"Apa Jungkook masih belum pulang?" tanya Jeongsu, membuat Taehyung dengan segera menggeleng. Sejak tadi ia sedang mengasah pedangnya dan ia sama sekali tak melihat sang Adik pulang.
"Dia biasanya langsung melompat ke jendela kamarnya."
"Dia juga tidak ada di kamarnya." Taehyung langsung berdiri setelah menyelesaikan kalimatnya. Ia kemudian mengarahkan pedangnya ke arah seseorang yang tiba-tiba saja masuk ke area mansion pack-nya.
"A-aku terluka. Tolong jangan bunuh aku."
Taehyung meletakan pedangnya, berjalan menghampiri wanita itu. Ia mengulurkan tangannya sambil tersenyum. "Baiklah, aku tak akan membunuhmu. Ulurkan tanganmu."
Areum yang menggunakan jubah, tersenyum. Ia merasa jika jalannya untuk membalaskan dendam Ibunya benar-benar mudah. Bahkan tak ada satupun yang mencium aroma vampire miliknya, termasuk Taehyung.
Yap, werewolf yang terluka itu ternyata Areum.
Setelah percobaan Yieun yang ternyata berhasil, Areum tak mau mengulur waktu dan memutuskan untuk datang ke pack tersebut secepatnya.
Taehyung membopong tubuh Areum tanpa menaruh curiga. Ia hanya menganggap jika Areum merupakan werewolf liar yang membutuhkan bantuannya.
"Ah, Lea. Kebetulan aku bertemu denganmu. Bisa kau bantu dia? Dia terluka," ujar Taehyung yang kemudian membuat Lea menghampirinya dan mengambil alih Areum. "Dia terluka. Biarkan dia istirahat."
"Baiklah."
Lea. Gadis yang sejak awal menjadi Omega dalam pack itu memang sudah terbiasa mengurus werewolf yang terluka.
Memang pengobatan tak terlalu penting untuk bangsa werewolf sebab mereka bisa melakukan healing dengan sendirinya. Namun dengan pengetahuan yang Lea miliki, healing yang biasanya memakan waktu lama, hanya akan membutuhkan waktu hitungan jam.
"Kau bisa beristirahat di sini. Aku akan membuat lukamu pulih lebih cepat."
"Kau dari mana saja?" Jeongsu melipat kedua tangannya saat Jungkook baru saja pulang. Padahal saat ini langit sudah gelap. "Jungkook, seharusnya kau diam saja di mansion. Keselamatanmu dalam bahaya."
Jungkook memilih untuk mengabaikan sang Ayah. Ia benar-benar lelah dan ingin segera merebahkan tubuhnya untuk kemudian tidur. Hari ini sungguh melelahkan untuknya.
"Jungkook."
Jungkook menghentikan langkahnya kemudian berbalik. "Ada apa, Ayah? Aku bukan lagi anak kecil dan aku pasti bisa menjaga diriku sendiri. Aku sudah sangat mengantuk. Aku ingin tidur."
Jeongsu tahu jika saat ini Jungkook sudah dewasa. Bahkan Caspian juga lebih kuat dari serigala-serigala dalam pack tersebut.
Tapi Jungkook tetaplah Jungkook. Itulah kenapa Jeongsu sangat menjaga putra bungsunya itu. Apalagi karena sifat kekanakan yang masih melekat kuat dalam diri Jungkook.
"Myung, tidak ada yang terjadi padanya 'kan?"
"Tidak, semuanya baik-baik saja. Kalau begitu aku permisi," ujar Myung, berniat untuk undur diri. Namun Jeongsu sudah lebih dulu menahannya. "Apa ada sesuatu, Yang Mulia?"
Jeongsu mengangguk. "Aku perlu membicarakan sesuatu denganmu."
*
*
*Tzuyu meregangkan tubuhnya kemudian membuka mata. Namun ia terkejut saat ternyata wajah Jungkook benar-benar di hadapan wajahnya. Tentu saja hal ini membuat Tzuyu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind
WerewolfTzuyu, gadis yang tak pernah membayangkan sama sekali akan terjebak diantara 2 makhluk mitos yang selama ini hanya bisa dia lihat dari buku-buku fiksi. Hingga pada akhirnya keselamatannya sungguh terancam sebab darahnya bisa memberikan keabadian pad...