32. Vira dibully

284 21 3
                                    

Vira heran kenapa di luar toilet begitu sepi, ia meronta-ronta mencoba melepaskan diri, namun tenaga cowok itu jauh lebih kuat dibanding tenaganya, dengan paksa cowok itu menyeret Vira, membawanya entah kemana.

"Lepas! hmppp."

Baru saja Vira bisa mengeluarkan suaranya kini ia kembali dibekap oleh cowok sialan itu, entah kemana ia ingin membawa gadis itu sekarang, melewati lorong yang benar-benar sepi, bahkan Vira sendiri tidak yakin kalau ini masih dalam area sekolah SMA Jaya Agra.

Vira mengigit tangan cowok itu, setelah cowok itu meringis akibat gigitannya yang lumayan sakit, ia tak membuang waktu lagi, segera gadis itu berlari kencang tanpa menoleh ke arah cowok itu.

Belum lama ia berlari kini rambutnya yang ia kepang ditarik paksa oleh seseorang, membuat nya langsung tersungkur kebelakang, orang itu memang tidak punya perasaan yah?

Bahkan Vira rasa sudah agak jauh ia berlari, tapi kenapa masih belum keluar dari lorong yang sepi ini?

"Lo pikir lo bisa kabur dari gue gitu ajah?" tanya cowok itu seraya menarik rambut Vira dan kembali membengkapnya, Vira memberontak mencoba melepaskan diri dari cowok itu, namun nihil kekuatan nya memang tak sepadan olehnya.

Mereka sampai di depan sebuah gudang besar yang Vira rasa ini adalah gudang sekolah, cowok itu menendang pintu gudang dengan keras setelah terbuka, tanpa berperasaan sama sekali ia langsung mendorong Vira masuk ke dalam, alhasil memang telapak tangannya robek.

Vira menagis? Tidak, ia sama sekali tak takut dengan yang ia hadapi sekarang, hanya ada kesakitan lah yang Vira rasakan. Akan ia balas dengan balasan setimpal untuk cowok yang berasal dari SMA Jaya Agra yang telah memperlakukan nya seperti ini.

"Nih, cewek yang lo minta ... jadi lo harus nepatin janji lo," ucap cowok itu kepada seseorang.

Vira reflek mendongak menatap cowok yang sama sekali tak ia kenali itu, dibacanya papan nama yang melengket di seragam cowok itu dengan mata yang menyipit.

"Farel Dijman," gumam Vira sangat pelan.

"Tanks, gue bakalan nepatin janji gue, lo bisa keluar sekarang!" tinta lawan bicara cowok itu.

Vira tertegun, gadis itu mengepal kuat tangannya tak peduli darah segar yang menetes akibat sobekan di telapak tangannya.

Gadis itu tidak salah, lawan bicara dari cowok itu adalah perempuan, suaranya yang tak asing terdengar di telinga Vira, apa benar cewek itu adalah Yola?

"Oh udah dateng ternyata," sahut seseorang yang baru datang dari belakang.

Reflek Vira menoleh, gadis itu membelakakan matanya, benar kalau halnya Cherly and the gengs nya lah yang menyuruh cowok tadi membawanya kesini.

Cowok yang diketahui Vira bernama Farel itupun keluar dari gudang, menyisakan Vira dan ketiga gadis yang sengaja menyuruh orang membawanya kemari.

"Halo Vir," sapa Salsa ramah.

Vira menaikkan salah satu alisnya bingung, apa-apaan ini? Kenapa Salsa bersikap sangat ramah sedang Cherly dan Yola menatapnya sinis?

"Lo berdua pengang tu cewek!" perintah Cherly.

Sesuai perintah, Yola dan Salsa menarik lengan Vira dengan paksa, membuat gadis itu yang sedang berposisi duduk di lantai yang penuh debu itu kini berdiri akibat tarikan kedua cewek itu.

Cherly tersenyum miring, gadis itu melangkah kearah Vira dengan angkuh, kemudian ia mencengkram pipi mulus Vira dengan kuat, bahkan Vira dapat merasakan kuku-kuku panjang gadis itu menusuk pipinya.

Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang