Tzuyu tersenyum saat daging itu mulai menyapa indera pengecapnya. Rasa gurih dan manis itu seolah bersatu tanpa saling menyaingi satu sama lain, membuat rasanya benar-benar memanjakan lidah.
"Anak-anak, kemari." Tzuyu melambaikan tangan, namun hal itu tak membuat para Scout hanya menggeleng sambil perlahan berjalan mundur. Tzuyu sebenarnya heran karena hanya dirinya dan Jungkook yang makan. Sedangkan yang lainnya justru hanya berdiri di sekitar meja makan tanpa ikut bergabung.
Tzuyu menatap Jungkook dengan tatapan penuh tanya. Ia merasa jika hal ini benar-benar sangat aneh. "Apa mereka tidak lapar?"
Jungkook menggeleng saat potongan daging itu masuk ke dalam mulutnya. Lagipula ia juga tak akan mungkin menjawab jika seluruh werewolf di sana tidak akan pernah berani duduk satu meja dengannya. Kecuali sang Ayah dan juga Taehyung. Tapi mereka berdua tengah pergi, mengurus soal beberapa hal penting mengenai perang. Sehingga hanya Tzuyu dan Jungkooklah yang kini tengah makan.
Tzuyu memasang wajah sedihnya. "Kenapa begitu? Apa mereka makan duluan?" tanyanya sambil menatap beberapa Scout yang kali ini bersembunyi di balik tubuh Warrior dan Omega yang berjajar di sana.
"Sudah, lebih baik kau makan yang banyak sekarang."
*
*
*Pagi ini cuaca cukup dingin. Namun Tzuyu dan Jungkook harus tetap masuk kuliah karena beberapa tugas penting.
Saat ini Jungkook tengah duduk sambil membaca bukunya. Saat ini Tzuyu sedang pergi ke perpustakaan dan Jungkook cukup kesal karena Minji terus saja mengganggunya.
"Bisakah kau diam?" tanya Jungkook dengan sangat kesal.
"Kenapa kau sangat membenciku?"
"Karena kau pernah menyakiti Tzuyu. Tak ada tempat untukmu dalam hidupku. Bisakah kau pergi?" tanya Jungkook, membuat Minji berdecak meski pada akhirnya Minji memutuskan untuk tetap pergi.
"Jungkook, apa kau akan menandai Tzuyu hari ini? Ayolah, percepat saja."
Bisakah kau bersabar sedikit? Tzuyu akan sangat terkejut jika aku tiba-tiba saja menandainya.
"Dia matemu!"
Mindlink dari sang serigala membuat pria itu mendengus kesal. Sebenarnya ia sudah tahu hal itu sejak awal pertemuannya dengan gadis itu dan Caspian tak perlu menegaskannya. Dia senang karena bisa berbaur dengan manusia tanpa menemukan masalah. Hanya saja, beberapa werewolf yang ada di sekitaran kampus itu selalu mencium keberadaannya.
"Cih, kau bodoh dengan hanya duduk saja."
Diamlah, kau cerewet sekali. Sejak awal kau terus saja banyak bicara.
Mindlink dengan serigala-nya memang selalu sedikit membuatnya lelah. Bukan karena tenaganya yang terkuras, melainkan karena ocehan-ocehan tak penting dari serigalanya--Caspian--yang benar-benar membuatnya pusing. Ia perlu mendekati gadis itu sebelum dia menandainya. Ia yakin akan sangat aneh jika dia tiba-tiba saja mengatakan 'kau adalah mateku, bisa kau ikut denganku?' Sayangnya tidak sama sekali.
"Apa aku terlalu lama?" tanya Tzuyu dilengkapi dengan senyuman manisnya, membuat Caspian berontak ingin segera menguasai tubuh pria itu. Namun sayangnya, kendali Jungkook terhadap sang serigala sudah cukup kuat sehingga dia tak bisa dengan mudah bertransformasi menjadi serigala berbulu dark brown itu.
"Aku sudah mengerjakan yang ini. Tapi aku sungguh tak mengerti dengan hal yang ini. Apa kau bisa menjelaskannya?" tanya Tzuyu sambil menggeser duduknya--lebih mendekat. Hal ini tentu saja membuat pria itu berusaha keras menahan Caspian agar tak bertransformasi dan menandai mate-nya itu. Terlebih karena Tzuyu justru menyampirkan semua rambut panjangnya ke sebelah kanan hingga leher putihnya terpampang jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind
WerewolfTzuyu, gadis yang tak pernah membayangkan sama sekali akan terjebak diantara 2 makhluk mitos yang selama ini hanya bisa dia lihat dari buku-buku fiksi. Hingga pada akhirnya keselamatannya sungguh terancam sebab darahnya bisa memberikan keabadian pad...