Vira beserta 2 orang bersamanya kini mengerutkan kening tidak mengerti apa yang di katakan oleh Cherly cs yang dikenal sering mencari masalah dengan para siswa.
“Eh gue kan udah minta maaf, kok lo panjang panjang ngin masalah kek gini, emang lo ada yang luka? nggak kan? lagian yang jatoh gue juga bukan lo,” ucap Vina yang mulai emosi sedangkan Vira yang melihat adiknya sedang menahan amarah segera menghampiri nya dan meraih tangannya.
“Eh lo udah salah masih ajah nyolot,” jawab Yola.
“Vina bener kok Cher, kan dia udah minta maaf,” ucap Salsa temannya Cherly.
“Salsa, lo mending diem ajah!” bentak Yola kepada Salsa dan seketika Salsa pun menutup mulutnya rapat rapat.
“Dah lah, kita cabut ajah dari sini jangan ladenin orang orang yang nggak penting kayak mereka.” ucap Vina
“Apa lo bilang? kita nggak penting? lo kayaknya bener bener nggak tau siapa Cherly hah?” geram Yola kepada Vina
“It's okay kayaknya lo berdua harus kenal dulu siapa gue, kenalin gue Cherly anak dari kepala sekolah, ketua dari cheerleader and primadona nomor 1 di Sma jaya agra,” ucap Cherly dengan sombongnya.
“Huh, anak kepala sekolah ajah songong lu,” ucap Vina seraya mendorong bahu Cherly lalu menarik Vira pergi dan di ikuti 2 orang di belakangnya.
“Kayaknya Cherly pembuat masalah itu udah ada lawan deh.”
“Pen ngakak juga liat Cherly di gituin sama murid baru.”
“Kalo di liat liat tu murid baru lebih cantik di banding Cherly, kayaknya posisi dia sebagai primadona juga bakalan di embat.”
Seperti itulah beberapa perkataan semua murid yang melihat Cherly di lawan oleh murid baru, yang merupakan kejadian yang sangat jarang atau bahkan tidak pernah terjadi.
Vira cs berjalan beriringan di koridor sekolah, tanpa memperdulikan apa yang di katakan para siswa tentang mereka.
“Oh iya Vir, mereka berdua siapa?” tanya Vina kepada Vira namun matanya menatap 2 cewek yang bersama Vira dari tadi.
“Oh mereka, kenalin namanya Izah sama Rini mereka sekelas sama kita juga kok ... kalo Rini ini menjabat jadi ketua kelas Kita,” jawab Vina dan dibalas anggukan dari Vina tanda mengerti
“Jam istirahat masih ada?” tanya Vina
“Masih, cuman nggak lama lagi,” jawab Izah
“Nggak apa apa lah, lagian gue sama Vira nggak ujian jadi nggak bakalan cepet cepet makan,” jawab Vina
“Yee lu mah enak sedangkan gue? perut keroncongan mau ikut ujian, belum lagi gue nggak nge hafal banyak semalam,” ucap Rini yang membuat mereka bertiga tertawa.
“Yaudah, let's goo ke kantin guys,” ucap Vina bersemangat dan di balas anggukan dari Vira dan teman-temannya.
Sesampainya di kantin mereka segera duduk di meja kantin yang baru saja orang yang mendudukinya tadi pergi, tinggal 10 menit lagi jam istirahat akan berakhir sedangkan kantin sekolah ini masih saja ramai.
“Kalian mau pesen apaan? biar gue yang pesanin,” tanya Izah
“Samain aja lah,” jawab Rini yang di balas anggukan dari si kembar.
Izah pun mengangguk tanda mengerti lalu pergi untuk memesan makanan untuk mereka ber empat.
“Btw lo berani juga yah ngelawan si Cherly itu,” ujar Rini membuka percakapan.
“Cewek songong kek gitu, emang pantes di lawan yakali gue di gituin nggak ngelawan bukan gue banget itu,” jawab Vina
“Gue tadi pengen ngagak lo tau, baru kali ini ada yang berani ngelawan dia,” ucap Rini lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)
Teen Fiction"Gue pikir adanya lo bisa buat luka gue sembuh, tapi nyatanya kehadiran lo di hidup gue justru buat luka gue yang seharusnya sudah mengering tambah basah karena perlakuan lo yang nggak jauh bedanya sama dia." •Vira Alviani Agra "Bukannya gue nggak m...