#61 Sweet Blood

561 107 27
                                    

Jungkook cukup khawatir saat Tzuyu pingsan di kamar mandi. Bahkan wajahnya terlihat sangat pucat. Menurut Lea, ini memang wajar. Apalagi Tzuyu bukan seorang werewolf yang tubuhnya sudah pasti menolak kehadiran bayi werewolf dalam rahimnya.

"Dia akan baik-baik saja. Ini mungkin akan sering terjadi dalam waktu seminggu. Kau tidak perlu khawatir." Lea berlalu dari kamar tersebut, membuat Jungkook segera duduk di tepi ranjang. Ia meraih tangan Tzuyu kemudian mengusapnya. Ia pikir segalanya akan berjalan dengan baik. Ternyata tidak. Bahkan ia malah membuat Tzuyu dalam bahaya.

"Dia pasti baik-baik saja. Tenanglah." Caspian tahu, Tzuyu tak selemah itu. Ia yakin Tzuyu pasti bisa melewati semua ini dengan sangat baik.

Jungkook mengusap halus perut Tzuyu. Ia tersenyum saat membayangkan beberapa bulan yang akan datang. Ia ingin sekali merasakan pergerakan dari bayinya.

Tangan Jungkook beralih pada tangan Tzuyu. Ia sungguh tak tega melihat luka yang masih ada di sana. Bahkan pada pipi Tzuyu saja masih terdapat bekas luka.

"Cepatlah bangun, Tzuyu."









"Areum." Yunhee segera memeluk erat Areum. "Tolong bantu aku."

Areum membulatkan mata saat mendapati Yieun terbaring lemah di atas ranjang. Dengan segera ia menghampirinya, mencari tahu apa yang salah pada pria itu. "Apa yang terjadi padanya?"

Yunhee mulai menceritakan segalanya. Dari mulai pertengkaran antara Yieun dan juga Youra, hingga ia menemukan Yieun tak sadarkan diri.

"Sepertinya Youra melumpuhkan Yieun." Areum segera mencari sesuatu dari laci. Hingga ia menemukan sebuah suntikan dari dalam sana. Penciumannya menunjukkan bagaimana Youra menyuntikan sesuatu pada Yieun lalu menyimpannya ke dalam laci.

"Saat ini Tzuyu sedang dalam kondisi yang lemah. Aku tak akan mungkin meminta darahnya untuk Yieun." Areum tahu, pasti Yieun bisa kembali pulih jika mendapat tetesan darah Moonwitch. Sama seperti Jungkook sebelumnya. "Aku akan bicara pada Jungkook. Jika dia mengizinkan, aku akan bawa Yieun bersamaku."

Areum memang pernah marah pada Yieun. Terlebih pria itu selalu menolak dirinya. Padahal, ia dengan sangat tulus mencintai pria Dong itu. Lalu selanjutnya, Yieun seolah membuang dirinya setelah darah werewolf mengalir dalam tubuhnya. Namun, rasa cintanya justru tak berkurang sedikitpun meski ia sempat marah pada pria itu.

"Jaga dia. Aku pasti kembali secepatnya jika Jungkook memberikan izinnya."

Areum tahu, keadaan Yieun sangat darurat. Namun, ia perlu mendapat izin dari Jungkook sebab Tzuyu adalah mate-nya. Ia tak mau jika mengambil darah Tzuyu secara diam-diam.

*
*
*

"Aku haus."

Jungkook segera mengambilkan segelas air. Ia lalu memberikannya pada Tzuyu, membuat Tzuyu meneguknya dengan sangat cepat. Namun, wajahnya masih menunjukan raut muram. Padahal ia sudah meminum segelas air.

"Aku masih haus."

"Sungguh?" Jungkook kembali mengambilkan air untuk Tzuyu. Namun, setelah meminumnya, Tzuyu merasa rasa hausnya tak berkurang sedikitpun. Bahkan ini membuatnya menghela napas frustasi karena tenggorokannya tetap terasa kering.

"Aku masih haus."

Caspian hanya mendengus kesal di dalam sana. Pasalnya, Jungkook sama sekali tak mengerti soal apa yang Tzuyu butuhkan saat ini. "Berikan darahmu. Mungkin bayinya yang haus."

Jungkook menggaruk tengkuknya. Bagaimana ia memberikan darahnya pada Tzuyu? Tidak mungkin Tzuyu mau meminumnya.

Tzuyu mengernyit saat Jungkook tiba-tiba saja mengulurkan tangannya. "Apa yang Oppa lakukan?"

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang