Jungkook membanting tubuhnya saat ia tiba di kamarnya. Ia sungguh lelah karena acara penobatan hari ini. Terlebih karena sedikit kekacauan yang terjadi sehingga ia merasa jika hari ini benar-benar melelahkan untuknya.
Sekilas Jungkook memikirkan soal Tzuyu. Bagaimana hari gadis itu? Apa Tzuyu kesepian tanpa dirinya? Ia benar-benar penasaran dengan apa yang Tzuyu lewati hari ini. Hingga akhirnya ia harus terduduk karena begitu terkejut seseorang tiba-tiba saja membuka pintu kamarnya.
"Kau sudah baik-baik saja?" Jungkook tersenyum saat Tzuyu langsung memeluknya.
"Aku baik-baik saja. Ah ya, kenapa kau kemari? Bukankah seharusnya kau tidak boleh kemari?" tanya Jungkook, membuat Tzuyu melepas pelukannya. Ia lalu duduk di samping Jungkook.
"Myung yang mengantarku tadi."
"Lain kali jangan kemari jika bukan aku yang menjemputmu, hm? Di sini terlalu berbahaya," ujar Jungkook, membuat Tzuyu mengangguk.
"Aku pikir kau masih sakit," ujar Tzuyu, membuat Jungkook mencubit pipi Tzuyu.
"Tentu saja tidak."
Tzuyu memang sengaja datang ke mansion. Ia terlalu khawatir pada Jungkook padahal hari ini ia juga mengalami banyak masalah. Dari mulai Minji, hingga Yieun. Ia tak mengerti kenapa Yieun terus menerus mengatakan jika Jungkook bukan orang baik.
"Apa seseorang mengganggumu hari ini? Maaf karena aku tidak bisa masuk," ujar Jungkook dengan nada menyesal. Ia yakin jika Minji kembali mengganggu Tzuyu.
Matanya tertuju pada luka lebam di tangan Tzuyu. "Seseorang menyakitimu?"
Tzuyu menarik tangannya kemudian tertawa canggung. "Bukan, ini...eum...aku tak sengaja menabrak ujung lemari. Tenang saja, ini tidak sakit."
"Oh, jadi tuan putri sekarang sudah bisa melawan ya?" tanya Ara yang kemudian menggenggam kuat tangan Tzuyu. "Meski kau tidak mau bermain, kami yang ingin bermain."
Oppa, bisa kau kemari? Aku sungguh tak akan sanggup jika harus melawan. Tzuyu berusaha berontak. Namun tetap saja ia tak bisa melawan sebab jauh dalam hatinya, Tzuyu benar-benar tak ingin mencari masalah dengan siapapun. Hingga akhirnya luka itu ia dapatkan karena Minji mendorongnya.
Usapan halus di pipinya, membuat Tzuyu sadar dari lamunannya. Bahkan hal ini membuat Jungkook tersenyum.
"Memikirkan soal bagaimana luka ini bisa ada? Ayolah jujur saja, aku sudah tahu semuanya," ujar Jungkook. Yap, ia memang bisa membaca pikiran seseorang. Itulah kenapa ia bisa tahu yang sebenarnya terjadi pada Tzuyu. "Minji yang melakukannya 'kan?"
"Tapi jangan melawannya," ujar Tzuyu, membuat Jungkook tersenyum kemudian mengangguk.
"Baiklah, aku tak akan melawannya. Kau yang harus melawannya."
Dari sela pintu, Jeongsu turut memperhatikan percakapan antara Tzuyu dan juga Jungkook. Ia merasa jika aura Tzuyu benar-benar terlihat berbeda. Tapi ia tak bisa memastikan aura apa yang ia lihat tiap kali melihat Tzuyu. Ditambah lagi setelah Tzuyu menyumbangkan beberapa tetes darahnya untuk Jungkook. Ia merasa ada yang aneh pada Tzuyu.
Yieun memukul dinding yang ada di sebelah Areum, membuat Areum memejamkan mata karena ia merasa sangat terkejut.
"Bagaimana kau bisa gagal? Bahkan darah Tzuyu juga sudah masuk ke tubuh putra mahkota Dark Shadow pack?"
Areum benar-benar menyesal karena ia gagal membalaskan dendam Ibunya. Padahal kesempatan itu sudah ada di depan matanya. Ditambah lagi darah Tzuyu juga malah masuk ke dalam tubuh Jungkook, membuatnya semakin merasa jika ia tak berguna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind
WerewolfTzuyu, gadis yang tak pernah membayangkan sama sekali akan terjebak diantara 2 makhluk mitos yang selama ini hanya bisa dia lihat dari buku-buku fiksi. Hingga pada akhirnya keselamatannya sungguh terancam sebab darahnya bisa memberikan keabadian pad...