"Maaf." Entah sudah ke berapa kali Minhee mengatakan hal tersebut. Ia sangat menyesal karena sudah melukai Alpha-nya.
"Tidak apa-apa, aku sudah baik-baik saja sekarang." Meski harus terbaring lemas, Jungkook terus mengatakan jika dia baik-baik saja. Ia masih tak mengerti kenapa kekuatan Minhee benar-benar sangat kuat.
Tatapan intens Jeongsu, membuat Jungkook kini menatapnya. "Ayah, aku sungguh baik-baik saja. Lagipula Minhee melakukannya dengan tidak sengaja tadi."
"Inilah kenapa seharusnya tak ada pihak luar yang masuk ke mansion," ujar Jeongsu. Kemungkinan buruk bisa saja terjadi 'kan? Terlebih setelah kejadian yang satu ini.
Tzuyu menyelaraskan tubuhnya dengan Minhee. Ia tersenyum, meyakinkan Minhee jika semuanya akan baik-baik saja. Ia yakin jika Minhee berpikir seseorang akan menghukumnya. "Minhee, kau benar-benar pemberani. Tapi seharusnya kau tidak berniat memukul saudaramu sendiri 'kan?"
"Baiklah, aku minta maaf. Kalian bisa menghukumku."
Jungkook tersenyum, memberikan kode pada Tzuyu agar Minhee mau menghampirinya. "Minhee, aku akan memberikan hukuman padaku."
"Katakan," pasrah Minhee. Ia bahkan sampai tak berani untuk menatap langsung ke mata Jungkook. "Aku seharusnya dihukum dengan berat."
"Kau harus berlatih mengendalikan kekuatan tanganmu. Mungkin saat kau beranjak dewasa, kau yang akan jadi Gamma," ujar Jungkook sambil mengusap halus pucuk kepala Minhee. "Belajarlah dengan baik. Itu adalah hukuman dariku."
"Boleh aku memelukmu?" tanya Minhee dengan suara sangat pelan. Bahkan terdengar seperti bisikan.
Jungkook tak menjawabnya dengan kata. Ia tersenyum lalu merentangkan kedua tangannya, membuat Minhee merangkak naik ke atas ranjang lalu memeluk Alpha kesayangannya itu.
Secara tak sadar Tzuyu tersenyum. Ia merasa jika melihat potret masa depan saat Jungkook memeluk putra mereka.
Aigo, Tzuyu. Apa yang kau pikirkan? Itu terlalu jauh. Tzuyu memukul pelan dahinya, berharap pikiran berlebihan dirinya itu akan segera pergi. Namun sayangnya, Jungkook sudah lebih dulu tahu soal pikiran Tzuyu. Itulah kenapa ia hanya tersenyum setelah mengetahuinya.
"Tzuyu juga menginginkannya, ayolah Jungkook."
Aku tidak mau Tzuyu tiada. Ck, tunda saja semuanya. Jungkook yang terlanjur kesal, berusaha tetap tersenyum setelah melepas dekapannya dari Minhee. "Kau akan melakukannya 'kan?"
"Pasti, Alpha. Aku akan melakukannya." Minhee turun dari ranjang tersebut, berlari meninggalkan beberapa orang dewasa yang sejak tadi memberikan tatapan intimidasi padanya. Namun kalimat Jungkook tadi, membuat Minhee yakin jika Alpha-nya itu tak akan memberikan hukuman berat padanya.
"Jung--"
Jungkook segera menyela sang Ayah dengan mengedipkan matanya. "Minhee terlalu kecil. Aku memang sengaja menghalangi dirinya agar tidak memukul Minho."
"Baiklah, sekarang segala keputusan memang ada di tanganmu." Jeongsu merasa jika ia tak lagi penting untuk pengambilan keputusan apapun dalam pack itu. Ia di sana hanya akan bertugas sebagai penasehat agar Jungkook tak gegabah mengambil keputusannya. Apalagi Jungkook masih baru mengemban tugas sebagai Alpha.
"Harusnya kau menyelidiki kenapa kekuatan anak itu begitu besar. Bagaimana jika dia turunan seorang demon? atau mungkin wizard?"
Tanpa saran Caspian pun, Jungkook sudah merencanakan hal tersebut. Hanya saja ia tak mengatakannya agar hanya ia sajalah yang mengurus hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind
WerewolfTzuyu, gadis yang tak pernah membayangkan sama sekali akan terjebak diantara 2 makhluk mitos yang selama ini hanya bisa dia lihat dari buku-buku fiksi. Hingga pada akhirnya keselamatannya sungguh terancam sebab darahnya bisa memberikan keabadian pad...