57. PDKT 2V

212 19 1
                                    

"Yaudah kalau gitu, aku pamit pulang dulu Mi," ujar Vira beranjak berdiri dari sofa setelah memimum jusnya.

"Cepet banget Nak, kamu ke sini cuman mau jengukin Damar doang?" tanya Jingga mamihnya Damar ikut berdiri diikuti Damar yang duduk di samping Vira tadi.

Vira tersenyum dan mengangguk sopan kemudian ia meraih tangan tangan Jingga menyalami punggung tangan wanita itu, membuatnya tersenyum.

"Iya Mi, udah magrib juga, Vira belum solat, takut juga kalau orang rumah nyariin," jawab Vira lagi-lagi membuat Jingga tersenyum.

"Selain cantik dan pintar, kamu juga solehah ternyata," ucapnya mengusap surai Vira, Jingga menyukai melakukan hal itu kepada Vira.

Vira tersenyum kikuk seraya menggaruk dagunya yang tak gatal, ia melirik Damar yang tak pernah mengalihkan pandangannya dari keduanya.

"Jangan ngelirik Damar kayak gitu, entar dia salting," jawabnya terkekeh.

"Eh."

"Mamih ish," rengek Damar.

Jingga terkekeh melihat respon kedua remaja itu yang menurutnya lucu, kemudian ia kembali menatap Vira yang terlihat cantik di matanya, hanya saja ia heran kenapa Vira tiba-tiba memakai kacamata?

"Damar kadang cerita tentang kamu sama saya kalau lagi berdua, tapi kalau ada papahnya kayaknya nggak mungkin, takut dia," ucap Jingga.

Lagi-lagi Vira melirik Damar yang tengah cengengesan menggaruk kepalanya, malu rasanya ketahuan gebetan.

"Yaudah Mi, Vira pamit yah," pamit Vira.

"Yaudah, hati-hati yah Nak, maaf Damar nggak bisa anter pulang, supir juga lagi nggak ada."

"Nggak apa-apa Mi, Vira udah pesen taxi online kok," jawab Vira.

"Vira pamit yah Mi."

"Hati-hati yah, boleh chat Damar kalo udah nyampe," ucapnya.

"Mar, pamit pulang yah," ucap Vira yang dibalas anggukan dari Damar.

"Makasih udah dateng."

Vira hanya mengangguk lalu tersenyum, setelah benar-benar berpamitan kepada Jingga dan Damar ia kemudian melangkah dengan tergesa-gesa menuju depan pagar, karena taxi yang ia pesan sudah menunggu selama dua menit atau mungkin lebih.

"Kapan kamu mau nembak dia Mar?" tanya Jingga tiba-tiba yang membuat Damar menoleh.

"Damar nggak yakin Mi, kalau dia juga punya perasaan sama ke Damar," balas Damar lesu, ingatannya kembali pada dua hari yang lalu.

Flashback onn

Pandangan Damar terus menatap pergerakan Vira sejak tadi, cowok itu memaksakan senyumnya saat teamnya menang tanpa adanya ikut campur darinya, itu yang dia inginkan bukan? Vira tidak harus kembali kepada Samuel.

Damar terus memperhatikan Vira, gadis itu tengah berlari ke arah lapangan, dan yang membuat mata Damar membola adalah Vira yang langsung memeluk Angga di depan keramaian tanpa beban sama sekali.

Seolah di tusuk belati putih, hati Damar terasa sakit melihat pemandangan itu, namun ia masih sadar, dia siapanya Vira harus cemburu? Damar menyukai Vira tapi belum tentu gadis itu juga menyukai Damar bukan? Bisa jadi cinta Damar kali ini bertepuk sebelah tangan.

Damar memalingkan pandangannya tidak mau berlama-lama menatap pemandangan yang membuat dadanya semakin memanas, namun memalingkan pandangannya malah membuat telinga Damar yang ikut memanas.

Pasalnya, Vira yang saat ini mengantikan posisi Vina, belum lagi saat ini ia malah memeluk Angga di depan banyak siswa, tentu membuat tukang gibah menjadi penasaran bukan?

Love Cheerleader And Basketball team (Revisi.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang