#21 Chocolate

495 110 10
                                    

Jungkook menghentikan langkah saat dirinya berpapasan dengan Areum. Bisa ia lihat dengan jelas niat utama Areum berada di sana. Pasalnya, dirinya bisa dengan mudah membaca pikiran seseorang. Namun dia memilih untuk memasang ekspresi biasa saja agar tak dicurigai.

"Kau baru pulang? Biasanya kau pulang larut." Areum mulai buka suara, berusaha untuk terlihat natural seperti penghuni mansion yang sering menyapa Jungkook.

Beberapa detik ia merasa bingung sebab Jungkook tak kunjung menjawab atau tersenyum padanya. Putra bungsu dari Jeongsu itu hanya memasang wajah dingin sembari memegang salah satu tali tasnya.

Ia bernapas lega saat Jungkook mulai tersenyum padanya. "Ya, aku baru saja pulang."

"Jadi dia vampire? Kookie, kau harus mengawasinya." Mindlink Caspian membuat Jungkook menyeringai setelah melewati Areum. Dari awal ia memang sudah sangat curiga. Apalagi karena aroma werewolf yang ia cium saat berdekatan dengan Areum benar-benar samar. Bukankah itu membuktikan jika Areum bukanlah werewolf sesungguhnya?

Jungkook membanting tubuhnya di atas kasur. Ia menatap langit-langit kamarnya yang berwarna cokelat itu kemudian tersenyum. Menurutnya, hari ini benar-benar menyenangkan. Apalagi karena Tzuyu mengajarinya berbagai hal.

"Caspi, menurutmu, apa Tzuyu tak akan menolakku?"

"Tinggal katakan saja padanya jika dia menolakmu, kau akan kesakitan atau bahkan mati. Dia tidak akan sekejam itu menolakmu."

Meski begitu, Jungkook tetap saja merasa jika Tzuyu belum tentu menerima jika suatu ketika ia mengatakan Tzuyu adalah mate-nya. Ia yakin Tzuyu hanya akan tertawa jika hal itu sampai terjadi.

"Ah sudahlah, aku harus tidur. Besok pagi aku harus bangun lebih awal agar bisa menjemput Tzuyu lagi."

Mengenai Areum, Jungkook yakin jika werewolf jadi-jadian itu tak akan pernah mencoba untuk menyakiti keluarganya. Lagipula di depan kamar keluarga utama terdapat warrior yang akan bergantian berjaga.

"Aku berharap 2 tahun akan berlalu dengan cepat. Aku tak sabar menunggu Tzuyu berusia 20 tahun karena aku tak mungkin menandai dirinya sekarang," gumam Jungkook yang perlahan menutup matanya.







Tzuyu tersenyum sambil menatap gelang yang ia gunakan. Dengan hiasan kepala serigala, tentu saja hal itu cukup membuat Tzuyu sangat senang.

Tzuyu dan Jungkook berjalan menyusuri bazar yang diadakan di fakultas broadcast. Mereka berdua pergi ke sana karena Tzuyu yang mengajak Jungkook untuk pergi ke sana. Ia ingin membeli hotteok yang biasa dijajakan di sana. Apalagi saat ini sedang musim dingin.

"Kami ada diskon untuk pasangan."

Mata Jungkook terus menatap bola yang di dalamnya terdapat pohon natal beserta santa.

"Ini apa?" Tatapan Jungkook yang polos, tentunya membuat kakak tingkat mereka berdua terkekeh. Jungkook terlihat seperti seorang anak kecil yang memiliki tatapan sangat polos.

"Ini bola kristal salju."

"Dimana saljunya? Aku tidak melihatnya," ujar Jungkook masih dengan tatapan polosnya yang akhirnya membuat Tzuyu meminjam salah satu bola kristal itu kemudian menggarakannya.

"Lihat? Saljunya mulai turun."

Mata Jungkook membesar. Ia nampaknya takjub dengan benda bernama bola kristal itu. "Bola ajaib."

Tzuyu terkekeh dengan wajah polos Jungkook. Ia benar-benar gemas karena Jungkook terlihat seperti anak kecil yang menemukan mainan baru.

"Kau mau ini?"

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang