahir.

"Kenapa tidak menghentikannya?"

"Bukankah kau bisa berlari cepat lalu berdiri tepat di depan Tzuyu?"

Jungkook memukul pelan dahinya. Sepertinya rasa panik sudah membuatnya benar-benar bodoh hingga lupa soal kemampuan yang ia miliki.

Dalam sekejap, Jungkook bisa berdiri di hadapan Tzuyu. Tentu saja ia bisa melakukannya, semua Werewolf juga seperti itu.

Tzuyu masih mencebikkan bibirnya kesal. Apalagi saat Jungkook tiba-tiba muncul di hadapannya. Bukankah seharusnya keputusan soal darah itu berada di tangannya? Apalagi itu merupakan darahnya.

"Tzuyu, dengarkan aku. Kau sedang sangat lemah sekarang."

"Aku baik-baik saja. Aku Moonwitch 'kan?"

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang