#58 War (?)

470 113 33
                                    

Dark Shadow pack dikejutkan oleh serangan mendadak dari bangsa vampire yang ditunggangi Youra sebagai pemimpinnya. Ia tak terima jika Yieun menyerah begitu saja untuk tak mengambil darah Tzuyu. Terlebih mereka menganggap jika mendapat darah Tzuyu merupakan hak mereka juga.

Jungkook berdiri paling depan, menahan yang lainnya untuk tak menyerang terlebih dahulu sebab bangsa vampire juga hanya berdiri di depan gerbang.

"Apa yang kalian inginkan?" Jungkook meminta Tzuyu bersembunyi di balik tubuhnya saat Youra terus menatap mate-nya.

"Aku ingin Tzuyu. Kau egois dengan mendapat darahnya. Bukankah kami juga punya hak?"

Jungkook berdecih. "Hak? Hak apa? Bahkan tidak ada keterangan tertulis mengenai darah Tzuyu. Hanya ada kabar simpang siur jika darah seseorang bisa membuat siapapun menjadi abadi dan lebih kuat. Itupun tidak dijelaskan siapa orangnya. Apa kalian masih berpikir jika itu Tzuyu?"

"Kau mendahului yang lain."

"Maaf, tapi itu sebelum aku tahu siapa dia yang sebenarnya. Lagipula tidak disebut--" Jungkook terkekeh saat panah itu menancap di lengannya. Ia bersyukur karena itu bukan panah perak. Mungkin jika iya, ia akan langsung terlumpuhkan.

"Berani-beraninya dia main-main. Yak! Jangan halangi aku, bodoh!" Caspian berontak saat Jungkook justru menguncinya. Ini bukan saatnya bersikap baik. Apalagi Youra sudah jelas-jelas mengibarkan bendera perang pada pack tersebut.

"Apa kita tidak bisa menyelesaikannya secara baik-baik?" Jungkook mencabut panah yang menancap pada lengannya seakan tak merasakan sakit apapun. Ia lantas menjatuhkannya ke atas tanah, membuat yang lainnya mulai khawatir. Apalagi darah terus mengalir dari bekas luka yang ada di lengan Jungkook.

Youra terkekeh meremehkan. "Kau takut?"

"Sama sekali tidak. Aku hanya meminimalisir pertumpahan darah."

"Apakah sulit memberikan Tzuyu? Kau bisa cari mate lain."

Jungkook hampir saja melepas Caspian. Untung saja ia masih bisa mengendalikan dirinya sendiri. Mungkin jika tidak, keselamatan seluruh penghuni pack itu akan dalam bahaya.

"Kau sepertinya benar-benar takut." Youra turun dari kuda yang ia tunggangi, berdiri dengan angkuh di hadapan Jungkook sambil tersenyum meremehkan. "Aku tidak akan semudah itu menyerah. Kalau perlu kita berperang. Jika kau menang, kami bangsa vampire tidak akan mengganggu Tzuyu. Jika kami yang menang, lepaskan Tzuyu dan biarkan kami mendapat hak darah itu."

"Jangan gegabah!"

"Aku terima."

Tzuyu membulatkan mata tak percaya. Bahkan Caspian juga semakin geram pada Jungkook yang sungguh gegabah. Ia tak mau Jungkook dan juga Tzuyu jadi korban. Bagaimana jika pasukan Jungkook justru kalah?

Youra mengulurkan tangannya, memberikan kode dengan menunjuk tangannya dengan mata. "Aku hanya tidak percaya kau akan benar-benar menerimanya."

"Aku tidak pengecut dan aku yakin aku akan menang." Jungkook menyambut uluran tangan Youra, menjabatnya sebagai bentuk persetujuan atas tawaran Youra tadi.

"Baguslah, aku suka dengan rasa optimismu." Youra tersenyum smirk sebelum akhirnya berbalik untuk kembali menaiki kudanya.

Mata Jungkook terus mengawasi, memastikan jika tak ada rakyatnya yang terluka akibat pasukan Youra. Hingga saat pasukan itu sepenuhnya meninggalkan gerbang pack, Jungkook baru berani berbalik.

Jungkook tersenyum sebelum akhirnya menarik Tzuyu ke dalam dekapannya. Ia bisa lihat tatapan takut dan khawatir dari Tzuyu. Ia menangkup wajahnya lalu kembali tersenyum. "Semuanya akan baik-baik saja, percayalah padaku."

"Kenapa harus berperang?"

"Ini demi dirimu. Kau harus berpikir positif tentang ini. Aku butuh dukungan."

Seluruh rakyat Dark Shadow pack mulai murung. Sungguh, di sepanjang sejarah, ini kali pertama setelah beratus tahun lamanya, mereka kembali berperang dengan bangsa vampire lagi. Mereka harap semuanya berjalan dengan baik. Apalagi mereka sangat tahu jika bangsa vampire dikenal dengan kelicikannya. Mereka selalu punya cara untuk melumpuhkan lawannya. Entah itu dengan memasang jebakan ataupun melakukan hal-hal curang lainnya.

"Jungkook, kau akan dalam masalah besar."

Jungkook tersenyum lalu menggeleng. "Moon Goddess akan bersamaku. Aku yakin jika aku pasti baik-baik saja. Aku harap semuanya membantuku. Entah itu lewat usaha atau doa."

*
*
*

Malam ini Dark Shadow pack tengah mempersiapkan diri mereka. Mereka mulai mengasah pedang, mempersiapkan anak panah, hingga berlatih. Meski hanya ditemani oleh cahaya temaram dari obor, soal semangat, hal itu tak pernah luntur dari mereka.

"Ini kali pertama peperangan kembali dilakukan." Jeongsu terus memperhatikan putra bungsunya. Dalam waktu singkat putranya berubah begitu dewasa. Bahkan sisi kekanakan Jungkook seolah terkikis tiap detiknya. "Jungkook, jika kau tidak yakin, lebih baik tidak perlu melakukannya."

"Tzuyu menjadi pertaruhannya, aku tak akan mungkin mundur. Caspian pasti membantuku."

"Kookie, beberapa pack mengirimkan sumbangan pasukan. Mereka harap, kau bisa memenangkan peperangan ini," ujar Taehyung sambil menunjukkan beberapa surat yang ada di tangannya.

Jungkook tersenyum kemudian mengangukan kepalanya sebagai kode agar Taehyung mengirimkan ucapan terimakasih pada pack yang sudah menyewakan pasukan mereka untuknya.

Tzuyu tiba-tiba saja duduk di pangkuan Jungkook dengan wajah sedihnya. Baru saja ia menikah, tapi banyak sekali masalah yang menimpa dirinya dan juga Jungkook. Sebelumnya ia dan Jungkook harus terpisah karena penculikan Tzuyu. Kini nyawa Jungkook benar-benar tak bisa dipastikan.

"Kau menjadi sangat emosional. Aku sungguh akan baik-baik saja. Caspian akan bersamaku." Jungkook mencium punggung tangan Tzuyu kemudian tersenyum. Setelahnya, ia kembali meraih pedang yang sedang ia asah.

"Aku boleh ikut?"

"Tidak, kau diam saja di mansion. Wanita tidak diizinkan ikut berperang."

"Ini semua karena aku 'kan? Biarkan aku juga ikut."

"Aku sudah bilang tidak, Tzuyu. Jangan keras kepala. Kau tidak bisa menganggap perang sebagai hal yang main-main."

Tzuyu mencebikkan bibirnya. Ia lantas turun dari pangkuan Jungkook untuk kemudian bertanya pada Ayah mertuanya soal kebenaran itu.

"Ayah, apa aku sungguh tidak boleh ikut?"

Jeongsu hampir menggeleng sebagai tanda jika apa yang Tzuyu tanyakan salah. Namun, dari belakang Tzuyu, Jungkook terus memberi kode agar menggeleng. Bahkan mindlink yang ia terima dari Jungkook sungguh membuatnya ingin tertawa.

Ayah, jangan katakan tidak. Aku tidak mau Tzuyu terluka.

Jeongsu tahu, Tzuyu pasti bisa mengatasi semuanya. Bahkan saat ia melihat pertarungan pedang Tzuyu dan juga Jungkook, ia yakin Tzuyu punya hal lain yang bisa ia tunjukkan. Mungkin dengan sedikit latihan, Tzuyu pasti bisa membantu Jungkook meraih kemenangan dari peperangan ini.

"Begini, putriku. Sebenarnya suamimu yang mengarang soal hal itu. Kau tentu saja boleh ikut."

Tzuyu berbalik ke arah Jungkook kemudian menjulurkan lidahnya. Merasa menang sebab Ayah mertuanya berpihak padanya. Sementara Jungkook hanya mengerucutkan bibirnya kesal. Padahal ia tak mau jika Tzuyu terluka nantinya.

"Sepertinya kau harus sedikit berlatih. Gamma yang akan melatihmu. Mungkin kau bisa membantu Jungkook besok."

"Kookie, kau sungguh akan membiarkan Tzuyu terjun ke medan perang? Yak! Kau gila?"

Dia reinkarnasi Moon Goddess Jayu 'kan? Aku harap dia akan baik-baik saja.










TBC🖤

7 Des 2020

Aku gk tau ini bakalan sampe part berapa😭🤣 semoga gk bosen yaa✨

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang