#65 Dark Witcher

416 87 2
                                    

"Da-darah?" Jungkook menatap telapak tangan Tzuyu lalu menatap matanya. "Tzuyu, apa yang terjadi?"

"Tenanglah, ini bukan masalah besar." Tzuyu nampak tenang meraih sapu tangan yang berada di atas nakas. Darah yang keluar dari mulutnya seolah bukan apa-apa baginya meski wajahnya sudah sangat pucat.

"Alpha, sesuatu terjadi."

Jungkook menoleh saat seorang Warrior menundukan pandangan di ambang pintu.

"Ayahmu. Seseorang meracuninya. Kali ini bukan wolfsbane."

"Apa?!" Jungkook tak memikirkan hal lain. Ia lantas beranjak, meninggalkan Tzuyu yang masih terduduk di atas ranjang.

Namun, ia kembali berbalik saat ingat kondisi Tzuyu saat ini.

"Waeyo? Kenapa kau kembali?"

"Aku tidak bisa meninggalkanmu."

Tzuyu tersenyum. Ia mengusap halus pipi Jungkook untuk meyakinkannya. "Aku baik-baik saja. Lebih baik kau temui Ayahmu saja."

"Tidak, aku akan di sini saja. Taehyung Hyung pasti ada di sana."

"Kau harus menemui Ayahmu. Lea akan di sini bersamaku." Tzuyu menatap Lea, membuat gadis itu segera mengangguk.

"Tenanglah, Tzuyu pasti akan baik-baik saja."

Kondisi Tzuyu yang kian melemah, tentu saja membuat Jungkook semakin khawatir. Apalagi Lea mengatakan jika kondisi Tzuyu bisa saja lebih buruk dari saat ini.

Wajar saja, energi Tzuyu dan bayi itu saling bertolak belakang.

"Baiklah." Jungkook kembali berlalu, membuat Lea dengan segera duduk tepat di samping Tzuyu.

"Bukankah seharusnya kau mengatakan yang sebenarnya? Tzuyu, menyembunyikannya bukan hal yang bagus."

"Kookie Oppa akan sangat sedih jika mengetahuinya. Tolong sembunyikan ini darinya." Ini masih dugaan. Namun, Tzuyu tetap harus bersiap, bukan? Selama ini kelahiran bayi Werewolf tak seperti kelahiran bayi manusia. Bahkan jarang sekali yang dilahirkan secara normal.

Biasanya mereka memilih ibu pengganti. Bukan seorang manusia, melainkan kantung khusus yang disimpan di Borness.

"Aku yakin kau kuat. Kau harus bertahan demi Dark Shadow dan Moondom."

"Tentu."










"Kau tidak punya rencana lain?"

Yieun menggeleng sambil tersenyum. "Aku hanya akan menghabiskan waktuku tanpa tujuan. Yunhee, selama ini aku selalu bertanya-tanya apa aku akan hidup lagi? Ternyata takdir masih memberiku waktu."

"Oppa, kau tidak akan menemui Areum?"

"Aku bahkan merasa malu untuk menemuinya, menemui Jungkook, dan juga Tzuyu."

Semenjak terbangun kembali, Yieun hanya sibuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya bersama Yunhee. Ia bukan lagi Vampire kelompok sehingga ia tak percaya diri untuk melawan Vampire lainnya.

"Kau mencintai Areum 'kan? Kenapa kau tidak mau menemuinya?"

Yieun beranjak, ia menghela napas sambil menatap langit malam ini. "Terkadang cinta tidak perlu balasan. Mungkin ini hukuman untukku karena sudah mengabaikan Areum."

"Aku harap kau bisa bertemu lagi dengan Areum." Yunhee tahu, mencintai Yieun bukanlah hal yang tepat. Pria itu sangat lamban menyadari perasaannya sendiri. Ia hanya berharap, suatu hari ia bisa bertemu seseorang yang baik dan selalu menjaganya seperti Yieun.

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang