"Ternyata dia cuman pura pura cupu?" seseorang membatin melihat Vira dan Vina yang sedang asik ngobrol layaknya saudara.
"Vin, kok gak e ngerasa ada yang perhatiin kita yah," ucap Vira seraya memasang kembali kacamatanya.
"Sama gue juga ngerasa kek gitu, mending kita cabut sekarang!" balas Vina membenarkan.
"Kemana?"
"Ke ruangannya Kak Mely," jawab Vina dan di balas anggukan dari Vira.
Vira dan Vina pun meniggalkan kantin dan menelusuri koridor sekolah yang sepi, hanya ada beberapa siswa yang sudah keluar dari kelas yang di yakini si kembar kalau mereka sudah selesai ujian.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi Vira dan Vina untuk menemukan ruangan Kak Mely dengan denah sekolah yang ada di layar handphone milik Vina.
Sesampainya mereka di depan ruangan, tanpa berpikir lagi mereka langsung masuk ke dalam."Assalamu'alaikum," salam Vira dan Vina bersamaan.
"Waalaikumsalam," jawab seorang wanita tanpa melihat siapa yang memberi salam, ia sibuk dengan sebuah map berwarna merah di tangannya.
"Huh, bukannya ngeliat siapa yang datang masih ajah sibuk sama urusan sendiri," cibir Vira.
"Hah, kalian .... yaampun Kakak kangen banget lohh," ucapnya seraya memeluk Vira dan Vina secara bergantian.
"Baru ajah nyadar."
"Heheh maaf, kalian silahkan duduk," ucap Kak Mely yang di balas anggukan dari Vira dan Vina.
"Kalian kapan ke Indonesia? kok nggak kabarin gue kalo mau kesini?"
"Maaf Kak, kita balik ke sini tuh kemarin lusa itu juga mendadak jadi nggak ngabarin siapa siapa sedangkan Kak Alex tinggal di Amrik buat ngurus perusahaan papah buat beberapa hari selama papah di sini," jelas Vira panjang lebar sedangkan Vina hanya membenarkan.
"Ohh gitu, trus kalian sekolah di sini ada yang tau kalo kalian anak pemilik sekolah?"
"Nggak ada yang tau Kak, soalnya Vira tuh pura puru cupu gitu makanya kita nggak ngomong ke siapa siapa," jawab Vina
"Oke Kakak ngerti, sekarang kita pulang Kakak yang anter kalian, urusan Kakak di sekolah juga udah selesai."
"Bentar Kak maksud aku kesini tuh selain ketemu sama Kakak buat.." ucapan Vina terpotong
"Iyah Kakak tau kok, buat masuk cheers 'kan?" tanya Mely yang di balas anggukan pasti dari Vina.
"Yaudah kalo gitu, Kakak anterin kalian pulang sekarang," ucap Mely sambil beranjak dari kursinya dan meraih tasnya.
"Tapi Kak, tas kita berdua masih ada di kelas," sahut Vira.
"Hadeh, kalian berdua ribet yah ... tunggu bentar Kakak nyruh murid yang udah selesai ujian buat ambilin tas kalian," ucap Mely seraya berjalan ke depan pintu celingak celinguk sampai pandangannya menangkap 2 cowok kebanggaan Sma Jaya Agra.
"Ehh kalian berdua kesini dulu," panggilnya kepada 2 cowok tersebut.
"Ada apa Kak?"
Mely termaksud guru di Sma Jaya Agra ini namun karena usianya masih 27 tahun ia tidak mau di panggil dengan sebutan Ibu melainkan sebutan Kakak untuknya.
Mely bukan seperti guru pada dasarnya karna pekerjaannya di Sma Jaya Agra ini hanya melatih para anggota Cheerleader karna memang Mely sangat pintar atau bisa di bilang ahli dalam dens.
Mely sendiri lah yang mengajarkan Vira dan Vina dens saat mereka kecil sampai mereka juga jago dalam dens dan masuk dalam anggota cheers bahkan menjadi ketua dan wakil dari kumpulan Cheerleader mereka saat di Amrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)
Teen Fiction"Gue pikir adanya lo bisa buat luka gue sembuh, tapi nyatanya kehadiran lo di hidup gue justru buat luka gue yang seharusnya sudah mengering tambah basah karena perlakuan lo yang nggak jauh bedanya sama dia." •Vira Alviani Agra "Bukannya gue nggak m...