Liburan musim dingin sudah berakhir. Kini perkuliahan kembali dibuka, membuat Tzuyu dan Jungkook harus kembali masuk.
Namun pagi ini nampaknya masih terlalu pagi untuk seorang Alpha bangun. Apalagi setelah semalam ia berkutat dengan berbagai kertas perjanjian yang harus ia baca kemudian ia tanda tangani.
"Jungkook, bukankah hari ini kau harus kuliah lagi?" Myung berdiri tak jauh dari ranjang tempat Jungkook masih tertidur pulas. "Alpha?"
Jungkook hanya bergumam tak jelas untuk menjawab Myung. Matanya benar-benar terasa sangat lengket sekarang.
"Apa Jungkook masih belum bangun?" tanya Taehyung yang saat membawa tumpukan kertas di tangannya. Ia mengernyit saat Myung menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaannya. "Sungguh?"
"Lihat saja."
"Seharusnya Tzuyu yang membangunkannya. Tapi dia sudah pulang kemarin." Taehyung berlalu setelah mengucapkannya. Ia perlu mengurus beberapa hal sebab ia yakin jika Jungkook mulai kuliah, Jungkook akan jarang berada di mansion.
Myung menghembuskan napasnya sebelum akhirnya duduk di tepi ranjang Jungkook. Ia mengguncang pelan tubuh Jungkook, berharap sang Alpha mau membuka matanya. "Kookie, kau tidak akan kuliah hari ini?"
Perlahan Jungkook membuka matanya. Ia baru ingat jika hari ini ia harus kembali masuk kuliah. Dengan segera ia beranjak dari ranjangnya, menyiapkan apapun yang perlu ia bawa.
"Kenapa tidak membangunkanku dari tadi?" gemas Jungkook sambil memasukan buku yang seharusnya ia bawa.
Myung hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bukankah ia sudah berusaha membangunkan Jungkook? Namun Jungkook tak kunjung membuka matanya.
"Aku akan menunggumu di mobil. Cepatlah bersiap."
Tzuyu berusaha menahan kantuknya. Ia bahkan berkali-kali menguap sambil berdiri di dalam bus sebab ia tak mendapatkan tempat duduk.
Kenapa aku sangat mengantuk? Tzuyu juga sedikit aneh sebab ia merasa tak begadang ataupun kelelahan kemarin. Tapi pagi ini ia merasa jika matanya benar-benar terasa berat untuk dibuka.
Bus itu berhenti di halte dekat kampusnya, membuat Tzuyu dengan segera turun. Ia melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Setelahnya ia membulatkan mata kemudian berlari secepat mungkin menuju fakultasnya. Ia sungguh tak mengerti kenapa ia bisa seterlambat ini. Padahal ia naik bus di jam yang sama seperti biasanya.
Tzuyu memekik saat ia tak sengaja menabrak seseorang. Bahkan ia sampai jatuh terduduk karenanya.
"Aigo, Tzuyu. Kenapa kau berlari?" Hana menghentak-hentakan kakinya saat ia justru bertabrakan dengan sahabatnya itu. Namun selanjutnya ia mengulurkan tangannya untuk membantu Tzuyu. Ia mengedarkan pandangannya, mencari sosok pria yang biasanya bersama Tzuyu. "Ke mana Jungkook?"
"Aku tidak tahu. Mungkin dia akan sedikit terlambat."
"Kau tidak berangkat bersamanya?"
Tzuyu menggeleng. Lagipula ia sudah menunggu Jungkook tadi. Namun pria Yoon itu tak kunjung datang. Alhasil ia memilih untuk berangkat sendiri saja. Ia yakin jika Jungkook tengah sibuk dengan tugasnya sebagai Alpha. Itulah kenapa Jungkook belum datang.
"Ayo, kita sudah sangat terlambat 'kan?" Tzuyu menarik tangan Hana. Namun langkah mereka berdua harus segera terhenti saat seseorang berdiri di hadapan mereka berdua.
"Tzu--" Yieun berusaha menahan Tzuyu. Namun Tzuyu sudah lebih dulu berlalu.
"Ada apa dengan kalian berdua?" tanya Hana saat Tzuyu berlalu begitu saja tanpa mendengar apa yang akan Yieun katakan padanya. Padahal yang ia ingat, Tzuyu dan Yieun sangat dekat.
"Tidak penting."
*
*
*Tzuyu terus mengikuti pergerakan tangan Jungkook yang memindahkan hampir semua sayuran yang ada pada makanannya ke nampan milik Tzuyu. Ia tahu Jungkook tak akan suka sayuran. Itulah kenapa Jungkook terus memindahkan sayurannya pada Tzuyu.
"Orang lain akan memindahkan potongan daging pada nampan pacarnya. Kenapa kau malah memindahkan sayurannya?"
Jungkook menghentikan aksinya lalu menatap Hana. "Aku tidak suka sayuran."
"Lalu memberikannya pada Tzuyu? Oh, bukankah itu kurang romantis?"
"Diamlah sebelum aku menyumpal mulutmu," kesal Jungkook, membuat Tzuyu menahan tawanya. Ia sungguh tak mengerti kenapa Jungkook mudah sekali kesal saat ini.
Mereka mulai diam saat menyantap makanan mereka. Namun Tzuyu nampaknya tak menyentuh makanannya sama sekali. Ia masih memikirkan kenapa Yieun tiba-tiba saja muncul tadi.
Mempunyai kemampuan membaca pikiran seseorang, tentunya membuat Jungkook sangat tahu apa yang dipikirkan Tzuyu. Namun ia berusaha bersikap biasa meski dari dalam sana Caspian terus meminta Jungkook untuk menemukan Yieun. Terlebih karena Yieun sudah membuat Tzuyu tak nyaman dengan kemunculannya kembali.
Jungkook menyodorkan makanan di depan mulut Tzuyu. Ia juga membubuhkan potongan daging yang ia punya, membuat Tzuyu kini menatapnya. "Bukankah seharusnya kau makan?"
Tatapan mereka tertuju pada Yieun yang tiba-tiba saja duduk bersama mereka. Tzuyu bisa lihat dengan jelas kilapan mata Jungkook sudah berubah, membuatnya dengan segera meraih tangan Jungkook agar pria itu bisa lebih tenang.
"Mau apa kau kemari?" ketus Jungkook, membuat Hana mengernyit.
"Apa terjadi perkelahian saat libur musim dingin? Kenapa kalian seakan saling menjauhi?" tanya Hana.
Jungkook masih menatap tajam Yieun, membuat Tzuyu tak kunjung melepas genggaman tangannya. Ia sungguh tak akan membiarkan Jungkook bertransformasi menjadi Caspian di kantin kampus mereka, atau nanti akan ada berita menggemparkan.
"Oppa, aku tidak bermaksud mengusirmu. Tapi kau membuat Jungkook merasa tidak nyaman," ujar Tzuyu, membuat Jungkook melirik Tzuyu.
"Jungkook, jangan dengarkan Tzuyu. Yieun sudah jelas-jelas mengibarkan bendera perang dengan datang kemari." Caspian sudah sangat geram. Ia bahkan tak peduli meski Jungkook akan menjadi pembicaraan hangat jika sampai berubah begitu saja. "Jungkook, kau mau Yieun menyakiti Tzuyu lagi?"
"Aku ingin meminta maaf."
"Dan aku tidak mau memberikan maaf itu," sahut Jungkook. Ia memutuskan untuk pergi saja dari sana bersama Tzuyu, membuat Hana hanya menatap heran Yieun dan juga Jungkook. Ia sungguh masih belum mengerti kenapa 2 pria itu seperti bermusuhan.
"Oppa, apa kau merebut Tzuyu? Atau kau mencium Tzuyu? Atau lebih parah dari itu?"
Yieun tak menjawab pertanyaan Hana. Dengan segera ia beranjak, menyusul Tzuyu dan juga Jungkook yang sudah lebih dulu berlalu.
Selama ini, ia berpikir jika keegoisannya itu benar-benar salah. Bahkan ia juga membuat Areum menghilang sekarang. Ia baru sadar, Areum punya bagian penting dalam hidupnya. Ia merasa sangat hampa saat Areum tak lagi berada di dalam kelompoknya.
"Kau sungguh tak akan memberikannya? Aku benar-benar menyesal karena bersikap egois. Mungkin jika aku tidak seperti itu, Areum tidak akan pergi."
Jungkook menghentikan langkahnya. Ia lalu berbalik. Jangan lupakan soal tawa puasnya juga. "Karena kau tidak pantas untuk Kakakku. Pria egois yang tak pernah memikirkan perasaan orang lain. Aku bersyukur karena Kakakku memilih pergi dibanding bertahan denganmu. Dia bisa mendapat pria yang lebih baik dari dirimu."
Yieun cukup terkejut dengan perkataan Jungkook. "Kakak?"
"Ya, Areum adalah Kakakku dan sekarang dia tinggal bersamaku. Satu hal yang pasti, jangan mencarinya dan aku juga tak akan memberikan maafku dengan mudah karena sebelumnya kau hampir membuat Tzuyu celaka."
"Bagus, Jungkook. Terus hajar dengan kata-kata. Dia benar-benar membuatku gemas ingin membunuhnya. Kapan kita akan membunuhnya?"
TBC🖤
14 Nov 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/235859775-288-k988187.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind
Kurt AdamTzuyu, gadis yang tak pernah membayangkan sama sekali akan terjebak diantara 2 makhluk mitos yang selama ini hanya bisa dia lihat dari buku-buku fiksi. Hingga pada akhirnya keselamatannya sungguh terancam sebab darahnya bisa memberikan keabadian pad...