“Udah, lo nggak usah dengerin mereka semua,” ucap Angga.
Vira mengangguk dengan ucapan Angga dan mencoba tidak memperdulikan tatapan para siswa untuknya. Sesampainya mereka di gerbang sekolah sudah terlihat Refan dan Vina yang sedang menunggu mereka berdua.
“Vira!” teriak Vina seraya melambai lambaikan tanganya.
Vira membalas lambaian Vina lalu menghampiri mereka berdua.
“Kak Mely mana?” tanya Vira
“Lagi ambil mobil.”
Pip! Pip! Pip!
Suara kelatson mobil yang membuat si kembar kaget tapi tidak untuk Angga dan Refan yang hanya biasa saja.
“Yaampun Kak, bisa nggak sih jangan ngagetin,” ucap Vina sedangkan Mely hanya terkekeh di dalam mobil.
“Yaudah tunggu apa lagi buruan masuk, ato mau Kakak tinggal?” ucapnya yang membuat si kembar segera masuk ke dalam mobil namun tak lupa untuk berterimakasih kepada Angga dan Refan.
“Keliatan dari muka lo, kalo lo suka sama tu cewek,” ucap Angga tiba-tiba.
“Lo juga sama, lo kayaknya suka sama tu cupu,” balas Refan yang membuat Angga yang dari tadi memperhatikan mobil Kak Mely menoleh kepadanya.
“Dia nggak cupu, gue tau itu,” jawab Angga yang membuat Refan menaikkan salah satu alisnya.
“Maksud lo?”
“Nanti lo juga tau, kita cabut sekarang!” ucap Angga lalu berjalan ke parkiran mengambil motor ninjanya begitu juga dengan Refan, walaupun mempunyai mobil tapi mereka lebih memilih untuk naik motor ke sekolah.
***
Setelah kurang lebih 15 menit mereka akhirnya sampai di didepan rumah Vira dan Vina yang super besar.
“Kakak nggak mau masuk dulu?” tanya Vina
“Nggak lain kali ajah, Kakak lagi buru-buru sampein salam Kakak buat tante sama om yah, Kapan-kapan Kakak mampir,” jelas Mely
“Oh yaudah kalo gitu nanti kita sampein ke Mamah sama Papah ,” ucap Vira.
“Yaudah kalo gitu Kakak pamit pulang yah dah,” ucap Mely lalu menutup kaca mobil milik nya dan menancap gas mobil meninggalkan komplek rumah kedua gadis itu.
“Assalamu'alaikum,” salam Vira dan Vina seraya membuka pintu rumah mereka.
“Waalaikumsalam,” jawab Bi Ijah ART mereka.
“Mamah sama Papah kemana bi?” tanya Vira sambil membuka kacamatanya.
“Itu Non, Nyonya barusan ke supermarket kalau Tuan keluar buat liat perusahaan nya yang ada di sini,” jelas Bi Ijah
“Ohh, yaudah kalo gitu kita ke kamar dulu yah Bi, kabarin kita kalo Mamah sama Papah pulang,” sahut Vina.
Vira dan Vina pun menaiki tangga satu persatu sampai ke kamar mereka yang besar hampir sebesar satu rumah kosan jika di bandingkan.
Vira menghidupkan AC kamarnya lalu merebahkan badannya bersama Vina di king size milik mereka berdua.
“Vin lo nyadar nggak sih hari pertama kita masuk sekolah udah banyak yang terjadi,” ucap Vira membuka percakapan sambil menatap langit-langit kamar mereka yang berwarna biru langit ke sukaan Vina.
“Iya gue juga mikir gitu, paling gue keselin tadi itu pas si Refan nggak mau ngasih tas gue tadi sumpah nyebelin banget,” ucap Vina membuat Vira terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)
Teen Fiction"Gue pikir adanya lo bisa buat luka gue sembuh, tapi nyatanya kehadiran lo di hidup gue justru buat luka gue yang seharusnya sudah mengering tambah basah karena perlakuan lo yang nggak jauh bedanya sama dia." •Vira Alviani Agra "Bukannya gue nggak m...