Hari ini terasa membosankan bagi Tzuyu. Pasalnya, Jungkook tak bisa masuk karena masih belum pulih. Begitupun dengan Hana yang sedang mengambil cuti karena Ibunya sakit.
Tzuyu memainkan pulpennya sambil menunggu mata kuliah berikutnya dimulai. Namun ketenangannya itu tak berlangsung lama. Minji dengan sengaja menggebrak mejanya, membuat Tzuyu benar-benar terkejut.
"Woah, tuan putri sedang sangat kesepian sekarang." Minji menopang dagunya di hadapan Tzuyu dengan wajah yang membuat siapa saja ingin mencakarnya. "Mau bermain?"
"Tidak," jawab Tzuyu yang kemudian memilih untuk mengabaikan Minji. Seperti yang pernah Jungkook katakan, ia harus melawan.
"Oh, jadi tuan putri sekarang sudah bisa melawan ya?" tanya Ara yang kemudian menggenggam kuat tangan Tzuyu. "Meski kau tidak mau bermain, kami yang ingin bermain."
Oppa, bisa kau kemari? Aku sungguh tak akan sanggup jika harus melawan.
Di mansion Dark Shadow Pack, kini tengah berlangsung persiapan penobatan Jungkook menjadi seorang Alpha. Ini memang terlalu awal dibanding rencana sebelumnya. Tapi karena sebelumnya seseorang berusaha untuk mencelakai Jungkook, Jeongsu memutuskan untuk mempercepat penobatan itu.
"Tolong perketat penjagaan," ujar Jeongsu, membuat Sohyun mengangguk.
Penobatan memang merupakan hal yang cukup sensitif. Bahkan di hari besar seperti ini, akan lebih banyak lagi yang berusaha menyakiti Jungkook.
Taehyung saat ini tengah memantau keamanan. Dengan jubah merah yang tersampir di bahunya, Taehyung berjalan menyusuri mansion.
"Taehyung." Panggilan Areum membuat Taehyung menghentikan langkah. Ia kemudian berbalik, membuat Areum dengan segera menghampirinya. "Kenapa kau masih di sini?"
"Aku memeriksa keamanan. Aku harus pastikan jika tak ada lagi yang bisa menyakiti Jungkook," ujar Taehyung yang kemudian kembali berjalan.
"Kau sangat menyayangi Jungkook, ya?"
"Tentu saja, dia adalah adikku," jawab Taehyung sambil tetap memantau keamanan mansion itu.
"Bahkan meski Jungkook mengambil apa yang seharusnya kau dapatkan?" tanya Areum, membuat Taehyung menghentikan langkahnya lagi. Ia menatap Areum kemudian menghembuskan napas kasarnya.
"Mau bagaimana lagi? Jungkook memang lebih kuat dibanding aku," ujar Taehyung meski dalam hatinya, ia sungguh gemas ingin membunuh Areum saat itu juga. Bahkan Dominic sudah mulai berontak ingin menguasai tubuh Taehyung agar bisa membunuh Areum.
"Bukankah ini tidak adil?"
"Ya, memang tidak adil. Aku putra sulung, seharusnya aku yang mendapatkannya 'kan?"
Selamat masuk perangkap, Areum. Sampai kau benar-benar tertangkap jika kau hanya ingin mengadu domba, aku akan benar-benar menghukummu langsung.
"Lalu kenapa kau tidak menggagalkan penobatan Jungkook saja? Dengan begitu kau akan jadi Alpha 'kan?"
"Kau punya ide? Aku sungguh tak punya ide apapun. Mungkin jika kau mau membantuku, aku akan menjadikanmu Beta nanti."
"Bagus, Taehyung. Aku yakin dia memang punya rencana jahat. Terus pancing dia. Meski aku sedikit benci pada Jungkook, aku tak akan membiarkan seseorang menyakitinya." Dominic memang sering mengatakan pada Taehyung ingin membunuh Jungkook. Darah yang mengalir dalam tubuh Jungkooklah yang membuat Dominic dan juga sisi serigala wolf Jeongsu selalu berontak ingin membunuh Jungkook. Tapi di saat seperti ini, Dominic nampaknya mengenyampingkan hal itu dan memutuskan untuk melindungi Jungkook.
Sementara itu, Jungkook masih berada di kamarnya. Berdiri di depan cermin, sambil memandang dirinya sendiri yang kini sudah lengkap dengan baju gagah itu. Ia sebenarnya belum siap. Tapi demi pack-nya, Jungkook siap mengemban beban berat ini sampai ada yang akan menggantikan dirinya.
Jungkook menguar rambutnya dengan jari. "Caspi, bukankah seharusnya Tzuyu ada di sini?"
"Dia akan sangat bingung jika di sini. Makanya, kau harus segera menggigitnya."
"Dia masih terlalu muda, Caspi. Lagipula jika aku menikah dengannya sekarang, aku bisa saja membunuhnya. Kau pasti tahu efeknya 'kan?"
"Benar juga."
Yap, werewolf memang dikenal tak akan bisa menahan diri jika sudah berdekatan dengan mate-nya. Sejauh ini Jungkook memang bisa menahan dirinya. Tapi jika sudah menikah? Ia tak bisa jamin jika dirinya bisa menahan diri lagi.
Ditambah dengan bayi werewolf yang akan benar-benar menguras tenaga Tzuyu karena Tzuyu bukanlah seorang werewolf.
"Jungkook, kau masih di sini?"
"Aku akan ke sana sekarang."
*
*
*Penobatan itu kini tengah berlangsung. Berbagai ritual wajib Jungkook lakukan meski sebenarnya ia sudah sangat lelah dan ingin secepatnya tidur. Tapi ia tak bisa bersikap egois dengan pergi begitu saja dari upacara penobatan itu.
Taehyung berdiri di dekat Jungkook. Setelah mendengar rencana dari Areum, tentu saja ia perlu berjaga agar Jungkook tidak terluka.
"Areum sepertinya akan mulai melancarkan aksinya." Dominic membuat Taehyung dengan segera mengawasi dengan matanya. Yap, ia bisa menemukan Areum mengacungkan ibu jari padanya yang menandakan jika Areum akan benar-benar melancarkan aksinya.
"Kau punya ide? Aku sungguh tak punya ide apapun. Mungkin jika kau mau membantuku, aku akan menjadikanmu Beta nanti."
"Aku punya ini." Taehyung memundurkan langkah saat melihat belati perak di tangan Areum. Inilah yang membuat Taehyung yakin jika Areum bukanlah seorang werewolf. Sebab, bangsa werewolf tak pernah bisa bersahabat dengan apapun yang berhubungan dengan perak. Tapi Areum justru menggenggam belati perak itu tanpa merasakan apapun. "Aku akan menikamnya dengan ini. Kau bisa membantuku 'kan? Dengan begini, Jungkook mungkin saja akan tiada.
Dominic hanya berdecih di dalam sana. Areum terlalu meremehkan kekuatan Jungkook. Bahkan setelah darah Tzuyu ikut mengalir dalam tubuhnya, Dominic bisa merasakan jika aura Jungkook benar-benar bertambah dan ia tak lagi melihat Jungkook yang polos seperti sebelumnya.
Taehyung kembali mengawasi sekitar meski kini ia juga tengah melakukan ritual penobatan itu. Hingga pada akhirnya Areum berdiri di sekitar Jungkook, membuat Taehyung semakin siaga untuk menyelamatkan adiknya. Perak bukanlah hal remeh bagi bangsa mereka. Itulah kenapa Taehyung tak ingin Jungkook yang terluka meski faktanya, Jungkook lebih kuat dari dirinya.
"Jung--" Belum juga Taehyung memberitahu Jungkook soal Areum, seorang warrior sudah berdiri, menghalangi Areum agar tak lebih mendekat ke arah Jungkook, membuat Taehyung bisa bernapas lega sekarang.
Aku harus lakukan cara lain. Areum berjalan menjauh. Ia harus menikam Jungkook dengan belatinya bagaimanapun caranya. Hingga akhirnya ia memilih untuk melempar belati itu, membuat Taehyung dengan segera mendorong tubuh Jungkook saat belati itu hampir mengenai lengan Jungkook.
"Siapa yang melakukannya?" Jeongsu mengedarkan pandangan, hingga pada akhirnya ia menangkap siluet yang berlari dari sana. "Tangkap pelakunya."
Jungkook masih terkejut karena kejadian tadi. Andai Taehyung tak mendorongnya, ia mungkin akan terluka lagi. "Terima kasih, Hyung."
Taehyung tersenyum. "Aku harus menjagamu 'kan? Kau adalah adikku. Aku tidak mungkin membiarkan seseorang melukaimu."
"Baiklah, kita lanjutkan saja penobatannya," ujar Jeongsu.
"Areum yang melakukannya, tapi Kookie, aku mohon jangan hukum dia. Dia punya dendam pada pack ini." Taehyung me-mindlink Jungkook, membuat Jungkook mengangguk pelan. "Dia juga melakukannya demi Ibunya. Aku harap kau bisa mengerti soal itu."
TBC🖤
29 Oct 2020
Satu part dulu ya buat hari ini, bsk mungkin triple hehe
![](https://img.wattpad.com/cover/235859775-288-k988187.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind
Hombres LoboTzuyu, gadis yang tak pernah membayangkan sama sekali akan terjebak diantara 2 makhluk mitos yang selama ini hanya bisa dia lihat dari buku-buku fiksi. Hingga pada akhirnya keselamatannya sungguh terancam sebab darahnya bisa memberikan keabadian pad...