#31 Hunting

488 117 15
                                    

Jungkook terus memasang wajah seriusnya. Ia sesekali menyentuh dagunya, mencoba untuk memikirkan jalan keluar terbaik untuk permasalahan ini.

"Bagaimana jika di sini?" Jungkook menunjuk salah satu titik pada peta tersebut, membuat Taehyung terdiam untuk berpikir.

Berpindah. Itulah yang saat ini tengah mereka berdua pikirkan. Menurut mereka, area sekitar mansion itu sudah sangat berbahaya. Apalagi sudah banyak sekali rogue yang berlalu lalang. Mereka hanya takut hal buruk terjadi kepada para Scout yang terkadang diam-diam pergi keluar gerbang.

"Tapi pindah juga bukanlah jalan keluar yang tepat, Kookie. Kita hanya perlu meningkatkan keamanan sekitar mansion saja," ujar Jeongsu, membuat Jungkook kembali terdiam.

"Atau begini saja..." Jungkook berniat untuk bicara. Namun ia tak mengerti kenapa idenya tiba-tiba saja hilang, membuatnya akhirnya hanya menunjukan deretan giginya. "Maaf, sepertinya ideku tiba-tiba saja menghilang."

Jeongsu dan Taehyung tertawa karena ulah Jungkook. Memang sedewasa apapun pria Yoon itu, ia tetaplah anak kecil di mata Kakak dan juga Ayahnya.

"Sepertinya untuk permasalahan ini kita simpan saja. Lalu untuk permintaan peminjaman Warrior dan juga perang. Apa yang akan kau lakukan?" tanya Jeongsu, membuat Jungkook mulai duduk. Ia menopangkan dagunya kemudian menghela napas.

"Apa aku tidak bisa meminta perdamaian saja? Kenapa harus berperang saat seharusnya semua werewolf bersatu?"

Jawaban Jungkook benar-benar di luar dugaan. Meski mereka satu bangsa, beberapa pack memang terkadang mengibarkan bendera perang pada Dark Shadow pack. Mungkin karena pack tersebut merupakan yang terkuat, beberapa pack mencoba untuk melumpuhkan Dark Shadow pack.

"Lalu soal Black pack, mereka mengatakan ingin bergabung dalam pack ini," ujar Taehyung yang kemudian membuat Jungkook menghembuskan napas kesalnya. Ia sebenarnya merasa jengah dengan tugas-tugas yang menumpuk itu. Bahkan Caspian memilih untuk tidur dibanding membantunya.

"Bisa lanjutkan besok saja? Aku benar-benar sudah pusing mendengarnya." Jungkook beranjak dari kursi kebesarannya. Ia berjalan menuju kamarnya dengan langkah dipercepat. Ia harus sampai di kamarnya sebelum Tzuyu sadar jika dirinya pergi.

Jungkook menggantungkan jubah yang selalu melekat di tubuhnya. Ia tersenyum kemudian duduk di tepi ranjang dan mengusap pucuk kepala Tzuyu dengan sangat halus. "Tzuyu-ya, apa yang terjadi jika kau tahu soal diriku yang sebenarnya? Apa kau akan menolakku atau justru menerimaku?"

Jungkook benar-benar takut jika dirinya ditolak. Ia pasti akan merasa sangat menderita jika hal itu benar-benar terjadi padanya. Terlebih karena ia sudah sangat mencintai Tzuyu.

"Aku harap kau tetap menerimaku, Tzuyu."











Youra berdiri di depan panti asuhan tempat Tzuyu tinggal. Ia merasa heran karena ia sama sekali tak bisa mencium aroma Tzuyu di sana.

"Apa Tzuyu pergi?" tanya Youra, membuat Yunhee hanya mengedikan bahunya.

"Mungkin dia menginap di rumah temannya," ujar Yunhee.

Mereka cukup kecewa karena tak bisa melancarkan aksi mereka malam ini. Padahal mereka sudah menyusun strategi sedemikian rupa untuk bisa menculik Tzuyu. Tapi semuanya malah sia-sia karena Tzuyu tak ada di sana.

*
*
*

Hari ini saatnya berburu. Biasanya Jungkook dan Taehyung yang akan melakukannya. Tapi kali ini ia ingin mengajak Tzuyu untuk ikut bersamanya. Itulah sebabnya, ia sudah bicara lebih dulu pada seluruh bagian pack agar rela memasak terlebih dahulu hasil buruan Jungkook nantinya.

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang