Yieun merebut belati yang selalu bersama Areum. Ia lantas meletakannya di atas nakas kemudian menatap Areum. Ia membelai rambut Areum sebelum akhirnya menyelipkan beberapa ke belakang telinganya.
"Kau masih ingin balas dendam?"
"Itu sudah pasti."
Yieun menopang tubuhnya pada meja rias yang ada di belakangnya. "Kalau begitu bagaimana jika aku membantumu?"
"Katakan padaku."
"Pertama kau harus berubah dulu menjadi werewolf. Aku akan membantumu untuk menyamar dan pastikan kau bisa masuk ke dalam pack Dark Shadow. Akan ada pelantikan putra mahkota mereka."
Yieun memang tak tahu dengan pasti soal itu. Tapi ada salah satu werewolf yang sudah menjadi mata-matanya sejak lama. Identitasnya masih ia rahasiakan bahkan pada kelompoknya. Yang terpenting ia masih mendapat informasi dari pack terkuat itu. Terlebih karena putra bungsu pack tersebut yang diramalkan akan menjadi yang terkuat.
"Jadi bagaimana? Kau mau menerima tawaranku?"
Areum mengepalkan tangannya. Ia tak yakin bisa melakukannya sebab rasa takutnya justru lebih besar dibanding rasa dendamnya. Ide Yieun tak terlalu buruk. Tapi juga idenya itu tak terlalu bagus. Bagaimana jika Areum ketahuan dan berakhiran terbunuh?
"Aku akan mencari werewolf dan mengambil darahnya. Lalu aku akan menyuntikan darah itu agar bercampur dengan darah milikmu."
"Kau sepertinya sangat suka bintang." Tzuyu menoleh ke arah Jungkook yang kini masih memandang langit. Ia lalu tersenyum kemudian mengangguk, mengakui soal apa yang Jungkook tanyakan.
Tzuyu membatu saat Jungkook juga menatapnya. "Apa aku bisa mengambilnya?"
"Tentu saja tidak bisa," ujar Tzuyu yang diiringi dengan tawanya.
Akhir-akhir ini Tzuyu benar-benar tak mengerti kenapa Jungkook selalu membuatnya tertawa. Bahkan Tzuyu melupakan soal kesalahan Jungkook dan memilih untuk berteman baik dengan Jungkook.
Sungguh, Tzuyu jadi tak bisa berjauhan dari Jungkook sekarang.
"Mungkin saja bisa. Aku pasti akan mengambilkannya untukmu."
"Kenapa kau mau mengambilkannya untukku?"
"Bagaimana kalau aku mengatakan jika alasan utamanya karena aku mencintaimu?" tanya Jungkook sambil menopang dagunya dengan tangan. Ia bersyukur karena Caspian saat ini benar-benar tenang. Biasanya jika Jungkook berada sangat dekat dengan Tzuyu, Caspian akan sering berontak agar bisa menguasai tubuh Jungkook dan menyapa Tzuyu.
Tzuyu masih terdiam. Ia nampak gugup dengan pertanyaan Jungkook. Bahkan Tzuyu memilih menyelipkan rambutnya ke belakang telinga lalu kembali menatap langit.
Melihat reaksi Tzuyu, tentu saja membuat Jungkook merasa sangat gemas. Namun ia memilih untuk bersikap biasa dan ikut Tzuyu kembali menatap langit. "Aku hanya bercanda, Tzuyu."
Saat ini mereka berada di panti asuhan tempat Tzuyu tinggal. Setelah perdebatan panjang mereka sepulang dari kampus, akhirnya Tzuyu mengizinkan Jungkook datang ke sana. Lagipula ia sudah percaya pada Jungkook, sama seperti ia percaya pada Hana. Jika dilihat-lihat, Jungkook bukanlah orang biasa. Bahkan barang-barangnya juga terlihat mewah. Tapi Tzuyu bersyukur karena Jungkook masih mau berteman dengannya bahkan setelah tahu kondisinya.
"Ini sudah malam, apa kau tidak akan pulang?" tanya Tzuyu, membuat Jungkook mengalihkan pandangannya dan memilih untuk memandang Tzuyu.
"Aku tak takut dengan malam. Memangnya kenapa? Lagipula aku pria."
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind
WerewolfTzuyu, gadis yang tak pernah membayangkan sama sekali akan terjebak diantara 2 makhluk mitos yang selama ini hanya bisa dia lihat dari buku-buku fiksi. Hingga pada akhirnya keselamatannya sungguh terancam sebab darahnya bisa memberikan keabadian pad...